Hari Sebelumnya: Namjoon

821 215 5
                                    

"Hey, datanglah lagi besok dengan lagu-lagu kerenmu, hyung! Dan welcome to BigHit!"

Sudah hampir satu tahun terakhir, Yoongi mencoba mengirimkan sample lagu ciptaannya ke beberapa agensi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir satu tahun terakhir, Yoongi mencoba mengirimkan sample lagu ciptaannya ke beberapa agensi. Dari yang kecil hingga besar, Yoongi mencoba peruntungannya. Beberapa merespon meskipun pada akhirnya tidak ada kelanjutan, menurut Yoongi itu hanya bentuk halus dari penolakan mereka. Yoongi tentu saja tidak marah. Kenapa juga? Dia cukup sadar diri kalau dirinya bukan siapa-siapa. Yoongi bahkan membuat musiknya dengan perangkat-perangkat sederhana dan tentu saja kualitasnya jauh dari hasil buatan studio profesional.

Jimin dan Taehyung setia membantu Yoongi untuk mendapatkan kepercayaan dirinya dan menyemangati agar tidak menyerah dan terus mencoba.

Sudah tiga bulan belakangan Yoongi tidur di atas jam 7 pagi karena menggarap sebuah lagu. Lagu yang ia akan kirimkan ke salah satu agensi kecil yang terbilang cukup baru.

Yoongi menemukan informasi tentang agensi tersebut lewat selebaran di tiang listrik dekat asrama. Dan kebetulan agensi tersebut juga memang sedang mencari musik produser. Maka Yoongi akan mencoba yang terbaik yang ia bisa.

***

Akhirnya hari di mana Yoongi mendapatkan email balasan untuk lagunya. Dan tidak seperti yang sudah-sudah, kali ini email tersebut meminta Yoongi datang langsung ke gedung agensi tanpa kejelasan apakah lagunya diterima atau tidak. Maka dengan perasaan tidak keruan, Yoongi pun memenuhi panggilan tersebut keesokan harinya.

Gedung agensi BigHit bisa dibilang kecil. Gedung itu bahkan ditempati beberapa kantor agensi lain dan BigHit hanya mengisi dua lantai dari delapan lantai yang ada.

Yoongi dibimbing masuk ke sebuah ruangan dan disambut oleh seseorang bertubuh tambun berkacamata. Yoongi langsung membungkuk sopan.

"Annyeonghaseyo"

"Nde, duduklah dengan nyaman... Min Yoongi-ssi, benar?" Tanya orang itu sambil menatap selembar kertas di meja. Mungkin lembar data diri Yoongi.

"Aku dan staffku sudah mendengar lagumu yang berjudul Tomorrow." Lelaki itu kini sepenuhnya menaruh atensi terhadap Yoongi. "Jujur, itu lagu terbaik yang pernah kami terima. Dan aku cukup kaget karena ternyata kau masih mahasiswa?"

Yoongi mengangguk. "Aku akan lulus beberapa bulan lagi, karena itu aku mulai mencari kerja."

"Kau bisa lihat, Yoongi, agensi kami ini agensi baru dan sangat kecil. Kami punya hutang cukup besar untuk mempromosikan artis-artis kami dan untuk saat ini bisa dibilang penghasilan yang mereka hasilkan belum bisa menutup separuh dari hutang-hutang itu." Lelaki yang diketahui bernama Bang Hyungsik itu mengetukkan jemarinya di meja. "Bekerja di sini sama dengan mempertaruhkan nasibmu. Meskipun kau akan tetap digaji, tetapi besar juga kemungkinan kau mengalami kerugian bahkan PHK kapan saja saat perusahaan ini bangkrut. Bagaimana?"

TomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang