21. Holiday ke Burangrang

419 19 6
                                    

"Capek juga ya bawa beginian" Ujar Amanda setelah menaruh tasnya di bawah ranjang milik Salsabilla. Setelah itu ia menjatuhkan tubuhnya di springbed kingsize itu

"Yee ini masih bawa beginan lah kalo udah nikah, terus bawa bayi dikandungan apa nggak berat? 9 bulan lagi! ya kalo beratnya satu giga nggak masalah. Eh kok satu giga sih" Timpal Resa yang baru meletakkan tasnya sambil mengeluarkan semua perlengkapan yang ia bawa kemudian ditatanya lagi.

Salsa tertawa terbahak bahak mendengar omongan Resa itu. Mana ada berat badan satu giga, paketan kartu perdana kali ah

"Satu kilometer kali" Jawab Salsabilla tambah ngaco

"Satu kilometer yourhead Sal!" Ucap Resa sambil melemparkan sisir rambutnya kearah Salsa dan untungnya meleset. Tawa Salsa pun semakin menjadi jadi

"Oh ya tante sama om mana? kok nggak keliatan sama sekali" Tanya Resa yang ngerasa kalau rumah ini sepi seperti tak berpenghuni. Biasanya ia kesini ramai meski kadang Salsa yang menyendiri dan otomatis dirinya menemani dirinya

"Nggak ada, keluar kota 5 hari" Jawab Salsabilla seadanya. Suasana hening setelah Resa membulatkan mulutnya tanda mengerti kesibukan orang tua Salsabilla

"Subhanallah enak sekali rebahan itu" Suara itu seakan menengahi dialog Salsabilla dengan Resa. Mereka berdua menoleh kearah Amanda yang sedang menikmati rebahan. Salsa tak terima, jam jam segini biasanya ia yang tiduran dikasurnya dan sekarang? Amanda yang menggantikan posisi itu

Salsa menarik tangan kiri Amanda dan menyuruhnya untuk mandi karena waktu sudah sore. Akal yang cerdik bukan?

"Iya bentar dong Sal ih nggak liat apa gue lagi enak enaknya bersantuy ria dikamar adek ipar" Jawabnya dengan kekehan yang amat garing

"Mana mana gue gak lihat lo, semuanya gelap ga ada apa apa" Ujar Salsabilla dengan memejamkan matanya sembari berlagak seperti orang buta yang berusaha meraba apa apa yang disekitarnya

"Gue colok juga lama lama mata lo"

"Hahaha, makanya mandi sana gih. Bau nafas lo itu loh mana tahan" Ujar Resa

"Lo berdua itu ya sumpahhh resekkk bwangettt tau gak "

"Enggak" Jawab Mereka berdua secara bersamaan lalu tertawa puas karena telah membuat Amanda naik darah

"Tau ah" Ujar Amanda yang bangun lalu pergi dari kamar Salsabilla dengan muka juteknya

"Hahaha tos dulu tos" Akhirnya Salsabilla dan Resa bertos ria lalu sama sama menjatuhkan tubuhnya di springbed kingsize

Tak lama kemudian keduanya sudah berada di alam mimpi masing masing. Tidur dengan pulasnya, sampai sampai kaki Salsabilla berada di perut Resa dan kaki Resa berada di atas kepala Salsabilla

Amanda yang baru saja selesai mandi, langsung geleng geleng kepala melihat kedua sahabatnya tidur pulas. Sprei tidak seperti sprei, berantakan. Ia tidak bisa membayangkan kalau saja mereka bertiga jadi adik dan kakak kandung yang harus tidur bertiga. Entahlah siapa yang akan membereskan kasur yang mirip kapal pecah itu

Amanda yang akan berganti baju mendengar suara ponsel berdering entah itu milik siapa. Setelah dicek, ternyata itu ponsel milik Salsabilla dan yang menelpon adalah Sabilly. Mau bangunin Salsabilla tapi ia tidak tega melihatnya, Amanda memutuskan ia yang mengangkat telepon itu

"Woi adeknya abang, bukain pintu dong pegel nih ngetuk pintu terus gak ada yang bukain."

Jantung Amanda berdebar tak karuan, ia rindu dengan Sabilly. Segera ia matikan panggilan itu tanpa membalas omongan Sabilly sedikitpun

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SalsabillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang