part 8

2 2 0
                                    

Hari minggu yang biasanya dipakai untuk malas-malasan oleh anak jaman sekarang kini dipakai untuk bersih-bersih dan belajar oleh Dera, iya belajar. Belajar mencerna makanan maksudnya. Wkwk

Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 Dera sudah siap dengan celana trainingnya beserta atasan baju biru laut dan cus dengan menaiki sepeda ia mulai berkelana. Hehehe

Sebenarnya ia mau olahraga. Tapi berhubung tiba-tiba penyakitnya kambuh (males) jadi ia lebih memilih untuk ber kuliner.

Saat sedang menunggu pesanan di warung pinggir jalan, tiba-tiba ia melihat kedatangan Devan dan duduk di kursi yang berada didepannya. Ia sebenarnya kaget namun dengan cepat ia merubah ekspresinya menjadi tenang kembali.

"Der, lo kesini ngapain ??" Tanya Devan memulai pembicaraan

"Mau renang donggg" jawab Dera bangga

"Garing huuuu" kata Devan mengejeknya

"Ya lo nya juga geblek. Orang ini warung ya gue cari makan lah, gimana sih lo" jawab Dera sengit

"Iya iya yaelah, galak amat lo" ucap Devan lagi

"Lo ngapain juga kesini ?? Tumben banget mau jajan dipinggir jalan" tanya Dera disisipi dengan nada menyindir

"Enak aja lo, gue itu tadi lagi diapotik seberang jalan itu. Trus nggak sengaja liat lo yang masuk kesini yaud--"

"Ohhh... jadi lo ngikutin gue ?? Suka lo ya sama gue Sampe ikutin gue kesini segala lagi.. ecieee" Dera memotong perkataan Devan dengan godaan-nya. Sedangkan Devan yang sadar akan kata-kata nya barusan terlihat salting dengan muka memerah.

"Apaan sih... kalo gue suka emang kenapa hayo ?? Orang lo-nya juga suka ke gue kok" tanya Devan dengan pede-nya

"Suka apaan ?? Perasaan gue normal-normal aja deh" tanya Dera kebingungan

"Masa sih ?? Waktu dikantin apa coba ?? Liatin gue diem-diem. Waktu gue sadar lo langsung main hape. Lo kira gue nggak peka ??" Ucap Devan menggoda Dera

"Apaan sih, nggak ya" kata Dera sambil menunduk menutupi rasa panas yang kini menjalar dipipi nya.

Devan yang melihat itu hanya bisa tertawa dengan keras.

"Maaf mas mbak. Ini pesanannya maaf lama soalnya tadi ada sedikit masalah dengan alat penggorengannya" ucap pelayan itu dengan sesekali mencuri pandang kearah Dera.

Devan yang melihat hal itupun langsung berdeham dengan keras seperti seorang yang mengidap batuk kronis. Ehh nggak deng. Wkwk

"EKHEMM UHUK KESELEK MATA BUAYA" deham Devan yang seketika membuat Dera mendongak menatapnya dengan dahi berkerut

"Maaf mas maaf. Kalau begitu saya duluan" ucap pelayan tersebut tergagap.

"Ada apa ??" Tanya Dera dengan wajah bingungnya

"Nggak ada. Yaudah tuh makan" kata Devan dengan cueknya.

*****

Saat ini Dera sedang berada di balkon kamarnya. Hanya ingin melihat bintang. Angin yang sumilir menerbangkan beberapa helai rambutnya yang menjuntai panjang. Saat sedang termenung tiba-tiba suara ponsel mengagetkannya.

Ting ting ting
Ternyata telfon dari Devan. Ia pun mengangkatnya dengan gembira.

"Der, keluar yuk"

"Gue jemput"

"Ini gue udah didepan rumah lo"

"Oke"

Saat ia keluar. Sudah ada Devan yang menunggunya.

"Lain kali kalo mau ngajak keluar itu ngabarin dulu. Jangan mendadak. Untung kalo gue bisa. Kalo nggak gimana coba ??" Tanya Dera saat sudah sampai didepan Devan

"Bikin kejutan malah dapet omelan" kata Devan lirih yang sayangnya dapat didengar oleh Dera karena Dera sudah berada diboncengannya.

"Nggak ngomel. Cuma mau ngasih tau aja" jawab Dera yang entah mengapa ia menjadi sabar dengan Devan.

*****

Saat ini Dera dan Devan sedang berada di pusat perbelanjaan yang ada ditengah-tengah kota.
Mereka memutuskan untuk pergi menonton. Namun karena masih ada 1 jam lagi sebelum film nya dimulai Dera dan Devan memutuskan untuk mampir sejenak ke kafe.

Saat ini tidak ada satupun topik yang terlintas diotak mereka untuk memulai pembicaraan. Dera yang sibuk dengan ponselnya dan Devan yang sibuk dengan degub jantungnya.

"Der" kata Devan pelan yang berhasil membuat Dera mendongak menatapnya dengan kening berkerut

"Jadi pacar gue" ucap Devan dengan cepat yang membuat dera sedikit shock. Lalu dengan perlahan-lahan Dera mengangguk-anggukan kepalanya

"Iya" kata Dera singkat yang sebenarnya untuk menutupi rasa kagetnya.

"Diterima ??" Tanya Devan yang masih belum ngeh

"Emang itu pertanyaan ??" kata Dera berdecih

"Hahaha oke. Mulai sekarang kita jadian" Devan berkata disertai dengan senyum manisnya

"Yaudah yuk nonton, 15 menit lagi film nya mulai" kata Devan sambil berdiri dengan tangan yang mengulur kearah Dera

"Apa ??" Tanya Dera bingung

"Gandeng lah kan sekarang lo pacar gue" Devan berkata sambil cengengesan gk jelas. Muka Dera memerah saat ia mengaitkan jari-jari tangannya dan tangan Devan kemudian berjalan meninggalkan kafe tersebut

*****

Saat ini mereka ada dirumah Dera, karena tidak ada orang dirumah maka Dera memutuskan agar Devan duduk diteras. Saat sadar akan sesuatu Dera segera menatap Devan dan dibalas kerutan dahi oleh Devan

"Tadi waktu kita dicafe kita nggak beli apa-apa yaa ?" Tanya Dera sembari mengingat-ingat

"Emang nggak" kata Devan sambil tertawa pelan

"Yahhh, kok gue nyesel ya" kata Dera lirih

"Nyesel kenapa ??" Tanya Devan bingung

"Nyesel gue langsung nerima lo, seharusnya tadi gue porotin lo dulu. Wkwkwk" kata Dera lagi yang disertai dengan jitakan dikepala nya

"Aduh" Dera mengaduh

"Rasain tuh, enak aja mau porotin gue yang ada nih ya elo yang mau gue porotin. Wahaha" ucap Devan sambil tertawa dan selanjutnya

"Aduh" kakinya nyeri karena mendapat injakan super dari Dera

"Sukurin wlee" ucap Dera mengejek

"Yaudah gue pulang aja, males gue masa baru jadian udah KDRT " kata Devan kesal

"Bodoamat. Pulang ya pulang aja. Hahaha" kata Dera sambil tertawa. Saat Devan sudah menaiki motornya tiba-tiba Dera sudah ada didepannya

"Maaf" kata Dera disertai dengan senyum manisnya yang  membuat Devan ikut tertular, tersenyum

*****

Jangan lupa vote dan komen ya teman-teman
Jangan lupa Follow juga Ig ku @lindaset18

BayangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang