A Song in A Car

1.7K 300 4
                                    

"A-ahh.. Apa tidak apa-apa bila aku ikut, Kak?"

"Tidak apa-apa.. Kenapa kamu ragu sih?"

Renjun melangkah menyebrangi jalan dengan cepat, menyesuaikan langkahnya dengan langkah lebar Mark. Jaketnya ia eratkan dan tangannya ditaruh di hadapan mulutnya, berusaha meniupinya dengan uap panas.

"Aku takut adik kakak keberatan.."

"Oh, Jeno? Tidak koookk..." Mark terkekeh. Tidak mungkin adiknya menolak memberi tumpangan pada orang yang ia sebut manis. "Biasanya, aku yang menolak memberi tumpangan. Sedangkan Jeno, ia tidak masalah memberi tumpangan pada siapa.."

"Ah, begitu.. Baiklah, aku sangat berterima kasih, kak.."

"Bukan masalah. Nah, itu Jeno!"

Mata Renjun mengarah pada sebuah mobil sedan hitam metalik yang terparkir tak jauh dari sana dengan pengendaranya yang bersandar dan memainkan ponselnya.

"Jeno!!!" Pengendara mobil sedan itu menoleh lalu memasuki mobilnya. Tak lama, disusul oleh Mark dan Renjun. Mark duduk di kursi depan, sedangkan Renjun di kursi penumpang belakang.

Brak!!

"Sudah?" Tanya Jeno sambil mengutak-atik pemutar audio mobil itu. Tak berapa lama, lantunan melodi Universe mulai memenuhi kabin mobil.

"Ya." Jeno akhirnya mulai menyalakan mesin dan menyusuri jalanan. Tak banyak pembicaraan selama perjalanan. Semuanya terlalu menyelami dunia mereka masing-masing. Hanya ada lantunan lagu yang mengisi.

"Ah, hyung!" Jeno memecah keheningan.

"Hm?"

"Tidak jemput Jaemin?"

"Terserah kamu."

"Lhooo???" Jeno menoleh sebentar sebelum kembali ke jalanan di hadapannya. "Yang punya pacar siapa???"

"Yang punya mobil siapa??" Jeno terdiam. Iya juga sih.. Ini kan mobilnya, terserah padanya dong...

"Terserah hyung.. Aku 'kan tidak pernah masalah.."














"Turunkan aku di depan apartemen Jaemin." Renjun terbangun dari lamunannya. Terlalu menyenangkan menikmati lampu malam dan ornamen-ornamen Natal di sepanjang jalanan. Oh, seniornya akan turun di apartemen depan. Yah, mau tidak mau, Renjun ikut turun. Karena ia tidak mau berduaan dengan si tampan yang sedari tadi membuat jantungnya berdebar tak karuan.


Ia yakin ia hanya kagum.

Renjun tidak percaya pada cinta di pandangan pertama.

Lagipula, ia tidak mengenal Jeno. Dan mungkin, ia sudah punya kekasih.

Jadi kalaupun mencintainya, Renjun tidak akan bisa menggapainya.

Ciit..

"Sudah sampai.."

"Daa, Jeno~ jangan rindu pada hyung ya..." Mark melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu untuk turun dari mobil.

Renjun juga membereskan barangnya untuk segera turun dari mobil, melupakan semuanya, dan menjalani harinya seperti biasa.

"Hei." Renjun menoleh pada Jeno yang menatapnya. "Kamu turun di sini?"

"A-ah.. Iya.." Renjun tersenyum kaku. "Aku turun di sini saja, sesudah itu aku akan melanjutkannya dengan kendaraan umum."

"Tidak perlu. Aku akan mengantarmu sampai ke rumahmu."

Renjun terkejut. Jeno tidak bercanda kan?!

Christmas with NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang