8.

1.7K 97 0
                                    

"Kamu.. juga akan melakukan hal yang sama seperti mereka kan?"
Ucap Krystal setelah melepaskan dekapan Lucas pada tubuhnya.
Ia berdiri menjauh dari pria itu sembari mengusap air matanya kasar.

"Apa yang kau katakan Krystal?"
Lucas mengerutkan dahinya bingung dengan apa yang Krystal lakukan.
Wanita itu benar-benar bisa berubah hanya dalam sepersekian detik.
Sebelumnya ia menangis dengan begitu terluka. Dan sekarang tatapannya berubah menjadi amarah. Sama seperti apa yang pernah ia lakukan 3 hari yang lalu. Krystal kembali kehilangan kendali dirinya.

"Semua orang itu sama, kau ataupun mereka. Kalian semua jahat... jahat!!..."
Pekik wanita itu..

"Krystal"

"Jangan mendekat tetaplah di tempatmu"
Cegah Krystal pada Lucas yang berniat menghampirinya.

"Jika kau mendekatiku karna kau penasaran pada hidupku?,
Maka aku telah menceritakan semuanya padamu.
Jika kau mendekatiku karna kau ingin mengubah hidupku yang membosankan, maka kau telah berhasil menciptakan warnamu di kanfas hitam hidupku. Jadi berhentilah"
Pinta wanita itu.

"Aku tidak pernah berpikir akan melakukan semua yang kau tuduhkan Krystal".

"Jangan menyangkalnya Lucas, aku hanyalah wanita gila yang bahkan kehilangan kendali pada diriku sendiri. Aku tidak bermanfaat untukmu. Jadi berhenti dan pergilah"
Pinta wanita itu sekali lagi dengan begitu lirih..
Lututnya terasa begitu lemah hingga tak mampu lagi untuk menopang beban tubuhnya. Membuat wanita itu meluruh terduduk di lantai.

"Krystal"
Lucas yang terkejut melihat itu segera mengahampiri wanita itu tanpa mempedulikan perkataan wanita itu yang mencegahnya.

"Krystal kau baik-baik saja?"
Tanya Lucas meregkuh bahu wanita itu.

"Tidak.. aku sakit Lucas. Sangat sakit"
Jawab Krystal tertunduk.
Air matanya kembali menetes

Memori itu kembali lagi bagai kaset kusut yang terus memutar kilasan kenangan-kenangan pahit yang dengan susah payah wanita itu ingin lupakan.

Sekeras apapun Krystal mencoba berdamai pada dirinya dan berusaha melupakan semua kenangan buruknya. Sekeras itu pula kenangan itu merangsek masuk memenuhi ingatannya.

Lucas menangkup kedua pipi Krystal kembali memaksa wanita itu mendongak kearahnya.
"Krystal tatap aku,,,"
Ujarnya.

"Tenangkan dirimu Krystal"

"Jangan sakiti aku Lucas.. mungkin aku tak akan sanggup jika harus menerima luka itu lagi."
Lirih Krystal tatapannya melembut dan penuh harap.

"Pergilah sekarang sebelum aku jatuh terlalu dalam padamu"
Lanjutnya.

"Aku tak mampu memintamu mempercayaiku Krystal,. Dengan semua yang telah terjadi padamu aku yakin kata itu telah kau hapus jauh dari hidupmu.. Tapi, bisakah kau memberiku kesampatan untuk membuktikan tidak semua orang akan melukaimu. Atau mungkin saja Tuhan tengah mempersiapkan kisah yang paling indah untukmu setelah penderitaan yang selama ini kau alami"
Tutur Lucas,,

"Haruskah aku memberikannya padamu?"
Tanya Krystal yang ragu pada apa yang ia katakan.

"Biarkan aku menunjukan seberapa besar rasaku untukmu Krystal. Dan kau tak perlu membalasnya"

"Aku... aku..."

"Shtttt... jangan katakan apapun sekarang.. kau pasti lelah kan?"
Lucas mengutas senyumnya, jemarinya mengusap kedua pipi Krystal lembut menghapus setiap air mata yang mengalir di wajah wanita itu.

"Beristirahatlah dulu. Kita bahas masalah itu nanti"
Lanjutnya menyurai puncak kepala Krystal.

"Lucas.."

"Kau berbeda dari mereka semua Krystal. Kau spesial. Mereka membencimu karna kau jauh lebih baik dari mereka. Meraka hanya iri pada apa yang kau miliki. Kau cantik, dan juga kau memiliki hati yang tulus. Kau luar biasa"
Tutur Lucas, sembari menggenggam lembut lengan Krystal.

"Luka di hatimu mungkin tak akan bisa dengan mudah sembuh. Luka itu sudah merusak sebagian dari hatimu. Tapi percayalah, hanya dengan sebagian hatimu yang tersisi sudah lebih dari cukup untuk menampung kebahagiaan yang akan kau terima di kemudian hari"
Lanjut Lucas.

Lucas membawa wanita itu untuk beristirahat ke kamarnya.

apa yang telah terjadi pagi tadi pasti membuatnya lelah.

"Beristirahatlah dulu Krystal"
Ucap Lucas saat pria itu sampai di kamar Krystal, ia membawa wanita itu berbaring di tempat tidurnya dan menyelimuti wanita itu.

"Aku akan keluar"
ujar Lucas.

Semua pertanyaan yang ada di dalam benak Lucas terjawab sudah hari ini. Semua rasa penasaran yang selama ini ia rasakan terbukti sudah.

Krystal Annatasya, wanita yang begitu dingin dan menutup dirinya terhadap dunia luar, wanita yang acuh pada sekitarnya.
Ternyata wanita itu menjalankan hidupnya dengan pahit.

12 tahun memiliki kisah kelam, dan selama 7 tahun hidup menyendiri.

Mungkin selama ini hidupnya hanya di selimuti awan mendung. Tanpa ada sinar mentari yang berhasil menembusnya.

Jika di hitung-hitung. 12 tahun yang Krystal maksud adalah di mana wanita itu berada di bangku pendidikan masa di mana seharusnya dia bersenang-senang bersama teman-temannya.

Di bangku sekolah juga adalah masa di mana awal kita belajar bersosialisasi, belajar mengenal karakteristik orang lain dan mencari jati diri.
Dan di masa terpenting dalam hidupnya, Krystal mendapatkan hal yang buruk.

●●●

"Lucas kau masih disini?"

"Aku menunggumu"
Sahut Lucas pada wanita yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Aku?..."

"Ada yang ingin aku tanyakan padamu"

Lucas bangkit dari tempatnya, ia menghampiri Krystal dan membawa wanita itu duduk di sofa tempatnya tadi.

Masih ada yang ingin Lucas tanyakan dan itu mengganggunya hingga ia tak bisa menahannya lagi.

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang