" Tak apa jika kau dianggap lemah, asal jangan pernah untuk menjadi seseorang pencundang." - Althea
_••_
Di sepanjang koridor sekolah. Seorang siswi berjalan sambil terfokus kepada benda pipih yang ada ditangannya. Hingga Ia tak menyadari hampir seluruh mata memandang ke arahnya dan tak sedikit pula siswa-siswi SMA Bakti Luhur yang menyapanya.
Langkahnya terhenti ketika menyadari bahwa sejak tadi ada seseorang yang ikut berjalan bersamanya.
"Astagfirullah, ya Lord! Lo ngagetin gue aja tau gak, Nab? Gue kira sekarang SMABLUR udah mulai angker. Tau-taunya memang beneran ada eyang kutil di samping gue," ujar Althea dengan kesal
"Gak tau, hehe." cengirnya, "Abisnya, elo dari tadi gue panggilin malah gak dengar sama sekali. Yaudah deh, jadinya gue ngikuti lo, mana serius banget lagi main handphone sampai gue dicuekin. Btw, lo lihat apaan sih, Al?" tanya Nabilah.
"Kepo lo!" ujar Althea sambil berjalan.
"Ah, elo mah gak asik, sekarang mainnya rahasia-rahasian. Oke, gue cukup tau aja," ucap Nabilah berjalan mendahului Althea.
"Astatang, gitu doang ngambekan lo. Woi, Zaenab! Tungguin gue!" teriak Althea sambil berlari mengejar Nabilah.
"Tsk! Ngapain lo ngejar-ngejar gue? Tadi aja sok sibuk, just information, nama gue itu Nabilah Amalia Mahardika bukan Zaenab!" protes Nabilah bersedekap.
"Idih, gue masih waras kali buat ngejar lawan jenis." jedanya, "Yaudah deh, gue minta maaf. Abisnya, tadi gue lagi fokus baca berita." jelas Althea kepada teman sebangkunya itu.
"Oh," sahut Nabilah seakan tidak mau tau.
"Lah? Responnya cuma 'oh' doang. Beneran ngambek. Yaudin, sebagai permintaan maaf dari gue, ntar gue traktir lo makan sepuasnya sekalian temenin gue ke toko buku tapi." bujuk Althea dengan cara bernegosiasi.
Seketika langkah Nabilah terhenti mendengar tawaran teman sebangkunya itu, Althea paling tau cara membujuknya dan tau kalau ia tidak mungkin bisa menolak makanan, apa lagi gratisan, gadis itu salah satu diantara berjuta orang yang suka 'gratisan' dan 'potongan harga'. Tolong garis bawahi dua kalimat itu pada sosok Nabilah.
Nabilah dan Althea adalah spesis dua makhluk yang doyan makan, mereka anti sama yang namanya program 'diet', seperti kebanyakan yang kaum Hawa lakukan. Demi mendapatkan badan ideal dan body goals yang di idam-idamkan. Berbagai cara akan kaum hawa lakukan, dari mulai mengonsumsi berbagai pil obat penurun berat badan, lebih memilih makanan vegetarian, atau bahkan tidak makan seharian.
Menurut Althea, itu program yang berujung kematian. Bahkan Althea bisa jamin kalau porsi makanan Mueza-kucing persia kesayangannya-lebih banyak dibandingkan jumlah makanan orang-orang yang melakukan diet. Gadis itu berprinsip, 'Kalo itu cowok emang bener-bener cinta dengan tulus ke elo, maka dia gak bakalan mandang fisik tubuh lo atau seberapa jeleknya elo. Yang dia tau elo menarik, cantik, dan sempurna itu karna hati baik elo, karna keunikan yang elo punya dengan menjadi diri sendiri dan dengan cara lo sendiri'.
Itu jugalah yang Althea ucapkan jika Bundanya selalu mempermasalahkan sikapnya yang terlalu tomboy hingga tak ada satu cowok yang berani mengapeli putri kesayangannya itu. Oh, jangan lupa, ia juga akan menambahkan kalimat
'Allah itu udah janji kalo semua umatnya itu berpasang-pasangan, Bun. Jadi, seberapa badungnya Thea juga ntar bakalan ada yang mau, kok. Bunda gak usah khawatir'.
Althea bersyukur karena sudah diberikan badan body goals tanpa harus diet. Dan bisa mencicipi berbagai jenis makanan karena badannya termasuk jenis badan yang susah untuk gemuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisthisi
Teen FictionAlthea Lyra Dimitri Wanita cantik, baik, pintar,sedikit tomboy,dan permata kedua setelah bunda nya dikeluarga Dimitri. Entah kesialan atau malah keberuntungan yang menimpahnya,sehingga harus mempunyai empat saudara laki-laki yang begitu possesive t...