They Come From The Past (1)

1K 197 42
                                    

Jen.L
Njun..
Njun..
Renjun..
Renjun Lee
Eh
Renjun Huang maksudnya..

Njunie💕
Apa, Jen?
Ganggu me time deh

Jen.L
Me time mulu..

Quality time sm aku kapan?[deleted]

Njunie💕
Protes aja sih..
Napa?

Jen.L
Judes amat sih
Jadi pengen cium [deleted]

Ada waktu gak?

Njunie💕
Banyak kok
Tumben nanyain..

Jen.L
Gak apa-apa, hehe..
Mau ketemuan di FuuMin's Cafe?

Njunie💕
Mau!
Jam berapa?

Jen.L
Jam dua siang aja..
Gak usah dandan..
Kamu udah cantik.
See you!
read














•••••

Jari-jemari terampil itu dengan cekatan memasangkan kancing-kancing jaketnya dengan lubang pasangannya. Tak lupa ia mengatur syal yang melilit lehernya agar tetap terlihat modis dan hangat. Terakhir, ia mengatur surai cokelatnya agar terlihat manis dan rapi.

"Ta-da!! Kamu udah siap, Injun!!" Ucapnya pada refleksinya di cermin. Ia menoleh ke jam dinding untuk memastikan ia berangkat lebih awal beberapa jam, karena ia mau berkeliling dan berbelanja di sekitar Dongdaemun dahulu sebelum ke kafe. Kebetulan, kafe yang Renjun tuju terletak di distrik perbelanjaan itu.

Sesudah dirasanya siap, Renjun segera meraih dompet dan ponselnya lalu beranjak dari kamarnya. Memesan kendaraan online yang bisa mengantarkannya ke distrik perbelanjaan itu.








••••••

"Terima kasih, pak.. Ongkosnya sudah saya bayar lewat e-money, ya."

"Iya, terima kasih, dik. Hati-hati di jalan!"

Brak!

Pintu mobil tertutup dan Renjun memandang penuh takjub bangunan-bangunan di hadapannya.

"Huwaaa.. Berapa lama aku gak jalan-jalan yaa?? Keren.." Ucapnya takjub. Renjun sudah jarang bermain keluar memang. Sudah tidak bisa main-main lagi, aku sudah tingkat akhir, harus belajar biar dapat beasiswa, begitu menurutnya. Jadi, jangan salahkan wajah takjubnya sekarang. Karena hampir satu semester ini, ia sangat jarang bermain keluar dengan kakaknya atau teman-temannya.

Kakinya melangkah ringan menelusuri distrik itu. Memilih toko mana yang akan ia masuki.

Tep.

Kakinya berhenti di depan sebuah toko. Matanya mengenali sesosok yang tidak asing bagi memorinya. Sosok yang mengisi hatinya. Sosok yang membuatnya menahan diri. Sosok yang memotivasinya untuk belajar giat karena ingin satu kampus dengannya bermodalkan beasiswa. Dengan berbekal keberanian, Renjun membawa kakinya melangkah memasuki toko itu. Mendekati sosok itu.

Grep.

"Jungkook sunbae??"

"Renjun??"

Christmas with NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang