Champion

3K 411 66
                                    

Kiera memejamkan matanya. menghela nafas berat dan berusaha mengontrol paru2 nya

"Please.. percakapan ini jangan diterusin"

"Lakuin buat Fajar"

*Brak

Terdengar suara gebrakan meja yg berasal dari tangan Rian

Kiera hanya menatap datar jarum2 akupuntur di kepala Fajar

Dan melihat dari ekor mata nya, Rian pergi menuju pintu lalu keluar dari kamar ini.

Kiera lalu menatap Fajar, seolah ingin mengatakan sesuatu

"Tenang, gue gak denger apa2 hari ini"

Fajar...

Teman terbaik yg gak boleh dilepaskan. Ia adalah seseorang yg mengerti dan memahami semua tanpa harus memakai kata2

Kiera sangat bersyukur akan hal itu.

"Thanks jar"

Dan air mata Kiera meluncur dengan lancar dari matanya.

Fajar mengusap bahu Kiera lembut dan menepuk nya pelan kemudian.

Author POV END


.





.





.


"Udah.." Gue nyabut jarum2 akupuntur dri kepala Fajar

"Gue bawa ini khusus buat lo, makanya turnamen selanjutnya lo hrs menang"

Kata gue ke Fajar, gue emang sengaja bawa alat akupuntur buat Fajar. Karna harus kontrol keadaan nya se rutin mungkin.

"Insya Allah.. siaap bu dokter!" Fajar hormat ala anak2 passus SMA ke gue

"Oke gue balik dlu" gue beres in peralatannya dan berdiri

"Kir.. cepet selesai in, buat kebaikan bersama"

Gue senyum denger kata2 Fajar yg tumben bijak haha, lalu gue ngangguk singkat dan beranjak pergi darisana

Bener, harusnya mas jom gak perlu banyak pikiran karna turnamen2 ada di depan mata, dan semua ini penting

Gue gamau gara2 hubungan ini harus ganggu performa nya waktu main.

Gue bakal nyesel seumur hidup jadi pacar mas jom klo gara2 gue FajRi jadi kalah

"Makasih kir"

"Oke!" Dan gue keluar dari kamar itu.


.




.




.

*cklek

Gue keluar kamar Fajar dan terlihat mas jom yg sedang nyandarin punggung nya di tembok

Gue tatap matanya yg sedang natap gue juga

"Kir ak(..)"

"Ssttt..."

Gue tarik leher nya agar dia agak membungkuk. Dan langsung gue peluk mas jom lalu naruh dagu gue di bahu nya

"Sorry jom.." gue elus2 lembut rambut belakang mas jom sesekali gue tarik helaiannya pelan

"Kir aku gk cuekin kamu.. cuman kepikiran, Beni emang lebih (..)"

Tsundere | Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang