Pasti pada marah gue ngilang, banyak alasan dan sikon, yang pasti gue gabisa update kek dlu lagi 🙏🏻🙏🏻
Gue tau kalian kecewa,
tpi in real life keadaannya emang kek gitu :'(Intinya gue berusaha tetep update, tapi ga bisa rajin kek dulu lagi.
Comment2 kalian bisa bikin semangat si, comment dan jan lupa vote yaa
I love you guys ❤
.
.
.
Author POV
"Wehh Rian!"
Rian menoleh ke sumber suara saat ia sampai di stasiun Pasar Turi Surabaya, keluar dari gerbang kedatangan, terlihat 2 pemuda yang sepertinya teman dari Rian sendiri
Rian tersenyum tipis lalu berjalan menghampiri mereka
"Walahh sendiri?"
"Iyolah arep karo sopo neh " (iya lah mau sama siapa lagi)
"Lho isih jomblo wae po?" (lho masih jomblo aja)
"Wes ayo" (sudahlah ayo)
Mereka bertiga tertawa lalu masuk ke mobil dan mengarah ke tempat resepsi dan akad pernikahan teman nya Alan di gedung JW Marriot
Alan adalah senior Rian semasa di klub badminton jogja nya dahulu, ia menikah dengan perempuan Surabaya, setelah Alan keluar dari klub jogja karena tidak dapat berkembang disana, ia memutuskan berbisnis bersama ayahnya dan terbilang cukup sukses di bidang tersebut
JW Marriot juga bukan hotel sembarangan, membutuhkan uang yang cukup banyak untuk sewa di gedung ini, apalagi Alan menyediakan kamar untuk teman2 nya yg datang dari kota jauh seperti Rian
Rian pun istirahat karena hari sudah larut, besok lusa juga hari akad nikah Alan.
.
.
"Waduhh Rian... pemain badminton andalanku wkwk"
Sapa Alan di lobby hotel pagi hari ini, kata pertama kali itu meluncur dari bibir Alan saat bertemu Rian setelah sekian lamanya, mereka pun berjabat tangan dan berpelukan singkat
"Halah wkwk"
"Gimana? Wes muter2 Surabaya?"
"Belom.. baru sampe kemarin mas"
"Lho ayo aku ajak muter2 po?"
"Ra usah.. repot kowe ntar.. urusin wae nikahanmu nih"
"Ahaha iya deh.. kapan nikah mu?"
"Kok aku...haha"
"Laaahh ayo ditunggu ahahah"
"Iyo wes mas.. ditunggu wae haha"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere | Rian Ardianto
Fanfiction[Hiatus] Kepribadian mereka bertolak belakang tapi cinta memaksakan untuk bersama. Hari demi hari menjadi seperti ujian, sifat dan sikap masing2 menjadi sesuatu yang mereka benci. Rian Ardianto, atlet yg dingin kalem dan irit ngomong jatuh hati sama...