Mari beri seiris waktu bagi syair.
Apalah arti air mata bagi penulis,
jika bukan sekedar tinta cair?
Hati miris.
Sajak mengalir.
*
Di luar, air hujan menitik,
lalu menguar aroma harum tanah.
Di sini, air mata menitik,
lalu menguar aroma hati patah.
*
Sedangkan di sepanjang harapan tipis,
tak henti-henti perdebatan sadis.
Hati bilang penantian ini romantis,
otak bersikeras ini berujung tragis.
*
Mendesah lelah, menghitung genta malam.
Keluh kesah, dalam-dalam terendam.
Bantal basah ucapkan selamat malam.
***
2013, dan lelah mencintaimu.
Sesederhana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kecil tentang Rasa yang Diam-Diam
PoetryDiam-diam jatuh cinta. Diam-diam patah hati. Diam-diam rindu. Diam-diam mengenang. Diam-diam tinggal dalam hati.