Detak

825 60 2
                                    

Mew masuk kedalam kelas. Disana baru beberapa mahasiswa saja yang datang. Memilih menghampiri wanita yang paling dekat dengan pintu.

"Art mana.?" Tanya mew to the point.

Panggil saja dina, cewe yang baru saja mew tanyai mendongak. "Belum dateng kali"

Dina melirik jam tangannya. "Kelas mulai 15belas menit lagi. Dia paling dateng 20menit lagi"

Mew menghela nafas kasar. Tanpa mengucapkan terimakasih ia keluar dengan langkah cepat.

"Bener-bener deh ni anak satu" gumam mew dengan nada marah.

...

Art mengusap matanya. Menggapai jam wakernya. Ah dia telat lagi. Dia memang biasa telat. Tapi kali ini telatnya sudah setengah jam. Percuma sampai sana dia hanya akan jadi bahan ceramah.

Art mencari ponselnya. Sedikit meringis melihat spam pesan dan notif panggilan tak terjawab.

Panggilan tak terjawab dari Lukas cabe 🌶 (2)

Panggilan tak terjawab dari Mewchu 🐼 (21)

Art lantas membuka roomchatnya.

Mewchu 🐼
Aku ke rumah! (34)

Lukas cabe 🌶
Mew tadi ke kelas pas gue mau masuk. Kata dina itu yang ketiga. Lo kemana sih? (2)

Anak bisnis hits Sem 3
Anjir..besok-besok ngga ikut pendapat ah (3.210)*

*Heheheh art memang ngga pernah buka grupchat kelasnya.

Art segera menelfon mew. Tak perlu membalas pesannya lah.

Tuuuut tuut

"Ha---"

"Aku depan rumah" nada dingin itu menyapa telinga art.

Klik

Belum juga art ngomong, udah di putus sepihak.**







**Dasar cowo suka banget mutusin sepihak pas lagi enak-enaknya







Art segera menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran ngaconya. Mew bisa makin marah kalo dia lama turunnya. Bodo amat muka bantal.

"Ada mas mew di depan, de" bibi sum berbicara ketika mereka bertemu di tangga.

Art mengangguk lalu senyum. "Iya bi. Tadi nelfon art"

"Tapi ngga mau masuk, de. Mas mew nunggu di depan" art mengangguk saja.

...

"Kenapa di luar yang?"
"Masuk yuk" art berniat menarik mew masuk. Tapi mew menahan tangannya.

"Kenapa.?" Art bertanya heran ketika mew masih diam dengan wajah datar.

"Kamu apa-apaan jalan bareng nick?" Oh masalah nick

Art tersenyum lembut.

"Yaudah makanya masuk yang" art menatap lembut mata mew. Suaranya juga lembut. Apa lagi tangannya yang sedang mengusap lengan mew. Mew tak bisa menolak. Art menggandeng mew. Sedikit mengeluarkan tenaga karna mew tidak sepenuhnya melunak.

"Bi..dede minta jus mangga dua ya" teriak art.

"Biasaan teriak-teriak" dengus mew. Art hanya membalas cengiran.

"Aku mau jelasin. Tapi kamu jangan motong ucapan aku" mew hanya mengangguki

"Ka nick putus sama ka angel. Aku ngga tega liatnya. Jadi aku ajak dia ke bukit. Cuma pengen dengerin dia cerita apa. Dia udah kaya mayat yang masih hidup. Temen kamu itu yang. Masa kamu ngga tau dia sehancur itu.?" Art kesal karna mew kurang peka dengan keadaan teman sendiri.

"Dia putus minggu lalu. Dan aku liat dia baik-baik aja. Kita sempet ps'n bareng. 3hari lalu aja dia izin pengen bolos katanya. Mau jalan-jalan. Mau cari target baru katanya. Lagian dia mana pernah serius pacaran" cerocos mew panjang. Ia jelas tak percaya. Seorang nicholas, plaboy yang begitu mana pernah sakit hati.

"Heh ngeyel!!" Art segera minum jus yang baru datang dengan rakus.

"Pelan-pelan yang" mew sedikit memegang gelas art. Bisa langsung pusing kalo art meminum habis jus dingin itu. Mencoba memisahkan mulut mungil itu dengan jus mangga.

"Kamu sahabat macam apa yang ngga tau sahabatmu beneran cinta sama pac--eh mantannya.?" Art menggrutu, membuat mew jadi gemas lalu mencium pipinya.

Art melotot namun terlihat lucu dimata mew.

"Iya iya maaf yang" ada benarnya juga. Mungkin nick benar-benar jatuh cinta kali ini.

"Kamu jangan keseringan baik sama orang deh yang" pinta mew dengan wajah memelas

"Kamu kok malah nglarang aku baik.?" Art kesal dengan permintaan mew

"Kalo kamu banyak yang suka gimana.?" Art memutar matanya mendengar pertanyaan konyol mew.

"Ya ampun mew sayang...mereka tau aku pacar siapa. Yakali mereka suka sama aku"

"Aku cuma ngga mau kamu pindah ke lain hati pas tau banyak yang lebih sempurna diluar" muka mew berubah murung

"Berisik ih" jawab art males. Mew sudah mau emosi saja.

Art membawa tangan mew ke dadanya. Detak jantung art terasa berpacu cepat. Mew tersenyum tanpa sadar. Detakkan itu sungguh menenangkan.

"Sejauh ini cuma kamu yang bisa bikin jantung aku berdetak semenyenangkan ini" mew segera memeluk art.

"Maaf ya jealous ngga jelas"
"Hehehe cuma takut kamu sama orang lain nantinya"
"Pacarku imut banget soalnya" mew berucap lembut di telinga art. Membuat art merona.

"Udah aku mau mandi"

"Nyebelinnya kumat. Lagi romantis juga"
"Ngrusak suasana!" Grutu mew kesal.

Art tertawa melihat mew yang kesal. Memilih berdiri dan mencuri ciuman kilat di bibir tebal mew, lalu ia segera lari dengan tawa yang lebih keras.

Mew jelas saja tersenyum. Bagaimana ia bisa lupa, kalau mahluk menyebalkan itu memang baik pada semua orang. Jadi untuk apa ia harus cemburu? Toh cinta art hanya untuknya bukan?

MewArt Oneshoot [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang