Hari Sebelummya: Hoseok

729 204 2
                                    

"Hyung, besok kita harus pergi makan siang bersama lagi. Dan kali ini biar aku yang traktir!"

Bergabung dengan BigHit adalah salah satu pengalaman terbaik dalam hidup Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bergabung dengan BigHit adalah salah satu pengalaman terbaik dalam hidup Yoongi. Tidak hanya karena ia bisa bekerja di bidang yang ia minati, ia juga bisa bertemu dengan banyak orang keren. Salah satunya adalah Jung Hoseok.

Hoseok adalah sahabat Namjoon dan mereka kebetulan seumur. Hoseok adalah salah satu koreografer terbaik yang BigHit punya. Tidak terbatas dengan kemampuan menari, Hoseok bisa rap dan juga membuat lagu. Kadang Yoongi bertanya kenapa laki-laki itu tidak bergabung saja dengan grup idola yang ada di BigHit daripada sekedar menjadi koreografer.

"Yoongi hyung!" Hoseok melambai saat Yoongi melewati ruang dance yang pintunya menjeblak terbuka. Laki-laki yang selalu ceria itu tampak sedang beristirahat di dalamnya. Buru-buru ia berdiri dan menghampiri Yoongi. "Kau mau ke mana, hyung?"

"Makan siang."

"Eh, sendirian?" Hoseok menatap Yoongi seolah laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam itu baru saja menumbuhkan tanduk di kepalanya.

"Ada masalah?"

"Tentu saja itu sebuah masalah!" Hoseok buru-buru mengenakan kemeja flannel yang semula terikat di pinggangnya. "Kenapa kau harus makan siang sendirian saat kau punya aku sebagai teman?"

Yoongi berkedip. Yoongi sudah bergabung di BigHit sekitar tiga minggu dan ia terbiasa makan siang sendirian di studio atau sesekali di kafetaria kantor. Walaupun sudah berteman dengan Namjoon, mereka berdua punya dunia mereka masing-masing dan Yoongi masih menjadi si canggung yang tidak bisa mengajak orang lain berteman lebih dulu. Dan bagaimana mungkin ia makan dengan Hoseok? Bahkan Yoongi baru mengenal Hoseok minggu lalu.

"Kajja!" Hoseok berseru dengan penuh semangat. Kadang, Hoseok mengingatkan Yoongi dengan Jimin. Mereka sama-sama menguarkan aura sunshine lewat energi dan senyum mereka.

Dengan sedikit terpaksa, Yoongi menerima kehadiran Hoseok hari itu untuk pergi makan dengannya.

Tidak seperti rencana awal Yoongi untuk makan di kafetaria, Hoseok justru mengajak Yoongi ke restaurant yang tidak jauh dari kantor. Sebuah restoran jjampong atau mie dengan kuah pedas yang dilengkapi seafood yang cukup terkenal di daerah tersebut.

"Hyung suka jjampong, kan?" tanya Hoseok sesaat mereka menempati salah satu kursi di sudut resto yang lumayan ramai siang itu.

"Aku tidak pemilih soal makanan. Aku bisa makan apapun."

Hoseok memasang ekspresi tidak percaya sambil menuangkan minum ke gelas Yoongi. "Eyyy, wajahmu saja jelas-jelas menunjukkan kau itu picky eater."

"Terserah." Yoongi meneguk air minumnya. "Aku sudah terlalu sering mendengar komentar semacam itu."

Hal tersebut membuat Hoseok lantas percaya. Sambil tertawa ia mencolek Yoongi, "Mianhae, hyung! Tapi serius deh, wajahmu itu kelihatan seperti seorang yang suka pilih-pilih makanan." Hoseok memasang cengiran 1000watt miliknya. "Tapi kalau benar begitu aku bersyukur, berarti aku bisa pergi ke banyak restoran denganmu. Karena Namjoon itu terlalu pemilih jadi tidak banyak pilihan restoran yang bisa aku datangi jika aku makan siang dengannya!"

"Apa kau baru saja menjelek-jelekkan temanmu sendiri?"

Hoseok terbahak lagi. "Ampun! Tolong jangan beritahu Namjoon soal ini, hyung!"

Yoongi tidak menjawab. Tetapi Hoseok pun tau Yoongi tidak akan benar-benar mengadukannya pada Namjoon.

Seusai menyantap makan siang mereka, sebelum hendak membayar dan pergi, mendadak Hoseok merasakan urgensi di ureternya dan dengan tergesa ia berlari menuju toilet. Ketika kembali dan siap membayar, Yoongi ternyata sudah membayar semuanya.

"Hyung, biar aku bayar bagianku!"

Yoongi tidak menggubris dan meneruskan berjalan. Itu pertanda ia memang berniat untuk mentraktir Hoseok.

Hoseok tersenyum, ternyata Yoongi hanya pendiam tetapi sebenarnya ia adalah hyung yang baik. "Terima kasih, hyung!"

Mereka berpisah karena Yoongi harus ke lantai lima di mana studio Namjoon berada sedangkan ruang latihan Hoseok ada di lantai enam. Sebelum pintu lift memisahkan mereka, Hoseok berseru. "Hyung, besok kita harus pergi makan siang bersama lagi. Dan kali ini, biar aku yang traktir!"

Yoongi pun mengacungkan jempol pertanda setuju. Lagipula, punya teman makan siang tidak terlalu buruk juga.

TomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang