kecewa

89 6 0
                                    

     Para pembaca yang masih setia menunggu kelanjutan cerita singgelillah, aku mengucapkan terimakasih banyak. Masih mau membaca cerita aku hingga saat ini. 🌺🌺

💡💡💡

            Ketika sedang menikmati
Mie goreng yang ternyata beneran enak luar biasa , aku melihat seorang nenek-nenek yang sedang mengais tong sampah, aku terus memperhatikannya dan akhirnya nenek tersebut menemukan sisa nasi bungkus yang tidak pantas untuk dimakan.

"permisi nek, nenek sedang apa? " ucapku dengan hati miris dan terdengar seperti ingin menangis.

"maaf nak jika karna nenek mengais tong sampah baunya tercium olehmu yang sedang makan"ucap nenek tersebut.

"tidak nek bukan itu maksudku, nenek lapar ya?"

"iya, sudah 2 hari nenek tidak makan"

"mari nek makan bersama kami"
   
           Aku memesankan sepiring
mie goreng dan nasi putih untuk nenek tersebut.

"tidak salah aku mengagumimu sejak pertama kali berjumpa denganmu" hati rizal berkata namun tak dapat ia ucapkan.

"jika nenek masih lapar nenek bisa tambah atau ingin di bungkus pulang nek, siapa tau nenek lapar lagi?"

"terima kasih nak, nenek liat kalian pasangan yang serasi, apa kalian sudah menikah? "ucap sang nenek sambil memasukan sendok kemulutnya.

"Hahaha, nenek ini kalau ngomong kok bener ya. Doa kan saja nek agar kami cepat menikah"ucap rizal yang cengengesan.

      Sontak saja mendengar kata kata rizal tadi membuatku tersedak, muka ku terasa panas dan sudah pasti mukaku merah seperti tomat.

"apaan sih kalau ngomong itu dipikirin dulu, enggak nek kami cuma teman kok nek"

"tapi kok muka kamu jadi merah banget gitu"ucap rizal meledekku

"iya iyalah kan udaranya lagi panas benget dan kalau lagi panas mukaku jadi merah tau"

"hmnn alasan dapat diterima"

Ting ting ting

"halo assalamualaikum bu?"

"---------"

"insyaallah besok bu, jam sembilanan bu"

"----------"

"iya ibu,walaikumsalam"

"huhhh"

"kenapa kok kayak banyak masalah gitu? "tanya rizal padaku

"ini ibuku menyuruhku untuk cepat pulang katanya ada sahabat ayah ingin datang besok dan aku harus pulang soalnya ada masalah yang menyangkut masa depanku"

"menyangkut masa depanmu? Apaan kok aku jadi kepo banget ya? "

"yakin mau tau?"

"iya apa? "

"jadi gini aku harus pulang besok karna aku mau dijodohin sama anak sahabat ayahku"

"apa? "

"Rizal kamu enggak denger aku ngomong dari tadi ya? "

"denger denger tadi aku cuma kaget dengarnya"

"pulang yuk"

"ayo"

"nenek kami pulang dulu ya makanannya sudah di bayar sama om yang ini, dan udah di bungkus juga, nenek ini ada sedikit dari saya semoga bermanfaat ya nek"

"terimakasih ya nak, semoga kalian berjodoh"

"Amin"ucap rizal dengan suara britonnya

"nek jodoh, maut, rezeki semuanya allah yang ngatur nek, ya sudah nek saya pamit dulu ya assalamualaikum "

"wallaikumsalam"

          Aku hanya mampu diam
Karna mulutku terasa tidak kuat untuk dapat mengeluarkan suara. Tiba tiba mobil yang dikendarai rizal berhenti di pinggir jalan.

"Sania, ada yang mau aku katakan padamu,aku sudah tidak tahan lagi dan aku takut terlambat mengucapkan ini padamu. Sejak pertama kali ketemu kamu di rs waktu itu aku sudah jatuh cinta sama kamu dan aku mau kamu jadi pendampingku dan ibu dari anak anakku kelak"

Tetesan air tiba tiba keluar dari mata ini, bibirku gemetar sambil mengucapkan "astafirullahhalazim"

"jawab aku sania" ucap rizal dengan suara yang meninggi.

"maafkan aku zal, aku enggak bisa. Terimakasih untuk semuanya assalamualaikum "

"san aku cinta sama kamu"

Aku terus berlari meninggalkannya.
Entah apa yang kurasakan saat ini aku tak mengerti dengan perasaanku. Aku tak mengerti kenapa aku menangis.

SinggellillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang