Suara rintik hujan di pagi hari tidak membuat Ayyara malas untuk bangun dan pergi ke sekolah barunya.
Iya memang hari ini adalah hari yang baru Ayyara, bagaimana tidak Ayyara baru saja pindah dari sebuah desa ke kota karena alasan mamanya yang bekerja.Pukul 06.00wib Ayyara bersiap pergi dengan menggunakan sebuah jaket berwarna abu".
"Mah Ayyara berangkat dulu."pamit Ayyara sambil mengambil sebuah payung berwarna biru yang ada dibalik pintu depan rumahnya.
" Tunggu Ayy, mama udah buatin bekal buat kamu. Hari ini mama belum punya uang buat kamu."cerita mamanya sambil memasukan kotak makan kedalam tas sekolah Ayyara.
"Nggak papa kok mah, mama udah buatin bekal aja Ayyara udah senenggg banget, yaudah Ayyara berangkat dulu takut telat ." pamit Ayyara sambil mencium tangan mamanya.
Payung biru yang dipakai menghalangi Ayyara dari derasnya air hujan yang bisa membasahi tubuh Ayyara seketika.
Derasnya air hujan yang membasahi jalan dari rumah menuju sekolah barunya membuat Ayyara semakin semangat untuk menuntut ilmu hari ini.Tidak sampai 10 menit berjalan kaki , akhirnya Ayyara sampai didepan gerbang bertuliskan SMA MULIA HARAPAN.
Ayyara melihat banyak siswa maupun siswi berlari menghindari hujan yang turun.Walaupun Ayyara berasal dari keluarga yang kurang mampu tapi semangatnya untuk bwlajar tidak berkurang sama sekali, alhasil ia mendapat beasiswa disekolah manapun sampai kuliah.
Sebelum melangkah maju Ayyara menghembuskan nafas gugup dan sialnya sebelum melangkah memasuki tiba tiba.......
Byurrrrrrrr...
Tiba tiba ada sebuah mobil melaju dg kencangnya membuat air yang tergenang di jalanan mengenai baju seragam Ayyara, alhasil bajun Ayyara kotor.Seketika banyak suara tawa menghiasi kejadian itu yang membuat Ayyara malu dan berniat pulang.
Tapi sebelum Ayyara berbalik arah ada tangan yang menyeretnya sampai di depan toilet sekolah."Bersihkan baju lo disini mumpung bel masuk belum bunyi." kata siswi yang tadi menyeret tangan Ayyara.
"Makasih ya kamu udah bantuin aku." ucap Ayyara.
"Iya sama sama, kenalin nama gue Adira Raveena Taleetha panggil aja Adira." senyum Adira.
"Oh kenalin nama aku Ayyara Yuan Nisaka,senang berkenalan dengan mu."
"Yaudah gue masuk ke kelas dulu takut telat." pamit Adira sambil berlari menuju ke kelasnya.
"Semoga kita bisa menjadi seorang teman." batin Ayyara sambil tersenyum memandangi punggung Adira yang semakin menghilang.
.............back to Adira........
Udara yang dingin akibat hujan membuat tubuh Adira semakin nyaman dengan paket kamarnya. Adira malah berfikir untuk bolos hari ini, tapi itu tidak mungkin ayahnya tidak akan mengijinkan dia untuk tidak masuk karena alasan hujan.
Ya memang alasannya sangat berarti . kenapa?karena ayahnya menginginkan Adira menjadi seperti sosok ibunya yang sudah tidak ada di dunia.Setiap Adira bangun tidak lupa ia memandang foto mamanya sambil menciumnya.
"Mah , Adira tau mama disana pasti tenang kan, mama juga kepengin kalo Adira lulus terus jadi penulis kaya mama kan?Adira akan usahain itu mah yang penting mama bahagia disana. Adira sayang banget sama mama , Adira kangen banget. I love you mah." Cerita Ayyara sambil mengeluarkan cairan bening dari matanya .
Setelah Adira siap dengan keperluan sekolahnya , seperti biasa dia langsung meminta sopir pribadinya untuk berangkat sekolah karena Adira tau papanya pasti udah berangkat ke pabrik atau ke store miliknya.
Adira memasangkan handset ke telinganya dan memutar lagu kesukaannya , lagu kesukaaanya yang ia putar adalah lagu milik Annie Marie yang berjudul Heavy.
Karena dengan mendengarkan lagu itu Adira bisa menghilangkan rasa lelah dan masalahnya yang ada."Paman sopir bisa lebih cepat lagi nggak?Adira takut telat."minta Adira sambil memainkan layar ponselnya.
" siap non 5 menit lagi sampai."jelas paman sopir sambil menunjukan jari jempol tangannya.
Pukul 06.15 menit Adira sampai disebelah timur gerbang sekolah , Adira memakai jaket yang ia bawa lalu melepaskan handset lalu memasukan kedalam tasnya. Adira takut ponselnya bisa basah terkena hujan.
"Paman nanti Adira nggak perlu dijemput, Adira pulangnya naik taksi aja." kata Adira sambil membuka pintu mobilnya.
"Bb.. baik non."
Setelah keluar dari mobil Adira berjalan dengan santainya menuju gerbang depan .
Pagi hari Adira sudah melihat pemandangan yang tidak enak dipandang, ada seorang siswi memakai payung biru berdiri dg seragam yang agak kotor lalu banyak siswa maupun siswi yang menertawai.
"Kenapa siswi itu, dan wajahnya juga asing ." celoteh Adira dalam hatinya.
Tanpa berfikir lama Adira menyeret tangan siswi itu lalu membawanya ke toilet sekolah.
Ini cerita pertama aku, aku bakal rajin upload 2 hari sekali paling lama 3 hari sekali😇
Hehe gimana gimana masih belum bagus kan?ini baru awalan belum akhiran wkwkw😁
Aku juga sebenernya buat ini nggak ada unsur kesengajaan , cuma muncul di imajinasi aku lalu aku buat jadi cerita deh😈
Follow ig aku yah @arina_fajar8
#semangattimku💓
Typo masih berkeliaran maklumi yah.Pliss jangan jadi sider doang bantu vote sama koment😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Percaya
Teen Fiction💓💓💓💓💓💓💓💓 Tokoh tokoh √Ayyara Yuan Nisaka √Adira Raveena Taleetha √Abinaya Alexa √Nufail Bastian Aristo √Orea Gavin Albern √Sarkara Tanggara Apakah seorang Ayyara dapat melelehkan hati beku Alex, kakak kelasnya yang berhati es dan setajam bat...