Café

1.4K 257 27
                                    

Ting! Tiririring~ tiririring~

"Ugh! Bentar ya, Na.." Mark mengunyah fruit and nut cookie nya sambil mengangkat telepon dari sang adik.

"Apa?!"

"...."

"Oh iya? Bentar aku cek." Mark mengecek aplikasi perpesanannya dan menemukan lima pesan masuk dari Pak Kenta. Yah, ia baru melihatnya, karena selama ini ponselnya dalam mode pesawat saat ia sedang di kelas.

"Jen, masih di sana?" Ia kembali ke obrolannya yang sempat tertunda.

"...."

"Yaudah, ntar jemput ya. Ga pake telat."

Tut.

"Kenapa, kak?" Jaemin menyesap cokelat panasnya.

"Bukan apa-apa.. Kata Jeno, Pak Kenta mau ketemu di MinFuu Mall.. Hhh.. Maaf kencan kita batal lagi, Na.." Mark mendesah pelan, menyayangkan kencan mereka yang batal lagi.

"Tidak apa-apa, kak.. Awalnya aku juga mau membatalkan.. Hari ini aku ada bimbingan.." Jaemin memamerkan cengirannya. Mark yang gemas, tak tahan untuk menjepit hidung kekasihnya dengan jarinya.

"Dasar.."











•••••

Tep.

Senyum lebar terpampang di wajah manis Renjun saat ia melangkahkan kakinya keluar dari taksi dan disambut oleh pintu kaca sebuah mall yang menampilkan pohon natal besar di dalamnya. Ia menepukkan tangannya heboh sambil terkikik. Tak mau membuang waktu, ia melangkahkan kakinya lebar memasuki mall itu.

Tak butuh waktu lama, ia sampai di depan toko yang sedari awal tahun ingin ia kunjungi.

Seasons Decorating and Fancies .co

"Aak!! I'm so happy!!! Christmas, here Renjun comes!!!" Renjun berjingkat dan memasuki toko itu dengan riang.

•••••

"Jen, sepertinya aku akan lama.." Mark berbisik pada Jeno sesampainya mereka di depan pintu sebuah restoran cepat saji. Jeno menghela napasnya dan mengedikkan bahunya.

"Ya sudah, mau bagaimana lagi? Pergilah, aku mau berkeliling mall saja."

Mark menepuk dada Jeno. "Ya sudah, nanti ku telepon saja."

Jeno menahan benda yang kakaknya taruh di atas dadanya sambil menatap kakaknya yang sudah memasuki ruang restoran.

"Black card, huh.. Boleh.." Jeno terkekeh pelan lalu menyakukan benda itu di saku jaketnya dan mulai melangkah menyusuri mall besar itu.

Matanya dimanjakan berbagai toko yang dihiasi berbagai ornamen Natal. Poster-poster diskon direkatkan di kaca-kaca toko. Hiasan-hiasan bertema Natal juga menghiasi tiap sudut mall megah itu.

Bruk!

"A-aww... Hiks..."

"Ya ampun, dik!!" Jeno mempercepat langkahnya mendekati seorang anak laki-laki yang terjatuh dan mulai terisak. Jeno berlutut di hadapan anak itu dan membantunya berdiri.

Christmas with NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang