Ku lihat dari jendela balkon bahwa sang surya kini mulai menampakkan dirinya di dunia,dan kinipun aku masuk kedalam kamarku bersiap2 pergi ke sekolah dan membantu sang bunda memasak di dapur walaupun beliau sudah ada yang menemani yaitu bi' tun yang setiap saat ada di sini,akan tetapi bukankah sebagai anak perempuan itu harus membantu meringankan pekerjaan orang tuanya?seperti saat ini yang ku lakukan membantu menata makanan di atas meja makan di ruang tengah setelah itu aku memanggil adikku Aisyah yang sekarang masih memasuki masa PAUD-nya.
'toktoktok'
Bunyi ketukan pintu sambil ku buka pintunya.
"Ais,udah siap2 belum?ayo makan udah di tunggu loh"ucapku.
"Iya kak bentar lagi aku turun kok"ucap aisyah.
"Ok cepet ya"ucapku lagi dan berlalu.
Saat kami sekeluarga selesai makan Ayah mengantarkan kami aku-aisyah ke sekolah seperti biasanya.
Saat aku berjalan menuju kelasku aku duduk di samping sahabatku Risa dan sepertinya dia sedang mengerjakan tugasnya yang belum sempat ia kerjakan.
"Maira,kamu baru dateng?"ucap Risa sambil mengerjakan tugasnya.
"Iya ris,tapi bukannya kamu kemarin udah ngerjain yah tugasnya?"ucapku.
"Iya sih udah tapi buku nya ketinggalan untung aja pas aku datang aku cek lagi tas ku dan ternyata ngga ada saat Vira tadi mau minjem buku ku,yaudah aku nyalin di buku lainnya"ucap Risa dengan raut wajah cemberut.
Dan sesaat aku ber oh-ria seseorang dari samping melemparkan sebuah buku milik Risa."Makasih"ucap Azka sambil menuju tempat duduknya.
"Azka,kok lo bawa buku gue sih!apa jangan-jangan lo yah yang kemarin ke rumah gue terus lo juga ambil buku gue,Ih dasar ngeselin!"ucap Risa mulai emosi.
"Sabar Ris,Sabar!"ucap ku
"Darimana lo bisa ambil buku gue?"tanya Risa ke Azka sambil berjalan ke arahnya.
"Yah! Lo ngga inget siapa yang minta ke gue buat nemenin Bang Ridho?"balas Azka cuek.
"Siapa?"tanya Risa sambil duduk di depannya.
"Ck! Bukannya lo sendiri?"balas Azka sambil menutupi wajahnya di meja.
"Astagfirulloh! Oiya lupa gue"ucap Risa sambil menepuk dahinya.
****
Bel pulangpun sudah berbunyi kini saatnya semua siswa berhamburan keluar kelas dan termasuk Maira dan Risa yang sekarang berjalan di koridor menuju gerbang sekolah dan Maira menunggu jemputan dari sang Ayah yang sedang menjemput Aisyah.
"Maira,aku duluan yah udah di tunggu sama Bang Ridho di depan,assallamuallaikum"ucap Risa berlalu.
"Iya,waalaikumsalam"ucapku.
Dan beberapa menit kemudian seseorang dari balik jendela mobil membuka dan sedikit berteriak ke arah Maira.
"Kak Mairaaa,ayo!"teriak Aisyah.
"eh,iya"ucapku sambil masuk ke dalam mobil.
"Maaf ya kak tadi mobilnya mogok,jadi agak lama"ucap Ayahku.
"Iya yah!ngga papa kok"ucapku.
Dan mobilpun melaju dengan kecepatan rata-rata sambil memandang perjalanan ke arah rumah dan tak lama kemudian mobil berhenti di sebuah restoran makanan.
"Loh yah kenapa kita berhenti?"tanya Aisyah.
"Oiya,Ayah lupa!bunda di sini sama Umi Ira dan dia kesini juga bawa anaknya".
Aku dan Aisyah hanya ber-oh ria.
Sambil aku turun dari mobil,dan saat kami masuk ke dalam kami aku-aisyah sepertinya sudah mengenal dengan beliau."Assalamualaikum"ucap kami Ayah,aku dan aisyah.
"Waalaikum salam"ucap mereka juga.
"Oiya Umi,ini Khumaira dan satunya lagi namanya Aisyah"ucap bundaku yang tiba2 memperkenalkanku dan akupun tersenyum.
"Wah makin cantik aja kamu Maira,kamu masih inget Umi nggak?yang dulu suka main ke rumahmu sama dia"ucap Umi ira sambil menunjuk seseorang yang di sebelahnya.
"Dia?"ucapku heran karena sepertinya aku mengenalinya,yah! Dialah Firdaus kakak kelasku.
"Iya Maira,Firdaus teman masa kecil semasa PAUD kamu"ucap bundaku.
"Masa sih?tapi kok aku nggak pernah lihat dia pas waktu acara reunian dan setahuku dia itu kakak kelasku bun"ucapku.
"Iya Maira sayang,dia itu dulu pas pra remaja masuk pesantren 5 tahun terus pas masa SMA nya dia duluan yang masuk karena dia dapat beasiswa karena dia mampu menghafal al quran 30 juz"ucap Umi Ira.
Dan seketika itu aku hanya ber oh-ria.
Dan setelah itu kami sekeluarga serta Umi makan bersama lalu kami pulang.
Saatku pergi ke toko buku waktu sore hari,tiba-tiba ku tak sengaja bertemu dengan Risa,dia di depan toko buku sambil menenteng dua kantong kresek yang berisi buku-buku paket.
Dan seketika itu aku menghampirinya yang sepertinya dia menunggu seseorang.
"Risa!".panggilku dan iapun menoleh ke arahku dan membalasnya dengan senyuman.
"Eh!kamu ra,ngapain?mau beli buku juga?".tanyanya dan akupun langsung mengangguk dan bertanya padanya.
"Kamu sama siapa?".
"Tuh!".balasnya menggunakan dagu yang mengarah pada pintu toko.
"Azka?".tanyaku dan diapun mengangguk sambil tersenyum.
"Dia juga yang bayarin,soalnya udah bikin aku ngambek".sindirnya lalu azka pun menoleh dan menatapnya tajam.
"Udah gue tolongin!masih aja nyinyir".cibirnya.
"Biarin!udah ah capek gue ngeladenin lo,mending bawa buku-buku gue!berat tau".ucap risa sambil menyodorkan kreseknya.
"Ogah ah!lo pulang sendiri aja gue mau ketemuan sama temen temen gue".balas azka lalu meninggalkannya sendiri.
"Dasar!sodara laknat lo".umpatnya dan maira yang melihatnya pun hanya tertawa pelan melihat sahabatnya bertengkar kecil.
"Yaudah!kita pulang sama-sama aja kalo gitu kamu tunggu di cafe sebrang aja yah!nanti aku susul ke sana"ucap maira dan di balas anggukan oleh risa.
"Oke".
.
.
.
Jangan lupa vote dan komennya yah!:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause All We Know
Teen Fiction"Jodoh itu seperti alif lam nun".ucap firdaus sambil menatap danau yang ada di depannya. "Maknanya?"tanya Maira sambil mengerutkan keningnya dan menoleh ke firdaus yang menatap lurus ke depan. Dan firdaus pun menoleh dan menjawab. "Hanya allah yang...