They Come From The Past (2)

900 180 12
                                    

(Audionya diputer yaaa)

"Injun suka yang mana?"

"Semua.." Mata Renjun berbinar ketika melihat perhiasan perak di etalase salah satu konter perhiasan di mall yang ia dan Jungkook kunjungi. Jungkook tertawa dan mengusak rambut Renjun.

"Jangan buat gue melarat dong, Njun.."

"Canda, hyung.. Eum.. Yang ini bagus!" Telunjuknya menunjuk sebuah cincin bertatahkan emerald dengan ukiran yang sederhana.

"Bu!" Jungkook memanggil seorang staff. "Saya ambil yang ditunjuk sama temen saya."

Staff itu mengambil cincin di dalam etalase lalu mengemasnya dalam sebuah paper bag kecil. Jungkook menyodorkan sebuah kartu pada staff itu untuk segera memproses transaksi perhiasan pilihannya.

Deg.

Renjun meremat dadanya. Ada sesuatu yang salah. Ada sesuatu yang hilang. Ia merasa bahagia saat bersama Jungkook, tetapi ada sudut tergelap di hatinya yang terasa kosong.

Ia menggelengkan kepalanya dan memasang senyumnya ketika Jungkook kembali menggenggam tangannya lalu membawanya berkeliling mall itu.

"Injun suka ini gak?" Jungkook menunjuk sebuah kalung cokelat sederhana saat mereka sampai di sebuah toko lain. Renjun mengangguk ragu.

"Oke, gue beliin buat lu, ya?"

"Ya! Makasih.." Renjun tersenyum. Sesudah Jungkook membayar kalung itu, ia memasangkan kalung itu di leher Renjun.

"E-eh?!"

"Anggap aja ini hadiah dari gue. Bisa lu simpen kan?"

"Iya."

Jungkook kembali meraih tangan Renjun dan membawanya berkeliling. Sepanjang hari itu, mereka menghabiskannya dengan bermain di game arcade hingga waktu benar-benar larut dan langit menggelap.

Lelah membuat perut mereka berbunyi. Jungkook memutuskan untuk beristirahat sebentar dan menikmati makan malam dengan Renjun di sebuah restoran. Mereka menikmati santap malam mereka dengan tenang.

"Kook hyung.."

"Apa, say?" Jungkook fokus pada makanannya.

"Cincin tadi buat siapa?"

"Buat si Mphi."

"Mphi?"

"Iya. Inget kakel kita dulu? Si Taehyung?"

"Iya. Itu.."

"Cincinnya buat Kak Taehyung. Pacar gue sekarang. Ah, no. Gue udah disuruh bokap buat ngelamar si Mphi, makanya gue beli cincin. Lu tahu kan selera perhiasan gue jelek? Makanya gue nanya ke lu, selera kecantikan lu mirip mirip ama Tae.."

"Oh.. Langgeng berarti ya?"

"Ya, syukurlah.. Lu sendiri udah dapet gandengan, Njun?"

"Gatau tuh.. Belum ngerasa klik 100%"

'Harusnya aku sakit hati banget lho.. Kok ini gak terlalu sakit??'

Renjun mengaduk-aduk kuah ramyeon nya tanpa minat. Sakit hati sih, tahu kalau mantan gebetan beneran pacaran sama yang dianggap saingan. Tapi kok, kayaknya gak terlalu sakit? Begitu batin Renjun.

"Gue anter pulang ya, Njun? Rumah lu masih sama kan?"

"Masih. Terima kasih.."






Christmas with NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang