Part 2 : Raydo Andreas

18 3 19
                                    

Berandalan. Itu yang sering gue dengar dari orang sekitar tentang gue. Siswa kelas sebelas yang masuk kategori generasi perusak bangsa. Tawuran, rokok, miras, geng motor, itu dunia gue. Gue Raydo Andreas, bahagia di tempat itu karena gue bisa bebas tanpa batas.

Ya, emang sekelam itu dunia gue. Dan semuanya jadi tambah kacau setelah kejadian di sebuah gang beberapa waktu lalu.

Gue seperti biasa bakal nyeret orang yang nyari masalah ke gang gelap dekat tempat tongkrongan gue sama teman-teman buat habisin orang itu.

Seperti biasa juga orang itu berakhir nggak berdaya di tangan gue. Tapi yang bikin nggak biasa adalah begitu gue mau keluar dari gang, gue baru sadar ada kamera yang rekam kejadian barusan. Meskipun pencahayaannya kurang, tapi gue yakin pemilik kamera itu adalah cewek dengan seragam olah raga sekolah.

Anehnya lagi cewek itu dengan santainya mengutak-atik kameranya seolah apa yang baru saja dia rekam adalah hal biasa.

Dia kembali mengangkat kameranya di depan wajah waktu gue berjalan mendekat, sebelum akhirnya kilat putih keluar dari kamera itu. Membuat gue terpaksa melindungi retina gue dengan telapak tangan. Begitu gue buka mata, cewek itu udah raib dari tempatnya semula. Tapi hilangnya cewek itu sama sekali bukan akhir dari pertemuan kita.





Nyuri-nyuri kesempatan buat update di tengah kesibukan. Keburu diamuk berandal satu ini kalo nggak update. *ngelirik Raydo*😒

Freedom FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang