Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Note : Do not forget to like and leave comments!
Jeongguk berusaha menenangkan pikirannya yang berkecamuk. Khawatir, marah, takut, dan bingung terlah tercampur menjadi satu.
"Jeongguk, be calm a little." Jimin berusaha menyamakan langkah kakinya dengan sahabatnya itu.
"Shut the fuck up, Park. Kau tahu appa seperti apa, ia pasti akan menghabisi Taehyung kapan pun dan di mana pun ia mau!" Iris matanya Jeongguk berubah menjadi oranye terang.
"I know, but of course we can do something about it? Aku tidak bermaksud menyuruhmu tenang seperti itu, aku hanya tidak mau kau gegabah."
"You forgot about Hoseok? I'm sure he can handle everything smoothly..."
Tap!
Seketika Jeongguk berhenti berjalan, diam terpaku di tempatnya kemudian menolehkan kepalanya untuk menatap Jimin dengan raut yang bingung.
"He's back...?" Ia menaikkan satu alisnya.
"He does, Yoongi contacted him."
"Well that's good, but I must see Taehyung to make sure that he's okay." Jeongguk kembali berjalan menuju basement untuk mengambil mobilnya.
"No, Jeon! Tidak bisakah kau bertanya padaku kenapa aku berkali-kali melarangmu untuk pergi menemui Taehyung?!" Jimin menatap Jeongguk penuh amarah hingga yang mereka pijak menjadi retak.
"What? What is it huh?!"
"Kalau kau kesana, appa akan tahu! Yoongi juga masih bersama Taehyung. Mereka berdua akan berada dalam bahaya!"
"Gosh! Use your brain, Jeon Jeongguk. I'm trying to save the love of my life too." Erang pria itu.
"Aku ada ide.." Ucap Jeongguk tiba-tiba.
"Please be good dan jangan konyol, idemu selalu tidak masuk akal!" Dengus Jimin.
"Jadi, aku akan membawa Taehyung ke mansion-ku, lalu memperkenalkannya pada mydad—"
"JEONGGUK! Are you being serious right now? Is your brain working fine?!"
"Kalau kau membawa Taehyung kesana, itu sama saja kau berencana untuk membunuh anak itu!" Potong Jimin tak habis pikir.
Ini membuat kepala Jimin bingung, Jeongguk sangat aneh, ia tahu anak itu ketakutan namun pikirannya malah menjadi gila.
Ada yang salah dari Jeongguk, ia tahu sahabatnya tidak sekonyol itu.
"Percayalah padaku, Taehyung akan baik-baik saja!" Mohon Jeongguk.
