Bag.4

13 2 0
                                    

    ****

        Dan seperti biasanya ku berangkat ke sekolah dengan ayahku berdua karena Fariz sekarang sakit demam sejak kemarin ,dan kini ku berjalan menyusuri koridor kelas dan saat ku berjalan di depan pintu perpustakaan ku menemukan seseorang di balik pintu sedang membaca mushaf yang dibawanya itu.

'Lantunan ayat siapa ini merdu sekali' batinku bertanya dan mulai mengintip dari celah pintu dan tak di sangka diaaaa...

"Firdaus?masasih?"ucapku pada diri sendiri.

"Kamu ngapain Ra?"ucap Risa yang tiba-tiba mengagetkanku dari belakang.

"Engg---enggak ngapa-ngapain kok"balasku gugup.

"Kamuuu...suka ya?sama ka Firdaus?"ucap Risa sambil menoleh ke firdaus yang masih asyik membaca mushafnya.

"Haa?suka?ya ngga mungkinlah Ris"ucapku akan tetapi hatiku merasa terbalik dengan yang baru ku ucapkan.

"Ohh,kirain"ucap Risa.

"Emang kenapa?"ucapku meng interogasi nya.

"Ngga kenapa-kenapa kok,udah ah yuk masuk ke kelas"ajak Risa.

"Oh yaudah yuk"ucapku sambil berjalan menuju ke kelas.

  ****

     Bel tanda istirahat pun telah berbunyi Maira dan Risa menuju ke kopsis karena Risa ingin membeli sesuatu.

"Habis ini kita ke perpus yuk!aku pengen pinjam buku buat materi kemarin"ucapku yang berada di ambang pintu kopsis dan saat aku berbalik aku hampir menabrak orang laki2.

"Eh maaf!"ucapku sambil menunduk dan seketika aku berjalan dia menghalangi jalanku dan aku mulai memberanikan menatapnya.

"Mau di maafin nggak?"ucap seseorang dan dia adalah...FIRDAUS.
Dia menatapku sambil mengedipkan matanya dan seketika aku melongo.

"Nggak usah kayak gitu,iya gue tau kalo gue ganteng kok hehe"ucapnya membuatku kesal.

"Ih apaan sih,emang kamu mau apa?"ucapku.

"Emmm gue boleh pinjam uang nggak?gue lupa ngga bawa uang saku nanti pas waktu pulang gue kerumah lo deh"ucap Firdaus.

"Oh kirain,nihh adanya segini ngga papa kan?"ucapku sambil memberikan selembar uang 10000 an padanya.

"Oh iya ngga papa kok,makasih ya"ucapnya kemudian berlalu.

****

Dan bel pulangpun berbunyi,aku dan teman2ku pergi ke suatu tempat untuk mengerjakan tugas yang di berikan oleh pak Andre tadi pagi di sekolah dan sampailah kami di sebuah caffe yang jaraknya dekat dengan sebuah pondok kecil di depan gangnya dan saat ku mulai mengerjakan tugas tiba-tiba Risa melihat seseorang di seberang caffe sana.

"Eh Ra,itu bukannya Firdaus kakak kelas kita yah?"ucap Risa sambil menunjuknya dan akupun mengikut kearah jarinya itu.

"Oh iya itu kak Firdaus udah baik,sholeh lagi...yaampun suami idaman banget,kok kamu bisa sih Ra ketemu sama dia?"sahut salah satu temanku,Vira.

"Itu anaknya teman bundaku Vir,Yah mana mungkin aku nggak ketemu sama dia apalagi teman bundaku itu sekaligus sahabatnya"ucapku.

"Ohhh,tapi kalo di liat-liat ganteng ya?".ucapnya vira tanpa sadar.

"Apa jangan-jangan..."ucap Vira lagi terpotong.

"Jangan-jangan kenapa?"ucapku dan teman-teman kompak.

"Jangan-jangan kamu udah di jodohin lagi"ucap Vira melantur tapi sikapnya saat mengatakan tadi biasa saja.

"Udah ah!Vira kalau kamu ngomong terus2an malah jadi kek ngelantur tau nggak"ucapku kesal karena perkataan nya itu

Cause All We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang