pamit

112 6 2
                                    

Setelah sampai dirumah, kurebahkan tuhuhku diatas kasur hari ini begitu sangat menyenangkan,ku lihat headphone sudah banyak sekali pemberitahuan pesan masuk

Setelah ku buka,ternyata mahkluk kadal yang mengirimi pesan sampai sebanyak itu

Ku ceritakan semua yang aku lakukan bersama Radit, pertama-tama aku takut dibawa ke kebun kebun hanya berdua bersama laki laki yang baru aku kenal hingga aku sangat bahagia menyaksikan senja yang begitu indah di kebun teh,
Benar ternyata kalau bukan Sintia kalau gk iri, dia ingin juga .. hingga akhirnya Sintia mengajakku bersama Raka adikku untuk berjalan jalan

Untuk menempuh perjalanan sampai pantai tak banyak memakan waktu hanya beberapa menit saja karena memang dekat dari rumah ku, seperti biasa Radit udah tampangnya jadi ojek sekarang beralih jadi tukang supir, sungguh cocok sekali, supir ganteng maksudnya,,
Ku hirup angin yang begitu segar saat mobil sudah memasuki dermaga , tampaknya angin tak begitu kencang sehingga hanya semilir semilir angin
Kulihat Sintia sudah bersama Rio di bibir pantai, Rio adalah pacarnya sudah setahun lebih mereka menjalani hubungan, mereka tertawa sambil jalan beriringan , membuat iri saja.. kulihat adikku sibuk mencari cari sinyal untuk memainkan game online nya, aku sengaja tidak membawa wifi karena aku ingin bersenang-senang dengan cara lewat ini agar hubungan aku dan adikku lebih erat ,tidak memikirkan kehidupan pribadi dengan selalu mengutamakan game online nya itu,,
Aku celingukan mencari seseorang , kutoleh ke belakang, samping kiri dan kanan dan hasilnya nihil, seseorang yang aku cari tak berhasil ku temukan,,

Aku berjalan menyusuri pantai yang begitu sesekali untuk mencari keberadaan seseorang itu
Dan akhirnya aku melihat seseorang itu di pondok ,ku hampiri nya ,sesekali ia memetikkan gitarnya,satu kata yang terbersit,indah..yah ketika desiran ombak yang begitu tenang,angin yang begitu sejuk dan diiringi petikan gitar yang menenangkan, membuatku lemah saat ini juga..tiba tiba ia menyanyikan lagu

Lebih baik jatuh cinta
Daripada jatuh cinta
Jatuh itu sakit
Bangun itu semangat
Lebih baik bangun cinta
Dari pada jatuh cinta
Meski tak mudah
Namun cinta jadi punya tujuan

"Bangun cinta sama gue yuk" ucapnya dengan genit,,
"Apaan sih"ucapku dengan dada yang bergemuruh, bohong bila saat ini pipi ku memerah
"Serius" ucapnya lagi
" Ja-jangan terlalu serius,ihhh" ucapku gugup,sambil mengatur nafas
" Gue suka lo"Ucapnya

"Hah,serius ini kah,secepat ini kah"batinku yang menghantui

"Tapi boong"

"Ihh nyebelin"

"Yeh marah,, lo yang suka sama gwe ya"

" Najis suka sama tukang ojek"

"Awas aja nanti suka" ucapnya setelah itu ia kembali ngakak, melihatku malu malu tai,,
Sebentar lagi senja akan menampakkan di ujung laut itu, air akan berwarna layaknya emas, momen yang aku tunggu adalah sunset , keadaan ini tak akan aku sia siakan bila berada di pantai, pemandangan yang sangat menakjubkan indahnya

"Ayok" ucap Radit yang menarik pergelangan tangan ku ,, ia membawa ku pergi menjauhi pesisir pantai,
Nafasku mulai tersengal-sengal saat sudah sampai di atas puncak bukit, kulihat pemandangan di atas bukit ini sangat indah, begitu sempurna Tuhan menciptakan semua ini, aku membentangkan kedua tanganku sambil menghembuskan nafas yang tadinya mulai habis, aku berteriak sekencang-kencangnya mungkin " aku suka" suaramu menggema
" Suka sama gue" suara itu muncul dari belakang seketika mood yang awalnya baik,langsung turun begitu derastis hingga sampai 0 derajat
" Lo gangu aja klo gwe lagi seneng" ucapku manyun, sesaat hening tapi ia kembali ngakak gaje

Aku menatap senja yang mulai menghilang bak ia telah di culik

" Kenapa lo suka senja" pertanyaan radit yang membuatku tersenyum

" Lo nanya ke gwe?" Ucapku yang ingin menjahilinya

" Nanya sama kambing,, nanya sama lo lah, mana ada kambing disini"
Sekarang giliran ku yang ngakak dengan ekspresi Radit yang seperti Dodit Mulyadi

"Suka aja, karena senja mengajarkan kita banyak hal,senja mengajarkan apa arti menunggu, senja mengajarkan mengalah, senja mengajarkan berkorban , dan senja mengajarkan apa arti kesendirian"

" Lo kesepian , tenang sekarang ada gwe" ucap Radit

" Bucin lo,ah"

"Gwe janji setelah ini gwe bakal bahagiain lo terus,, selalu liat sunset dimana pun,kapan pun,gwe mau setelah ini gwe tetep ada di samping lo "
Aku tersenyum,, Aku dan Radit kembali melihat matahari yang akan menghilang diganti oleh malam

Dritt dritt dritt
Bunyi ponsel Radit tiba tiba membuat kami terdiam, ku lihat ia mengerutkan keningnya seperti kaget , kemudian ia menjauhi ku seakan aku tak boleh ikut campur akan dunianya
Ia kembali dengan wajah yang berbeda, seperti ada yang di sembunyikan

Ia kembali duduk di sampingku
"Besok gwe balik"ucapnya tiba tiba kulihat bola matanya yang berbeda

" Lo kenapa?? Ada masalah ?? Katanya lo masih beberapa hari disini??"

" Yaelah pertanyaan banyak amat,kek kereta aja ,paaanjaaang" ucapnya sesekali sambil diselingi senyum seakan tidak ada apa apa

" Gwe harus pulang, gwe udah mesen tiket pesawat, sebentar lagi gwe berangkat jam 20.10 gwe harus udah ada di bandara, ayok kita turun ke bawah,beresin bawaan kita,gwe takut nnti ketinggalan pesawat"
Ku lihat dipergelangan tangan ku sudah pukul 18.50 ,, sesekali aku melihat Radit yang kini melemah

"Are you okay"

" Yes, i'm okay"

Dengan cepat nya Radit sudah menaiki kursi yang ada di pesawat,, sesampai di kamar kuambrukan badan di kasur, kulihat langit langit atap yang berwarna keemasan itu, aku memikirkan Radit sedari tadi, ada yang di sembunyikan dengan senyum yang begitu manis itu

Dritt dritt dritt
Aku naikan alis kiriku ,mengapa Sintia mengirim vn , biasanya ia spam chat,, tidak seperti

biasanya

" Lo harus ke rumah Radit besok" isi suara vn Sintia

Happy reading
📖

Sunset SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang