0.8

1K 118 22
                                    

20 Desember 2004

"Hiks appa"  menangis dimakam dengan memanggil sang ayah mungkin menjadi hobby terbaru youngjae

"Kau bilang padaku laki-laki tidak boleh cengeng,tapi kau malah menangis kencang sekali" anak itu

Im Jaebum

"Aku sedang sedih,tak apa kan aku menangis" youngjae mengusap air mata di pipi gembilnya

"Hum tak apa,agar kau lebih tenang,tapi jangan terlalu berisik" Jaebum ikut berjongkok di depan makam ayah youngjae

"Memangnya kenapa?"

"Nanti suara mu mengganggu tidur ibuku"

"Ibumu? Di mana?"

Jaebum menunjuk makam yang tepat disamping makam ayah youngjae

"Ibuku di dalam situ,kata halmoni,ibu sedang tidur nyenyak"  Im jaebum 10 Tahun dengan sejuta kebodohan

"Kau sedang apa kesini?"

"Aku? Ingin mengganti bunga ibu, ibu tidak suka bunganya layu,dulu waktu ibu dirumah ibu selalu mengganti bunganya saat layu,karna ibu tidur jadi aku yang menggantinya"

  Jaebum berjalan menuju pusara sang ibu, membersihkan nisan sang ibu, dan mengganti bunga yang layu dengan bunga yang baru di bawanya

"Aku tidak pernah membawa bunga untuk ayah"

Youngjae mempoutkan bibirnya

"Kau harus bawa sesekali agar ayahmu senang"

"Begitukah?"   Youngjae memiringkan kepalanya

"Hum, tapi bolehkah aku meminta sesuatu padamu?"

"Apa? Kalo uang aku tidak punya"   youngjae menggeleng lucu

"Aku akan pergi jauh, saat aku pergi tak akan ada yang mengganti bunganya,bisa kau ganti saat setiap bunganya layu? Kumohon, aku tidak mau ibuku sedih karna bunganya layu"

Youngjae dengan hati malaikatnya mengangguk

Mata jaebum berbinar, tangan mungilnya mengeluarkan sebuah kalung

"Ini untukmu sebagai hadiah"

"ARS?"

"ARS itu artinya seni dalam bahasa yunani"

"Seni?kenapa?"

"Kau tau? Ibuku selalu bilang, seni itu mencakup banyak hal, semua yang berhubungan dengan seni itu indah,kau indah dan kau adalah seni terbaik yang Tuhan buat,jadi jaga kalung itu dengan baik arraseo?"

Youngjae yang terlalu polos hanya mengangguk tanpa tau makna dari kata yang jaebum ucap

"tuan muda ayo kita berangkat"

Pengawal keluarga Im datang menjeput jaebum

"Aku pergi dulu ya"

Chup

Satu ciuman perpisahan di pipi youngjae, sukses membuat youngjae merona

"Ah kenapa aku selalu lupa menanyakan namanya huft"

Jaebum merutuki kebodohannya

-

Jaebum,merutuki kebodohannya sekali lagi,sama seperti beberapa tahun silam saat tahu

SPRING [2JAE]   |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang