5

24 4 2
                                    

Keesokan harinya dihari yang berbeda,Ayyara terbangun lebih siang dari biasanya. Ia lupa mengunci pintu kamar tidurnya sebelum tidur yang membuat mamanya tidak bisa masuk dan hanya bisa mengetok pintu untuk membangunkannya dan juga pamit untuk berangkat kerja.
Ayyara dengan secepat mungkin melangkah keluar dari tempat yang digunakan untuk menghindari panasnya sinar matahari dan dinginnya air hujan menuju ketempat yang Ia baru datangi kemarin untuk belajar dan menuntut ilmu. Dengan langkahnya yang tidak terlalu lebar Ayyara mencoba untuk berlari agar Ia tidak terlambat dan dicap sebagai bad girl. Ayyara menghembuskan nafas lega saat kakinya telah terhentak di jalan raya besar yang sudah tidak terlalu jauh dengan jarak SMA HARAPAN MULIA sekolah Ayyara.
Saat Ayyara membungkukan tubuhnya akibat rasa lelah dari efek larinya tadi,tiba tiba ada seorang cowok dengan motor besarnya yang berwarna hitam memotong jalannya yang membuat Ayyara menegakan tubuhnya kembali. Ayyara menebak nebak siapa yang ada dibalik helm berwarna hijau kehitaman itu. Tapi ketika Ayyara tidak sengaja melihat tas yang dipakai , Ia langsung bisa menebak siapa cowok itu.

“Bbb…bukannya dia itu kak Alex.”Kata Ayyara sambil terbata bata.

“cepet naik takut terlambat nggak sih?”ujar Alex dengan nada yang sedikit meninggi.

“ng..ng..nggak usah kak, Ayyara jalan kaki aja.” Tolak Ayyara sambil sedikit tergagap,dalam hati Ayyara sebenarnyya tidak mau menolak ajakan kakak kelasnya apalagi cowok yang paling diidam idamkan kaum hawa se SMA , Ayyara hanya takut perasaannya bertambah ke cowok yang sikapnya kayak es terus hatinya kaya batu kerikil.

“Yaudah.”ucap Alex dengan singkatnya kemudian meninggalkan Ayyara .

“IH DASAR COWOK GAK PEKA BANGET SIH!GAK KAYAK DI DRAMA DRAMA YANG CEWEKNYA NOLAK TAPI DIPAKSAIN!AHH YA GUE LUPA DIA KAN BATU KERIKIL HAHA! “ maki Ayyara sambil tertawa pelan.

“Udah ngomongnya?”. Tanya Alex yang membuat Ayyara terkejut sekaligus malu ketika cowok yang Ia maki maki tadi tiba tiba muncul disampingnya lagi.

“Haa..kak Alex kok aa..a..ada disini ?.”Tanya balik Ayyara sambil memalingkan wajahnya dari tatapan Alex.

“cepet naik!bentar lagi telat kita!.”perintah Alex dengan nada sdikit seru.

“nggak usah kak,5 menit lagi Ayyara sampai kok di sekolah.”ujar Ayyara sambil cengengesan.

“gue bisa buat 5 menit lo jadi 5 detik, cepet naik!”. Lagi lagi perintah Alex.

“tt..tapi kak..”

“satuuu….duaaaa…tiiii.”

“iya iya kak, Ayyara ikut.” Jawab Ayyara sambil sedikit menatap sinis Alex.

Setelah perbincangan yang sangat membuang buang waktu tadi, akhirnya Ayyara dengan terpaksa namun sebenernya juga bahagia menerima ajakan kakak kelasnya.

………………
Bunyi bel masuk berbunyi tepat Ayyara menginjakan kakinya didalam kelasnya dan melihat Adira yang sepertinya udah nunggu lama. Adira juga terkejut melihat Ayyara yang baru dating, Adira ngira Ayyara nggak bakal berangkat dan rencana hari ini akan gagal tapi ternyata Adira salah besar.

“Tumbenan nih gue kira lu bolos hahaha”.ledek Adira dengan tawa yang masih bisa di dengar sama seisi kelas.

“nggak yee ,gue kesiangan aja tadi.”

“ciahh udah ikut ikutan make kata ‘gue’ nih,sejak kapan ?.”Tanya Adira yang membuat Ayyara sedikit malu.

