I'm Sorry!

1.1K 190 57
                                    

Braaak!!

Klek!

"RENJUN!! JANGAN DIBANTING-BANTING PINTUNYA!!!"

"Injun bodoh!! Hueee..." Tangisnya teredam bantal. Kini Renjun benar-benar menyesali semuanya. Ia egois, ia mengakuinya. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya bersama seseorang yang tidak cukup berharga baginya. Lalu ia menghancurkan hati seseorang yang jelas mencintainya dengan tulus.

'Aku benar-benar egois.. Aku lebih mementingkan perasaan semuku lalu menutup mata dan telingaku untuk sesuatu yang sudah jelas di depan mata... Jeno, maafkan aku..'








•••••

Cklek.
Krieet..

"Hyung, katanya masih mau nginep di apartemen Nana.. Kok malah balik ke apartemen hyung sih??" Jaemin menjatuhkan tubuhnya di atas sofa di ruang tengah apartemen Mark.

"Perasaan hyung jelek, Na. Hyung agak gak tenang.." Mark mengutak-atik ponselnya. "Kamu inget kan, dari tadi Jeno gak bisa hyung hubungin?"

"Mungkin Jeno emang lagi gak pengen dihubungin siapa-siapa, hyung.."

Tak lama, Mark berhasil menemukan kontak Jeno dan kembali mencoba menghubunginya.


'Hwesaekbit haneul wien.. Bunmyeonghi deo balgeun bichi.. Meokkureum gochin dwien.. Nunbushige binnal teni..'

"Na, denger gak?" Mark menajamkan pendengarannya.

"I..ya?" Jaemin mengernyitkan dahinya.

'You shine like the stars..
You light up my heart..
Oneure shiryeon kkeuten.. Challanhage nareul bichweo..'

"Ringtone nya Jeno bukan sih, hyung?"

Mark segera mencari asal suara. Itu suara nada panggilan milik ponsel Jeno. Berarti Jeno ada di sana.

'Da da da da da da dum.. Da da da da da da dum..'

"Ya ampun, Jeno!!!" Mark mempercepat langkahnya ketika melihat Jeno terduduk di samping kulkas yang terbuka. Ia mematikan panggilan di ponsel Jeno lalu mengguncang-guncangkan bahunya.

"Jen! Lu gak apa-apa??" Jeno terlihat lemas dan itu membuat Mark sedikit khawatir. Wajahnya sedikit memerah entah kenapa.

"Hmm.. Hik! Kok hyung ada—hik! banyak??" Jeno mengerjapkan matanya dan mengusaknya.

"Hah?" Mark menaikkan sebelah alisnya ketika ucapan Jeno dirasanya sedikit aneh. Ia menoleh dan menemukan sebuah botol di samping Jeno. Seketika ia terbelalak.

Christmas with NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang