Jin - Gone

663 54 2
                                    

Park Chanyeol duda beranak satu yang masih tampan diusianya yang hampir mencapai kepala lima menatap putra satu satunya dengan senyum bangga. Putra satu satunya, Park Jimin memang memiliki keterbatasan, sejak kecelakaan yang merenggut istrinya dan merenggut pengelihatan Jimin saat masih berusia sepuluh tahun. Namun Chanyeol bangga karena Jimin sangat ahli memainkan piano sambil bernyanyi dengan suaranya yang merdu. Namun hal itu juga menjadikan Chanyeol merasa sedih karena hal yang ada di diri Jimin mengigatkannya pada mendiang istrinya, Baekhyun.

Jimin dan Baekhyun sama sama memiliki suara yang indah walaupun dengan warna suara yang berbeda. Setiap Jimin memainkan pianonya Chanyeol selalu saja mengatakan bahwa permainan Jimin buruk. Padahal, Chanyeol begitu  menyukai permainan piano Jimin. Bakat seni milik Chanyeol dan Baekhyun menurun telak pada Jimin. Namun hal itu selalu membuat Chanyeol mengingat Baekhyun  ketika melihat Jimin. Dan hal itu menjadikan Chanyeol menjadi seorang yang dingin di hadapan Jimin.

.

.

.

.

.

.

Jimin turun dari mobil setelah Jung ahjussi membuka pintu mobil untuknya.

"Terima kasih" kata Jimin dengan senyuman manisnya. Jung ahjussi tersenyum dan membalasnya

"Sama sama tuan muda" kata Jung ahjussi dan segera menepi membiarkan Jimin berjalan sendirian masuk ke dalam rumah.

Bukannya Jung ahjussi tidak mau membantu Jimin. Tapi Jimin yang selalu menolak. Katanya dia sudah bisa dan hapal dengan  jalan menuju ke dalam rumah dari tempat parkir mobil berhenti. Jung ahjussi hanya bsia memandang sedih Jimin bersamaan dengan Peter, supir sekaligus asisten milik Jimin. Bagaimana pun juga, Chanyeol masih tahu bahwa putra semata wayangnya butuh seseorang untuk membantunya. Dan juga Chanyeol butuh seseorang untuk melaporkan apa yang terjadi dengan anak semata wayangnya. Dengan kondisi Jimin, Chanyeol tidak ingin Jimin di ejek ataupun dikucilkan dari lingkungan sekolahnya. Dan disitulah tugas Peter melaporkan segala kegiatan Jimin pada Chanyeol.

Jimin melangkah melewati taman samping untuk masuk ke dalam rumahnya. Sepanjang jalan dia mendengar suara piano. Jimin pikir ayahnya dirumah sedang memainkan piano. Maka Jimin hanya masuk kedalam dan tidak memberikan salam karena JImin tahu bahwa ayahnya tidak akan suka jika di jeda ketika memiankan piano. Jimin rindu ketika ia dan ayahnya bermain piano bersama. Ayahnya sudah lama tidak memainkan piano. Dan ayahnya sangat benci jika Jimin bermain piano. Maka ketika Jimin mendengar suara piano Jimin berfikir itu ayahnya. Tanpa Jimin sadari bukan ayahnya yang bermain piano. Tetapi seorang pria yang sebaya dengannya yang menjadi murid privat ayahnya yang sedaritadi memandangi Jimin saat lewat di depan jendela bahkan hingga masuk ke dalam rumah. Pria itu, Min Yoongi

.

.

.

.

.

Jimin memainkan piano dengan perasaan sedih. Ini lagu kesukaan ibunya. Ibunya biasa memainkan lagu ini ketika mereka bermain piano bersama. Chanyeol datang dengan rmembawa tongkat yang biasa ia pakai untung menegur murid privatnya.

PLAAKKKK

Chanyeol memukul keras sisi piano membuat Jimin terlonjak

"Kau tahu bahwa ini lagu gembira bukan? Bagaimana bisa kau memainkan ini dengan seolah olah ini adalah lagu dengan arti yang sedih. Ini lagu kesukaan ibumu dan kau memainkannya seperti ini?" Seru Chanyeol. Jimin hanya menunduk

"mianhae appa" kata Jimin. Chanyeol mendengus dan pergi. Tanpa disadari Yoongi yang sudah datang untuk menunggu jadwal privatnya melihat hal itu dari balik pintu kaca disana.

YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang