0.2

1.2K 142 17
                                    

Flashback

Youngjae berjalan menghampiri namja tampan yang sedang duduk diantara kursi taman.

"Jackson hyung" youngjae memanggil namja itu

"Ah jae kau sudah datang?" namja itu tersenyum hangat mengusap surai youngjae

"Jadi ada apa hyung?" youngjae tersenyum canggung

"Aku akan menikah minggu depan"

"Jinjja? Dengan siapa hyung, aku senang sekali mendengarnya" youngjae tersenyum girang

"Dengan jimin, aku harap kau bisa datang"

"Jimin? Park jimin? Anak yang pindah di samping rumah kita dulu? Yang lucu seperti mochi itu?

"Benar ternyata kau masih mengingatnya" jackson menggengam hangat tangan youngjae

"Ahh sakit" youngjae meringis saat jackson tak sengaja menekan luka di tangannya

Jackson spontan menyingkap lengan baju youngjae dan betapa terkejutnya jackson melihat luka di sekujur lengan youngjae, lalu jackson membuka syal yg youngjae kenakan, seketika airmata jackson keluar, melihat bagaimana tubuh kecil adik yang dulu selalu ia jaga penuh dengan luka

"Jangan bilang jaebum masih melalukan ini?" jackson menahan diri agar tak terisak di depan youngjae

"Hikss hikss hyung" youngjae mulai terisak

"Kenapa youngjae? Kenapa kau rela seperti ini hah?! Kenapa kau tak beri tau saja siapa sebenarnya kau pada si Im bodoh itu?!" jackson bicara dengan nada tinggi

"Ini belum waktunya hyung hikkss aku ingin dia menyadarinya sendiri hikkss"

Jackson mendekap tubuh mungil ringkih itu kuat,menyalurkan kehangatan kepada youngjae.

Flashback off

"Hikss jaebum hyung tidakkah kau mengingatku?hikss kau bilang kau akan menjagaku hikss tapi kau malah menyakitiku seperti ini hikksss, ya Tuhan kenapa ini begitu menyakitkan hikss" youngjae menangis meronta ronta dilantai sambil memeluk kalung berbandul nama "Ars".

-

Waktu masih menunjukan puku 6.30 tapi jaebum sudah duduk di ruangannya, hari ini ia sengaja menghindari youngjae.

Tiba-tiba datang seorang namja tampan dari balik pintu dengan guratan wajah yang nampak kesal.

"Yak hyung! Kenapa kau memanggilku sepagi ini?!" yugyeom menghela nafasnya kasar

"Ah hyung apa kau baik baik saja?"
Setelah melihat wajah jaebum, yugyeom sedikit melunakan nada bicaranya karna ia tau pasti ada sesuatu hingga membuat jaebum seperti ini.

Tampilan jaebum pagi ini benar benar kacau, dasi yang tak rapi, kemeja yang tak terkancing dengan benar, rambut berantakan, jangan lupakan kantung mata yang berlebih.

"youngjae" jaebum berucap lirih

"Ada apa lagi?" Yugyeom menghampiri jaebum yang sedang duduk di sofa ruangan

"Aku arghhhh" jaebum mengusak rambutnya kasar

"Tenangkan dirimu dulu hyung baru ceritakan" yugyeom mengusap punggung bidang jaebum

"Aku membuatnya menangis lagi padahal aku sudah meyakinkan diriku untuk memperlakukannya dengan baik"

"Apa yang membuat mu begitu hyung?"

"Saat di kafe waktu kau dan aku membeli kopi, aku tak sengaja melihat ia bersama namja lain"

Setelah mendengar penuturan jaebum, yugyeom hanya tertawa meledek.

"Kau sudah mencintainya"

"Apa maksudmu gyeom-ah?" Jaebum menyerengitkan dahi

"Kau cemburu saat jae-hyung bersama orang lain, apa namanya kalau bukan cinta?"

Jaebum terpaku mendengar perkataan yugyeom

"Sudahlah, sebaiknya kau tidur tak mungkinkan kau meeting dengan keadaan seperti ini, saat waktunya meeting akan aku bangunkan,kalau begitu aku pergi dulu,byee hyung" yugyeom beranjak pergi dari ruangan jaebum

Jaebum mulai membaringkan tubuhnya di sofa panjang, sambil mencoba menutup matanya untuk tidur, tapi kata-kata yugyeom terus menari nari diotaknya-

-benarkah aku sudah mulai mencintai youngjae?

-

Tidur youngjae terusik saat gendang telinganya menangkap suara seseorang menekan bel rumahnya,ia bingung siapa yang akan datang, kalau jaebum tak mungkin karna jam segini jaebum masih di kantor kalaupun jaebum pulang cepat ia pasti langsung masuk tanpa menekan bel.

Youngjae berjalan lunglai menuju lantai bawah, badannya benar-benar seakan koyak, bibirnya pucat pasi, keringat dingin mengucur dari pelipisnya tanda ia sedang menahan sakit, youngjae sedikit mengintip di jendela siapa yang datang. Betapa terkejutnya youngjae ternyata yugyeom dan Bambam yang datang, youngjae langsung merapikan penampilannya, lalu mengelap keringat dingin di pelipisnya, wajahnya langsung dihiasi dengan senyuman manisnya.

SEAKAN TAK TERJADI APA APA

"Jae-hyunggggggggg" bambam langsung menghambur ke pelukan youngjae, memeluk tubuh mungil youngjae erat membuat youngjae sedikit terhuyung ke belakang

"Aigooo uri bamie,hyung rindu dengan mu" youngjae membalas pelukan bambam tak kalah erat,seakan menyiratkan kerinduan dan juga meminta perlindungan

"Maaf hyung aku mengganggu tapi bocah ini tak henti-hentinya merengek ingin bertemu dengan mu" yugyeom berucap sambil mengusak helai rambut bambam setelah melepaskan pelukannya pada youngjae

"Hey tuan tiang listrik, aku bukan bocah, umurku sudah 21 tahun, dan aku ini tunanganmu jika kau ingat" bambam melipat kedua tangannya di depan dada

"Hey berhentilah bertengkar, apa kalian hanya aka diam di depan pintu kalian tak ada rencana untuk masuk?" Youngjae melerai perdebatan bambam dan yugyeom

"Ah maaf hyung aku harus segera kembali kekantor atau aku akan mendengar ocehan yang keluar dari mulut suami mu, aku hanya mengantar bambam"

Youngje tertawa kecil lalu menepuk pelan pundak yugyeom

"Baiklah, hati hati dijalan gyeomi" youngjae melambaikan tangannya kearah yugyeom

"Hyung kajja kita masuk" bambam menarik lembut tangan youngjae untuk masuk.

Youngjae berjalan menuju dapur untuk membuatkan susu coklat kesukaan bambam, sedangkan bambam sedang menunggu youngjae.

"Ah bam ini susu mu" youngjae memberikan cangkir berisi susu coklat hangat kepada bambam

"Ah ne, gomawo hyung" bambam langsung menarik lengan youngjae agar duduk disampingnya

Bambam memeluk youngjae dari samping sambil menduselkan kepalanya di ceruk leher youngjae

"Aish appo" youngjae meringis saat tak sengaja bambam mengenai luka lebam youngjae

"Ah hyung mian,apa ini sangat sakit?" Bambam menyikap baju youngjae dan betapa terkejutnya bambam melihat sekujur tubuh youngjae penuh luka

"Hyung kenapa tubuhmu banyak sekali luka" air mata bambam hampir keluar

"Aku hanya kurang berhati-hati bamie-ah, kau tak perlu khawatir ne" youngjae terseyum manis, tapi kenapa itu terasa sangat menyedihkan

"Pasti ada apa apa aku akan mencari tahu" Batin Bambam.

SPRING [2JAE]   |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang