Cinta Kentang (Goreng)

2.1K 55 7
                                    

Dulu aku masih tidak paham
Mengapa kau hitung kertas dan logam
Juga betapa jumlahnya masih
sama sekali tidak cukup
Jika ditukar dengan dua porsi
paket serta mainan yang bersekrup
*
Aku juga tak pernah curiga
Mengapa kau selalu bilang kenyang
Setiap kali aku dengan tega
Merengek minta dibelikan kentang
*
Kau akan merobek bungkus saos tomat
Lalu aku akan makan dengan nikmat
Kentang gorengnya langsung kumakan sendiri
Ayam dan lainnya disimpan untuk lauk kita nanti
*
Selama aku makan, kau memperhatikan
Sambil sesekali mengusap saputangan
Ke bibir mungilku yang tak henti
Menceritakan hal remeh tak berarti
*
Kau, aku, dan gundukan kuning garing di atas nampan
Melawan imunisasi, sekolah, pacar dan pekerjaan
Sampai sedikit-sedikit hidup kita terpisah
Dan kentang goreng jadi sekedar cemilan murah
*
Tapi hari ini aku kembali beli kentang goreng
Karena semenjak jalanku masih oleng
Kau telah berhasil ciptakan dongeng
Bahwa tak ada hari yang terlalu buruk
Saat di mulut, kentang berbunyi kriuk...
*
Namun sepertinya kau lupa menceritakan
Bahwa seporsi kentang itu kebanyakan
Jika harus kuhabiskan sendirian
Tanpamu untuk diajak berebutan
*
Tak ada kan kentang goreng di langit sana?
Tak bisakah kau kembali, sekali ini saja?
Mulai sekarang makan kentang harus sendirian
Membayangkan itu rasanya sangat mengerikan
*
Jadi hari ini aku menangis melihat kentang goreng
dan menuang banyak sekali saos tomat
Tapi tolong jangan bilang aku cengeng
Aku memang cukup umur untuk sambal
tapi airmata ini sudah pedas teramat sangat
sedang kosong kursi seberang tiada yang menambal

***

For Happy Meals, childhood memories, and moments that will never come back.

Catatan Kecil tentang Rasa yang Diam-DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang