Moonlight Melody [A]

697 64 9
                                    

"mohon maaf atas kelancangan saya, miss, tapi mengapa kita harus membawa ini? saya rasa itu hanya satu orang,"

"karena yang kita hadapi kali ini.. bukan manusia,"



"Moonlight Melody"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Moonlight Melody"

Casts:
Son Seungwan | Bae Joohyun

Oneshoot Story by:
Coffeeganger
©2018







Erangan terdengar kuat menggema dari dalam gudang kosong, berulang kali, namun tak lama berhenti. Tenggorokannya telah terpisah dengan tubuhnya yang mengering kerut, kehabisan isinya. Menyisakan tonjolan-tonjolan rangka tulang terlihat dari luar kulitnya. Kini tubuhnya dilemparkan, seringan itu hingga tak menimbulkan bunyi.

Dia menyeka lengannya dengan sepotong kain -jaket pria yang telah habis dimakannya. Kemudian menggulung lengan bajunya, menutupi sobekan dagingnya yang terbuka.

Perlahan serat-serat daging menutupi, hingga kini utuh seperti tak pernah ada jejak luka disana.
Ia memakai sweaternya kembali, kemudian merapikan kemeja dibaliknya.





🌑






Pusat kota yang ramai meski di malam hari, seoul akan selalu aktif bagai tidak pernah tidur. Seorang gadis melangkah membelah keramaian di perempatan jalan, diantara gedung-gedung pencakar. Masih dengan sweater hangat, dan kemeja, bertingkah seperti sekelilingnya. Orang-orang, manusia, makhluk sok superior.


Mengherankan mengapa tuhan memberikan dunia untuk diisi oleh makhluk-makhluk menjijikan ini.
Otak yang sinting karena tidak pernah digunakan, hati yang bahkan lebih busuk. Ego, nafsu, uang yang katanya kekuatan. Mengendalikan semua ketololan mereka.

Mereka kira merekalah satu-satunya puncak rantai makanan tertinggi dibumi, namun semuanya berubah ketika sepuluh tahun lalu mutant pertama muncul dalam layar kaca, membuat seisi dunia gempar.

Salah satu dari contoh yang cukup bodoh, andai dia tidak memulainya mungkin kini kaumnya tidak perlu dipaksa bungkam dengan pembantaian massal.

Mereka yang takut eksistensinya akan terancam, kemudian membuat penelitian-demi penelitian seperti pengecut untuk mengalahkan kami dari belakang. Menculik makhluk demi makhluk, membuat pencegahan, mereka bilang.

Manusia, yang terlalu lemah untk berevolusi. Segala yang mereka lakukan semata-mata karena rasa takut mereka akan kaum selainnya.

Tidak, kemunculan mutant ini tidak musnah, mereka hanya bersembunyi dibalik tuksedo dan dress. Bertahun-tahun mendeklarasikan perdamaian, hanya untuk dihabisi setelahnya.

Unspoken Words | WenRene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang