11. Damai?

816 37 0
                                    

Tak terasa malam ini adalah malam yang sangat tidak ditunggu tunggu bagi kaum seperti Salsabilla. Mengapa? karena besok adalah hari pertama ujian semester pertama di SMA Harapan Bangsa

Bagi Salsabilla malam ini sangat menyebalkan karena mapel ujian besok pagi adalah Fisika dan Ppkn. Ia harus menghafalkan rumus rumus fisika yang alay itu. Benda jatuh ada rumusnya, Mobil melaju ada rumusnya, Mendorong meja pun ada rumusnya. Pliss gausah lebay! Tapi bagaimanapun itu, tetap saja itu ilmu yang bisa mencerdaskan kehidupan bangsa

Oh ya meski Salsabilla anaknya begitu, ia tidak ingin mengecewakan orang yang menyayanginya. Jadi ia tetap berusaha squad tenaga untuk belajar dan belajar meski yang dipelajari tidak masuk ke otaknya.

"Ngapain lo?" Ucap Sabilly yang tiba tiba hadir melihat Salsabilla sedang membuka lembaran buku paket

"Nggak liat apa mata lo gue lagi apa hah?!" Geram Salsa sambil menekankan pada kata mata, dan dengan pertanyaan yang tak perlu dipertanyakan itu. Karena sudah jelas jelas Sabilly melihatnya sedang belajar masih saja dipertanyakan

"Jangan kasar kasar bego, yang baca disini ada yang masih dibawah meja" Ujar Sabilly sambil melipat kedua tangannya di depan dada

Salsabilla melongo mendengar perkataan Sabilly sambil mencerna kata kata barusan, ia melihat dibawah meja ada apa seperti perkataan Sabilly dan kemudian Salsa tak menemukan apapun

Seketika dia sadar dan mengerti apa yang dimaksud Sabilly itu

"Dibawah umur bego!! " Ucap Salsa dengan geram

"Emang dibawah umur ada apa an?" Tanya Sabilly dengan wajah polos dan memilih untuk duduk didepan Salsa

"Ada gajah dibalik batu, batunya hilang gajahnya datang. Aku tau maksud dirimu diam diam kau suka padaku" Salsa malah menjawab pertanyaan Sabilly dengan lagu sinetron Dunia Terbalik

"Iya iya percaya yang punya suara perunggu"

"Emas!!"

"Emas terlalu mainstream dedek emesh" Jawab Sabilly sambil mencubit pipi dan mengacak acak puncak rambut Salsabilla dengan penuh kasih sayang

"Bang, gue kangen" Ucap Salsa dengan tatapan sayu kemudian memeluk Sabilly

"Iya gue juga kangen" Jawab Sabilly. "Sama Amanda, di chat nggak dibales, di telpon nggak di angkat" Sambungnya

Salsa melepaskan pelukannya "Loh kok jadi Amanda sih?"

"Emang gue kangen Amanda, salah?"

"Kata Amanda dia mau fokus ujian, gak mau diganggu dulu"

"Ohh, kenapa gak bilang aja langsung ke gue?"

Memang sejak kejadian tempo hari, Amanda dan Sabilly semakin dekat hampir tiap pergi ke kantin mereka duduk bersama

Salsa hanya mengedikan bahunya kemudian bersandar di sofanya

"Gue kangen sama keluarga kecil kita dulu bang, seneng rasanya semua lengkap, saling bercanda, saling perhatian, kita dulu juga sering berantem gara gara hal sepele. Maafin gue ya bang belum bisa jadi adik yang baik untuk lo" Ujar Salsabilla sambil menundukkan kepala

"Hei hei hei" Jawab Sabilly sambil memutarkan kepala Salsa untuk menghadap ke arahnya "Lo nggak boleh ngomong kek gitu, lo itu udah yang terbaik untuk gue. Ngejaga, ngelindungin dan bikin lo senang itu udah tugas gue sebagai abang. Jadi nggak usah minta maaf untuk itu. Kalo masalah kangen gue lebih kangen dari pada lo. Disekolah aja gue sering menyendiri dan mojok karna kangen sama mama" Lanjutnya lagi

Apa???!! Nggak nyangka gue dikeramaian pun abang bisa kangen sama mama. Batin Salsa

"Lo mau bikin gue seneng?" Ucap Sabilly tiba tiba ketika keheningan terjadi beberapa saat ketika Sabilly bercerita panjang

SalsabillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang