7. Berandalan Sekolah

124 4 0
                                    

"Let's not make it complicated
We've got a story
But I'm about to change the ending ."

Boys Like Girls - Be Your Everything.

Hari ini Letta berjalan bersama teman-temannya saat istirahat menuju kantin untuk makan, perempuan itupun tersenyum ketika ia melihat Rama duduk di pinggir lapangan dengan earphone-nya.

Letta menghentikan langkahnya dan menatap teman-temannya satu persatu dengan senyumannya, "Kalian duluan aja deh, gue ada urusan."

Fera mengernyit, "Tumben amat nyuruh kita duluan."

Letta tersenyum misterius dan meninggalkan teman-temannya menuju Rama.

Nina terkejut melihat tujuan Letta, "Ngapain Letta nyamperin Rama?"

Fera melototkan matanya melihat sahabatnya itu, "Tuh anak ngapain deket sama cowok nakal itu sih!"

Nadine berdecak kesal, "Yaudah, serah dialah. Mending kita buruan ke kantin, perut gue udah keroncongan nih."

Teman-temannyapun meninggalkan Letta menuju kantin.

Letta tersenyum dan langsung duduk di sebelah Rama, laki-laki itu sama sekali tidak menyadari kehadiran Letta di sampingnya. Perempuan berkuncir itupun mencabut satu earphone Rama dan memasang ke telinganya.

Rama terkejut tiba-tiba melihat Letta yang ada di sampingnya, "Lo?!"

"Diem deh."ucap Letta sambil tersenyum.

Ramapun memilih diam.

"Lo suka lagu-lagunya Boys Like Girls juga?"tanya Letta.

Rama mengangguk sebagai jawaban.

Letta lalu tersenyum menghadap lapangan sambil menyenandungkan lirik dari lagu tersebut, "I'll make you shiver...I'll keep you warm."

Rama menoleh ke arah perempuan yang sedang tersenyum itu, "Lo gak makan?"

Letta menggeleng tanpa mengeluarkan sepatah kata, ia benar-benar menikmati alunan nada dari lagu Boys Like Girls yang berjudul Be Your Everything.

"Mau ikut gue gak?"tanya Rama yang membuat Letta menoleh ke arah laki-laki itu.

Letta tersenyum dan matanya berbinar-binar, "Kemana?"

"Udahlah ikut gue aja."ucap Rama sambil beranjak dari tempat duduknya.

Lettapun juga ikut beranjak dan melepas earphonenya, "Nih."

Rama menggeleng tanpa mengambil earphone-nya, ia malah melepas earphone-nya dan memberikan MP3 mininya, "Dengerin aja."

Lettapun kembali memasang earphone tersebut ke telinganya.

Mereka berdua lalu berjalan beriringan menuju belakang sekolah.

***

Sesampainya di sebuah kantin tersembunyi di belakang sekolah, Letta menatap Rama bingung, dan menarik seragam yang dikenakan Rama dengan takut-takut, karena yang makan disitu semuanya laki-laki seperti Rama, tampangnya sangar, tangan bajunya yang digulung layaknya preman, dan juga baju yang tak dimasukkan ke dalam celana. Letta seperti berada di sarang badboy sekolahnya sendiri.

Rama melirik Letta yang menatap teman-temannya dengan takut, tersenyum dengan tipis, "Muka lo semua gak usah sangar gitu napa."ucap Rama dengan datarnya.

Salah satu laki-laki yang berada di pojokan tersenyum miring, "Siapa tuh ram?"

"Momen langka nih seorang Ramadhito Kurniawan bawa cewek kesini, cantik pula."ucap laki-laki yang sedari tadi memegang puting rokok.

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang