four

104 31 40
                                    

Bruk.

Gludak.

Suara barang yang jatuh membangunkan tidurku. Sepertinya berasal dari arah dapur. Kulirik jam dinding bergambar elsa frozen yang tergantung manis di dinding.

Aish... Ini masih jam 6 pagi, dan sekarang aku harus memeriksa benda apa yang terjatuh tadi. Siapa sih yang membuat keributan itu??

Aku ingin bangkit dari ranjang empuk ku, tapi... Kepalaku berat dan pusing sekali. Oohh... Aku lupa, aku kan demam dan flu sejak kemarin. Efek lembur selama seminggu karena mengejar target laporan bulanan keuangan kantor.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dengan keras. Lalu sesosok pria tampan yang membawa nampan masuk ke kamar.

"Kau sudah bangun?" tanyanya. Dia tersenyum tipis ketika masuk ke kamar.

"Ya! Kim Tae! Apa yang kau lakukan? Kau yang membuat suara gaduh itu?" tanyaku sengit.

"Hehehe... Maaf membangunkanmu, aku tak sengaja menjatuhkan beberapa benda di dapur tadi." tanpa rasa bersalah, dia memamerkan senyum kotaknya yang menjadi favoritku.

"Astagaa..." mau tak mau aku ikut tersenyum setelahnya.

"Lalu, kau yang membuat roti panggang ini?? Sebagai hasil dari membuat keributan tadi?"

"Iyaa, cobalah! Aku membuatkan roti panggang rasa nanas kesukaanmu!" dia menyodorkan roti yang dibuatnya tadi.

"Aku... tak yakin dengan rasanya..." hahaha, aku berusaha menampilkan ekspresi tak suka. Mengerjainya sedikit mungkin menyenangkan.

"Hei!! Ini enak! Bukankah kau selalu suka roti buatanku? Yaa walaupun yang ini agak gosong, tapi tidak pahit kok! Aku juga sudah menambahkan bubuk cinta di dalamnya! Jadi pasti semakin enak! Dan kau harus makan agar kau bisa minum obat, Kim Jihyun!" Kim Taehyung- suamiku, memajukan bibirnya tanda dia kesal. Sungguh wajahnya sangat menggemaskan! Membuatku ingin mencubit pipinya.

"Baiklah.... Hahahhaa... Aku hanya bercanda, Kim Taehyung suamiku yang paling tampan!" aku tertawa keras. Dia memandangku, lalu ikut tertawa.

"Ayo makan!" katanya galak.

"Tak mau!"

"Kim Jihyun..."

"Tak mau makan kalau tidak disuapi, hehehe..."

Tae hanya tertawa, lalu menyuapiku roti buatannya. Sungguh rotinya sangat enak, aku bahkan tidak bisa membuat roti panggang seenak ini. Entah bahan rahasia apa yang ditambahkannya.

Setelah makan, dia memberiku obat penurun demam dan flu. Lalu menyimpan bekas makanku di meja kecil samping tempat tidur. Dia menceritakan berbagai hal absurd yang berhasil membuatku tertawa.

"Hei, kau tidak ke kampus, sayang? Bukankan hari ini kau ada kelas?" tanyaku ketika Tae malah ikut menyelipkan tubuhnya di dalam selimut.

"Emm... Aku tidak masuk. Aku sudah ijin kok, bilang istriku sedang sakit" dia malah sekarang memeluk tubuhku sambil menutup matanya.

"Mana bisa begituu?? Mahasiswamu nanti kangen loh." godaku, yang malah dibalas pelukan yang semakin erat.

"Biarkan saja..." jawabnya enteng.

Memang Tae adalah salah satu dosen muda yang banyak diidolakan oleh mahasiswanya. Maklum, umurnya baru 30 tahun tapi sudah jadi dosen yang cukup berpengaruh di kampus. Katanya dia itu tampan, sopan, tidak pernah marah, bahkan selalu memberikan nilai yang baik. Membuat siapa saja yang bertemu dengannya langsung jatuh hati, terutama kaum wanita.

Hohohoo... Tapi maaf, girls. Kim Taehyung sudah jadi milikku. Milik Kim Jihyun! Dan Taetae-ku hanya mencintaiku seorang.

"Jihyun-ah, tidurlah lagi. Biar flu mu sembuh"

Sweet Cake [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang