Jimin duduk di pinggir lapangan basket sambil memegang buku sketsanya, sesekali matanya akan melirik ke arah lapangan basket dan kembali lagi ke sketsanya. Pipi gembulnya memerah terkena sinar matahari. Bibir tebalnya bergumam menyanyikan lagu dengan ringannya.
Selesai dengan sketsanya, Jimin mengangkat sketsanya dan membandingkan dengan seseorang yang berada di lapangan basket.
Min Yoongi.
Orang yang di gambar Jimin di sketsanya. Jimin tersenyum, menampilkan pipinya yang terangkay membuat matanya menyipit menggemaskan.
"DORRR!!!" seru suara di belakang Jimin. Jimin terkaget dan hampir saja menjatuhkan buku sketsanya.
"KOOKIE!" Seru Jimin kesal sambil mengerucutkan bibirnya. Jungkook, yang di panggil Kookie itu terkekeh lagi. Sepupunya itu lalu duduk di samping Jimin. Melirik sketsa gambar Jimin dan menengok ke lapangan basket
"Yoongi hyung lagi?" Tanya Jungkook. Jimin mengangguk kecil.
"Haaahh~ hyung. Sadarlah.. setiap hari hyung selalu disini, pulang sore hari. Hyung harus memperhatikan kesehatan hyung. Belum lagi hyung setiap minggu pergi ke gereja, berlutut dan berdoa hal yang sama supaya Yoongi hyung bisa jatuh cinta pada hyung. Padahal hyung tahu kan kalau Yoongi hyung sudah bertunangan. Kita sendiri juga diundang" kata Jungkook. Jungkool tidak tega sebenarnya tapi mau bagaimana lagi. Hyung imutnya ini harus disadarkan. Setiap saat Jungkool selalu berkata begitu dan Jimin juga tidak pernah menyerah mengagumi Min Yoongi.
Jimin mrnunduk setelah mendengar kata kata Jungkool. Kata kata Jungkool memang benar. Tapi, Jimin tetaplah Jimin yang keras kepala. Panas panasan melihat Yoongi main basket sambil menggambar Yoongi dna berakhir dengan sketsanya yang tertetesi darah dari hidungnya. Atau saat hujan, dan pulangnya Jimin akan demam karena Jimin bahkan tidak tahan dingin.
"Tapi Kookie, hyung juga tidak bisa bohong. Jantung hyung selalu berdetak melihat Yoongi hyung, Rasanya ada yang kurang kalau tidak melihat Yoongi hyung, hyung hanya ingin melihat Yoongi hyung dari jauh seperti ini. Walaupun hyung sangat ingin menyentuh Yoongi hyung. Dan ingin Yoongi hyung tahu sendiri dari hyung dan bertanya dari mulutnya sendiri apa hyung suka dengannya? Cinta sama Yoongi hyung? Hyung ingin Yoongi hyung sendiri yang peka dengan kehadiran hyung." Kata Jimin dengan senyumannya. Jungkook menghela nafas.
Jungkook tidak mengerti. Bagaimana bisa hyungnya sebodoh ini. Kalau Chanyeol hyung tahu adik kesayangannya seperti ini, bisa habis Yoongi hyung. Chanyeol itu overprotektif sekali dengan Jimin. Selama ini Jungkook selalu menyogok bodyguard dan mata mata Chanyeol yang mengawasi Jimin supaya Chanyeol tidak tahu Jimin setiap hari menunggu Yoongi. Kalau Chanyeol kembali dari Amerika, Chanyeol sendiri yang mengantar dan menjemput Jimin.
Jimin itu, sakit. Kanker otaknya sudah stadium 2. Belum terlalu parah sebenarnya. Jimin masih mengkonsumsi obat, terapi dan kontrol. Karena hasil kontrol Jimin langsung di berikan kepada Chanyeol dan ini menyangkut kesehatan Jimin jadi Jungkook tidak bisa berbohong. Dokter bilang, harusnya Jimin bisa sembuh asal menjaga asupan makan dan kegiatannya. Tapi kegiatannya mengikuti Yoongi itu yang membahayakan. Dan Jungkook benci itu. Min Yoongi adalah panutannya. Walaupun dia memang berada di posisi uke dalam hubungannya dengan Kim Taehyung, tapi Jungkook juga ingin memiliki kharisma seperti Yoongi. Tapi melihat betapa tidak pekanya Yoongi, Jungkook jadi kesal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonMin
Fanfic1. Saat kau pergi - Bcl 2. Cinta begini -Tangga 3. Cinta Pertama (Sunny) - Bcl 4. Aku Pasti Kembali -Pasto 5. Teruskanlah - Agnes Monica 6. The truth untold - Bts 7. Jin (Lovelyz) - Gone 8. M-Tiful - Sick enough to die 9. Jikustik - Dia Harus Tahu 1...