🌟

1.7K 259 1
                                    

"(yn),"

hyunjin daritadi manggil kamu. tapi, kamu diemin.

"udah dong, jangan marah. saya jadi merasa bersalah."

"emang hyunjin salah!" kata kamu kesel.

gini ya, tadi kan kamu balik ke gramed. kamu langsung minta uang kamu ke mbak kasir yang tadi, mana banyak orang, eh taunya hyunjin manggil kamu di pintu masuk gramed sambil geber-geber uang dua ratus ribu.

dia ketawa, "maaf."

"minta maaf terus. bosen."

"ya udah, aku minta kamu jangan marah lagi."

kamu pun muter bola mata kamu. kasian juga sih kalau didiemin lama-lama. akhirnya kamu cium pipi dia, "awas aja kalau gitu lagi."

hyunjin peluk kamu dari samping terus naruh kepalanya diatas bahu kamu, "makasih."

kamu langsung lari karena kalian lewat di depan toko musik.

hyunjin diem, terpaksa kamu balik lagi dan narik hyunjin.

"ayo!" kata kamu.

"liat! lucu deh!" kata kamu ngeliat pemutar piringan hitam.

"main ke rumah saya deh, saya punya." katanya.

"boleh juga. aku mau beli ah, nanti."

"iya, eh-"

"kenapa?"

"saya mau ke toilet dulu."

"ya udah, sana, tuh, keliatan kan?"

"tapi, nanti kamu-" kata hyunjin.

"aku sabuk coklat, gampang lah." kata kamu.

hyunjin senyum terus nyium kening kamu, "tunggu sebentar."

dia pun lari.

kamu ketawa liat dia.

"tadi, katanya hyunjin punya gramophone ya? aku beliin vinyl ah."

kamu pun masuk ke dalam toko itu dan langsung di greet sama yang jaga tokonya. cowok. ganteng.

"selamat siang, dek." katanya.

"siang kak. aduh, berasa masuk alfamart deh." kata kamu terus ketawa.

orang itu nyengir, "cari apa dek?"

"itu kak, nyari vinyl frank sinatra, ada gak?"

cowok itu langsung ngacungin jari telunjuknya, "ada! tunggu, ya."

kamu pun lihat-lihat toko itu, dan kamu nemuin album yang kamu cari-cari, the red album-nya the beatles. kamu sebenernya udah punya banyak, tapi kamu nyari yang ada original sign nya. kamu pun ambil album itu.

"dek, ini, ada satu lagi. kalau yang ini dua lagi."

kamu pun nunjuk album yang christmas.

"ada lagi?" tanya dia.

kamu nyodorin album the beatles ke kakak tadi, "ini original, kan?"

kakak itu ngangguk, "iya. punya kakek saya itu."

"ini barang personal semua, ya?" tanya kamu.

dia ngangguk, "iya, semua vinyl dan album. kalau alat musik kayak gitar, keyboard, drum, dan gramophone yang di depan itu barang baru."

kamu cuma ngangguk, "aku ambil ini aja sama vinyl frank yang tadi."

kakak tadi ngangguk dan ngambil album yang kamu sodorin.

"suka musik klasik?"

kamu geleng-geleng kepala, "yang beatles buat adek aku, yang frank buat hyunjin."

"hyunjin? siapa tuh?" kata kakak itu.

"temen cowok, kak."

"oh, udah ada yang punya ya kamu?"

"nggak kak. aku punya tuhan." kata kamu sambil liat-liat ke kanan dan kiri.

kakak tadi senyum sambil perhatiin kamu.

"dek."

"hm? udah ya? jadi berapa kak?"

"lima ratus ribu aja." katanya.

"serius? padahal kan-"

"diskon. kamu pelanggan ke lima puluh soalnya." katanya sambil senyum.

"sepuluh? wah, laris ya kak, udah banyak orang yang dateng hari ini,"

"bukan hari ini." katanya sambil nunduk.

"loh?"

"kamu pelanggan ke lima puluh semenjak toko ini dibuka."

"emangnya dari kapan?" tanya kamu.

"udah lama banget. dari jaman ayah saya masih bujang. dua puluh tahun lebih." katanya.

kamu pun senyum ke kakak itu, "semangat ya kak!"

dia cuma ngangguk, "makasih."

kamu pun ngasih atm kamu ke dia, "bisa debit kan?"

dia ngangguk dan ngambil kartunya.

"kak, nominalnya yang asli aja ya. jangan dikasih diskon segala."

"kenapa? jangan-jangan karena saya-"

"bukan gitu. ya, pokoknya aku gak mau diskon. nanti aku janji deh, main ke sini lagi, aku simpen buat nanti aja, ya?"

"janji gak?"

kamu ngangguk, "janji."

setelah selesai, kamu pamit. pas liat struk dari si kakak, kamu tercengang. harga asli sama harga 'diskon' beda jauh.

kamu pun jalan keluar dari toko itu dan masukin belanjaan tadi ke tas, terus kamu ngeliat hyunjin yang lagi diem di tengah kerumunan kayak anak ilang.

kamu senyum dan langsung lari ke dia.

grep

"kamu dari mana aja?!" kata hyunjin yang bales peluk kamu.

"aku tadi habis ke toilet."

"saya kira diculik!"

"aku sabuk coklat! nanti aku hajar yang berani!"

dia nyium hidung kamu, "aku sabuk hitam nih, berani gak?"

"berani!" kata kamu sambil nyiapin tangan kamu ke posisi ninju.

hyunjin ketawa, "ayo pulang."

[a]  shine  |  hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang