oke!

2.4K 60 0
                                    


Perhatian!!!

Dimohonkan untuk meninggalkan vote dan comment selagi itu gratis alias tidak dipungut biaya:)

"Iya princess. Dan siapa nama pria itu Ly" tanya Mommy

"Tunggu... Siapa ya aku lupa lupa ingat nih" ucap Lily

"Siapa yaa?" ucap Lily

"Ahh Marcel!!! Ya Marcell namanya aunty" ucap Lily sedikit berteriak dan membuatku tersedak saat mendengar nama pria yang ku sebut malam tadi

"Kau minum ini Zy. Ya ampun Zy kau sampai segininya mendengar nama Marcell itu" ucap Martin sambil memberiku air putih

"Marcell Roderick" ucap Slok

"Marcell anak dari Mr.Hughes Slok?" tanya Martin

"Iya Mar" ucap Slok "Oo apa ada hubungan apa kau dengan dia Zy?" tanya Martin kepadaku

"Tidak ada" ucapku lalu melanjutkan sarapanku

"Slok nanti habis sarapan ini,aku mau bicara denganmu sebentar" ucap Martin

"Bicarakanlah disini Son" ucap Daddy
"Tidak Dad. Ini 4 mata Dad" ucap Martin

"Aku sudah selesai. I love you sweetheart" ucap Daddy kepadaku dan beranjak lalu berjalan menuju keluar dengan diikuti oleh Mommy

"Ayo Slok ikut denganku" Martin dan Slok meninggalkan ruang makan dan hanya tersisa aku dengan Lily

"Ly,kau beresin semuanya yah"

"Is kau ini Riz. Tolong beresin ini ya" ucap Lily kepada pelayan

---

"Mom,Izy mau belanja ke mall dulu ya. Apa mommy mau dibelikan sesuatu" ucapku
"Tidak usah nak. Kau pergi sendiri?" ucap mommy

"Tidak mom. Izy akan mengajak Lily ikut sekalian mau jalan jalan disini" ucapku
"Eh jangan sayang"
"Loh mom kenapa?" tanyaku bingung
"Mommy perlu Lily disini" ucap Mommy membuatku mengkerutkan keningku

"Untuk mengajari Mommy masak, masakan india sayang" ucap Mommy lalu aku balas dengan senyuman..

"Kalau begitu dimana Martin mom" tanyaku
"Di ruang keluarga,mungkin dia lagi sibuk dengan playstationnya" ucap mommy "oke" lalu aku berjalan menuju ruang keluarga

"Martin!" ucapku mengkagetkannya
"Huh"balasnya tidak menoleh ke arahku

"Martin"ucapku lagi seraya membujuknya menoleh kepadaku
"Ada apa sih"

"Apa kah boleh aku meminjam mobil mu?" ucapku dengan nada lembut yang ku buat buat supaya martin mau meminjamkannya kepadaku
"Tidak" ucapnya singkat padat jelas
"Ayolah ya ya ya martin yang paling tampan" ucapku membujuknya,tapi usahaku sia sia aku beranjak dan..

"Ambilah kuncinya ada di atas nakas kamarku" ucapnya
"Yeahh!!! Makasih Martin"ucapku berlari kearahnya dan mencium pipinya

"Kan aku kalah. Kau sih menyerangku dengan tiba tiba" kesal Martin

"Hahaha.." tawaku
"Jangan sampai lecet ya. Mobil itu baru ku beli kemarin lusa" ucapnya

"Tenang saja" lalu aku pergi ke lantai atas

---

"Jam tangan ini cantik,berapa harganya?" tanyaku
"40 ribu dollar nona"

"What the! Mahal sekali" ucapku lalu pergi
'Kenapa mahal sekali. Padahalkan aku suka jam tangan itu. Uangku mana cukup untuk membeli sebuah jam tangan itu,oh tuhan!'batinku

'Sebentar lagikan ulang tahunnya Slok. Hadiah apa ya yang harus ku berikan untuknya? sepatu? Tuxedo? Ah pastinya disini mahal mahal'

'Nah disitu ada tie. Dan itu yang paling bagus sepertinya akan cocok digunakan oleh Slok' batinku sambil berjalan menuju dasi yang bertenggeran itu

"Hey itu aku punyaku" ucapku karena tie yang aku incar diambil oleh seseorang
"Kau! Mr.Marcell . sini kembalikan tie itu"ucapku seraya mengambil tie ditangan Mr.Marcell

"Ini dapatku duluan" ucap Mr.Marcell mengangkat tie nya tinggi tinggi
"Aku yang lihat duluan kok" ucapku sedikit kesal karena tie itu tak dapatku ambil dari tangannya

"Siniin. turunkan tanganmu Mr.Marcell" ucapku sambil berjinjit
"Coba saja ambil,kalau dapat tie ini akan jadi milikmu"ucap Mr.Marcell

"Aku akan ambil tie ini" ucapku berusaha menggapai tie ditangannya Mr.Marcell

"Oh tuhan. Aku tahu,badan ku ini kecil aku sudah lelah berjinjit menggapai tie itu. Yasudahlah tie itu untukmu saja aku akan cari yang lain" ucapku pasrah lalu Mr.Marcell menurunkan tangannya

"Yee tie ini jadi milikku" ucapku setelah merebut tie dari tangan Mr.Marcell

"Ternyata kau ini licik juga ya" ucap Mr.Marcell

"Aku? Licik? Tidak. Tie ini kan sudah ditakdirkan untuk menjadi milikku" ucapku lalu pergi dan tidak lupa untuk memeletkan lidahku. Mr.Marcell menanggapinya dengan senyum

Cekrek cekrek

'Apa ini kenapa aku jadi tersenyum melihat kekonyolan wanitaku itu. Dan ini juga semuanya memfoto diriku' batin Mr.Marcell













Tbc






rzyychcaa

accidentally, Mr.MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang