Art tak tau harus percaya pada siapa. Kenyataannya, mew memang menjalin hubungan dengan wanita itu. Maaf art tak ingin menyebut namanya. Bukan bermaksud merendahkan. Tapi hatinya masih sakit.
Ketika art mendahului mew untuk turun dari mobil dan berjalan ke lift, mew masih diam di dalam mobil. Ia mulai tak tau apa yang harus ia lakukan. Semua terasa menyakitkan. Bohong kalau ia tak takut dengan hasil lab di tangannya ini. Tapi ---
-ia memang tak pernah tidur dengan fika kan.?
Mereka masih tinggal 1apartemen. Tapi art lebih memilih tidur di sofa. Apartemennya hanya ada 1kamar. Ada 1ruang lagi, tapi digunakan mew untuk ruang kerja.
Mew ingin sekali menangis. Tubuh art pasti akan sakit besok. Ia berniat memindahkan art.
"Jangan menyentuhku atau kau takkan melihatku selamanya" begitu lirih namun tajam.
Mew perlahan menarik tangannya dari punggung dan lutut art.
Membekap mulutnya lalu berjalan ke arah kamar.
Tidak... mew tak sanggup kehilangan art. Meski mereka bersama tapi jarak mereka kian melebar.
●●●●●
"Maaf art telambat, bu" art memberi salam lewat kedua tangan dan memeluk pond.
"Kau berlari.?" Tanya pond saat mendengar nafas art terengah.
Art tertawa kecil. Lalu segera mengajak masuk pond ke krematorium untuk bertemu suami pond.
Setelah berdoa, art dan pond duduk di taman dekat krematorium. Suasana sejuk itu membuat mereka nyaman.
"Bu"
"Iya" pond menoleh begitu art memanggil.
Melihat art yang malah tersenyum, membuat pond bertanya akhirnya. "Ada apa art?"
"Maaf mengecewakanmu" pond mengerutkan kening heran.
"Aku tak paham"
"Aku...mendapat tawaran pekerjaan di prancis"
"Tunggu-tunggu.." pond segera memotong ucapan art.
"Kau bermaksud menerima pekerjaan itu dan meninggalkan ibu serta mew?" Pond menatap sedih art."Maaf" art menunduk sambil mengigit bibir bawahnya. Menyesakkan sekali.
"Apa mew mengijinkan?"
"Dia...kami memutuskan berpisah bu"
"ART!" pond menampilkan wajah terkejut dan kecewanya.
"Ibu kecewa padamu" pond berdiri lalu pergi.Art menangis. Pond pun berjalan sambil menangis. Pond hanya tak sanggup membayangkan takkan bertemu art lagi. Itu sebabnya ia kecewa dengan keputusan art.
Sedang art tak tau harus bagaimana. Ingin sekali ia berteriak melegakan hatinya. Tapi ia tak bisa.
Tawaran itu memang ada. Suatu perusahan yang bergerak di bidang hiburan. Art mendapat tawaran mengajar. Itu sudah satu bulan lalu. Mereka bilang art bisa memikirkannya hingga akhir tahun ini. Itu artinya bulan depan sudah harus mengambil keputusan. Dan ia sudah yakin keputusannya ini. Bagaimanapun ia dan mew tak bisa bersama. Ada mahkluk mungil tak berdosa yang akan tersakiti bila art memilih egois.
●●●●●
Mew sudah dengar kabar itu dari ibunya siang tadi. Hari ini ia libur dan pagi tadi art memang pergi dengan ibunya ke krematorium ayahnya.
Jadi begitu art pulang ke apartemen mereka mew segera menghampiri art.
"Apa benar kau akan pergi?" Art yang sedang melepas sepatunya mendongak ketika ditanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewArt Oneshoot [END]
RandomOne Shoot, Double Shoot, Three Shoot. Cerita tentang Mew dan Art. ❤ #mewart #yaoi #boyxboy