Part 6

541 56 0
                                    

"kau tidak akan jatuh cinta padanya kan?", tanya Mitsuki serius.

.

.

.

.

Sarada menatap nyalang pada Mitsuki, "apa kau gila, bunuh saja aku jika sampai aku menyukai laki-laki sepertinya", dengus Sarada, "sudah jangan bahas manusia berotak biji wijen sepertinya, aku benar-benar sudah muak",

"ha'i ha'i, tuan putri marah", Mitsuki dengan gemas mencubit kedua pipi Sarada, dia tidak memperdulikan delikan Sarada, "kau benar-benar menggemaskan jika berwajah seperti itu", kekehnya.

"ck, aku pergi", Sarada mengambil tasnya lalu berlenggang pergi.

"hey hey salad kau marah padaku", Mitsuki menyusul Sarada.

"diam lah", seru Sarada.

"aku minta maaf oke",

Sarada tidak memperdulikan Mitsuki, dia terus saja berjalan keluar diiringi Mitsuki dibelakangnya,

"ck dasar tuan putri",

.

.

.

PLAK

Shikadai menggeplak kepala Boruto yang masih asik dengan PS nya, Boruto merintih sakit.

"yaak, kenapa kau memukulku", seru Boruto tidak terima.

"Yes, aku menaaaang", seru Denki yang sedari tadi bermain bersama Boruto.

"curang, hey ini tidak adil, aku kalah karena dipukul Shikadai tadi", dia merasa tidak terima.

Inojin, Kagura, dan Iwabe tidak mau ikut dalam perdebatan konyol mereka.

"ini semua karna kau Shika", seru Boruto sambil menunjuk-nunjuk Shikadai.

Shikadai menampik telunjuk Boruto yang mengarah kepadanya, "harusnya kau belajar bukannya bermain-main seperti ini bodoh, kau ingin kena amuk Sarada lagi",

Boruto mendecih karena diingatkan kembali dengan sosok nenek lampir, manusia jelmaan iblis Sarada, "aku sudah menyuruh orang untuk mengerjakan semua soal-soalnya", ucapnya dengan gaya pongah, "sudah jangan bahas titisan hitler muda itu lagi, kalian membuat moodku bertambah buruk saja",

"aku mendapat firasat yang buruk tentang tindakanmu kali ini bolt", ucap Inojin padanya.

"firasatmu itu tidak berarti untukku, tenang saja, semua ada dalam kendaliku", congkaknya.

"terserah saja bolt, yang pasti aku hanya ingin mengingatkan, jangan meremehkan Sarada, jangan mengadali aligator", inojin kembali memperingatkannya, tapi dasarnya Boruto yang keras kepala, dia tidak menghiraukan sama sekali omongan inojin maupun Shikadai.

.

.

.

.

Sarada membolak balikkan hasil pekerjaan Boruto. Dahinya berkerut dalam, dia menatap tajam Boruto. Dia menghempaskan kertas-keras itu diatas meja Cafe.

"ini siapa yang mengerjakan", tanya Sarada dengan nada datar.

"te-tentu saja ku kerjakan sendiri dattebasa", dia meminum minumannya sebagai pengalihan perhatian, jantungnya sudah dag dig dug takut jika rahasianya terbongkar.

Sarada mendengus, "begitukah, kalau begitu jelaskan aku satu saja jawaban dari soal yang kuberikan padamu",

Boruto menoleh dengan cepat kearah Sarada.

I'm InLuvWhere stories live. Discover now