PART 8

976 82 19
                                    

Sarada mengangguk kecil, "hn, senang mengenal kalian",

.

.

.

NEXT PART....

.

.

­­­­­­­"waah kalian sedang belajar ya?", Kagura memulai topik untuk meringankan suasana.

"ya, dan kedatangan kalian hanya menggangguku saja", tukas Boruto.

"sinis sekali, apa kami mengganggu Sarada?",

Sarada menengok kearahnya, "hm, tidak juga", dia memakan saladnya dengan tenang.

"tuh kan, Sarada saja tidak masalah",

"oh ya Sarada, bagaimana menurutmu Boruto?", tanya Inojin ambigu.

Sarada menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti,

"maksudku pembelajarannya, apa dia membuat ulah lagi", jelasnya.

Sarada melirik Boruto sesaat, "tidak juga, dia menjadi lebih penurut sekarang. Meskipun dia tetap saja payah",

Boruto cemberut mendengar kata-kata terakhir Sarada.

"....tapi dia sudah menunjukkan progres yang cukup bagus sebenarnya, setidaknya dia sudah naik pangkat dari idiot menjadi bodoh, dia hanya butuh banyak belajar", jawab Sarada enteng.

Inojin, dan kawan-kawan tertawa lepas mendengar ucapan Sarada.

Boruto yang berada disebelahnya berdecak sebal. "setidaknya hargailah usahaku teme, kau ini tidak bisa memujiku barang sedikit ya".

Sarada mengedipkan matanya beberapa kali, "apa? Aku kan sudah memujimu tadi dobe, kau satu tingkat diatas idiot, kau hanya bodoh, ingat bodoh itu proses menjadi pintar, jadi jangan banyak protes, percaya dirilah", terang Sarada padanya,

"walaupun untuk mencapai kata pintar itu cukup mustahil sebenarnya". Lanjutnya.

Boruto baru saja hendak menyanggah omongan Sarada tapi keburu dihentikan oleh Denki yang duduk tidak jauh darinya, "kau ini, mengalahlah pada wanita",

Sarada menyeruput jusnya, tanpa mau ambil pusing beberapa kepala yang terang-terangan meliriknya.

Jengah dengan tatapan pemuda-pemuda disekelilingnya membuatnya tidak tahan juga, "apa mau kalian? Apa tidak ada objek lain yang lebih berguna yang bisa kalian lihat selain menatapku begitu", seru Sarada pada mereka.

"apa tidak boleh kami memperhatikanmu? Kami kan temanmu sekarang", jawab Inojin mewakili teman-temannya.

"ne, benar itu Sarada-chan, kau kan sekarang teman kami, teman Boruto secara otomatis menjadi teman kami juga", Denki membenarkan omongan Inojin.

'aneh'.

Dia melengoskan pandangannya, "hn, terserah", Sarada mengacuhkannya.

"AUSH", rasanya ada debu yang menusuk mata Sarada, padahal dia sudah memakai kaca mata, tapi kenapa bisa debu itu bisa masuk juga, batinnya.

Sarada melepaskan kaca matanya sejenak agar lebih leluasa mengucek matanya.

"jangan diusap begitu baka, kau ini, kemarilah biar ku tiupkan matamu", Boruto menarik tangan Sarada yang masih sibuk mengusap-usap matanya.

Boruto menarik kepala itu mendekat kepadanya. 

DEG

Pandangan Boruto terpaku pada wajah Sarada yang terlihat cantik tanpa kaca matanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm InLuvWhere stories live. Discover now