“sejak ketemu lo .”jujur Ayyara.

Serunya percakapan mereka terhenti karena seorang guru mata pelajaran Matematika telah menghentakan kakinya didalam kelas dan mempersilahkan muridnya untuk berdoa terlebih dahulu. Sedangkan Adira yang tau kalo gurunya sangat tegas tidak berani bekutik begitu juga dengan Ayyara yang sudah mendengarkan pengakuan dari Adira .
………..
Saat bel istirahat berbunyi Adira lebih memilih untuk berdiam diri dikelas , Ayyara juga bingung dengan sikap tumben Adira ini. Ayyara berfikir mungkin Adira sedang patah hati atau sejenisnya,dia ingin minta penjelasan tapi perutnya lebih memilih untuk makan bekal yang dibuat mamanya sebelum berangkat kerja. Tapi saat Ayyara akan meyuapkan satu sendok pertamanya, Adira memanggilnya.

“Ayy,nanti malem gue nginep dirumah lo yah?”. Ijin Adira.

“boleh aja Ra, gue malah seneng banget ada yang mau nginep dirumah gue.”balas Ayyara.

“oke nanti lo pulangnya ama gue”. Ajak Adira buat pulang bareng sama Ayyara.

Ayyara hanya bisa menjawab ajakan Adira dengan mengacungkan kedua jempol tangannya. Ayyara terkejut ketika Adira mengambil sebuah cokelat diikat pita berwarna pink yang Adira tunjukan kepadanya.

“Buat gue cokelatnya?.”Tanya Ayyara dengan penuh percaya diri.

“Enak aja,gue Cuma mau ngasih tau kalo gue dapet cokelat dari penggemar rahasia gue yuhuuu!.”gerutu Adira sambil berteriak kegirangan.

“Lah emang sejak kapan cewek galak kaya lu punya penggemar rahasia?”.ledek Ayyara yang membuat Adira mempoutkan bibirnya karena kesal dengan ledekan Ayyara.

“Bercanda yaelah,ngambekan banget, emang dari siaapa cokelatnya?.”jelas Ayyara sambil bertanya Tanya.

“Nggak tau, tapi ada pesannya dan isinya gue disuruh dateng ke halaman belakang habis pulang sekolah, dan gue jadi agak curiga sama yang ngirim.”ujar Adira panjang lebar.

“emang siapa?.”penasaran Ayyara.

“adadeh hehe.”canda Adira sambil malu malu.

Karena sedikit kesal kepada Adira, Ayyara memutuskan untuk diam dan memilih untuk melanjutkan makannya yang tinggal sedikit. Ayyara juga masih memikirkan kejadian di jalan tadi yang membuat moodnya naik namun juga turun karena kesal.
Berbeda dengan Adira yang memilih untuk membuka layar handphonenya .Ia melihat nama Kak Bastian muncul setelah Adira mengusap pola handphonenya. Dengan sedikit penasaran Adira membuka pesan yang sudah terkirim 2 jam yang lalu.

Kak Bastian

07.15
Pagi ade kelas cantik

07.17
Udah pelajaran yah?

07.18
Yaudah semangat belajarnya.

07.20
Oh iya jangan lupa nanti , gue tunggu disana.

09.25
Pagi juga kak
09.25
Iya kak maaf baru bales.
09.26
Makasih kak
09.27
Hehe nggak kok kak,Adira inget

Setelah membaca pesan yang dikirim Bastian, Adira yakin yang mengirim cokelatnya pasti kakak kelasnya itu juga. Adira berniat berterima kasih saat bertemu nanti di taman.
Sedangkan Ayyara ngeri sendiri melihat kelakuan teman sebangkunya yang memainkan handphonenya sambil cengar cengir kayak orang nggak waras.

“Dasar nggak waras.”lirih Ayyara yang mungkin masih bisa di dengar oleh Adira. Ayyara tidak henti hentinya menggelengkan kepalanya heran dan akhirnya memutuskan untuk keluar dan pergi ke toilet.

“Mau kemana Ayy.”Tanya Adira penasaran.

“Ke toilet daripada disini takut ketularan gila kayak lu haha.”ujar Ayyara yang membuat Adira mengangkat bahu tidak peduli.

Cinta Dan PercayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang