****
Di pagi ini Ayah Maira tidak bisa mengantarkannya karena semalam ayahnya di tugaskan oleh atasannya keluar kota,jadi kini ia harus berangkat menggunakan motor bundanya sedangkan adiknya Adiknyantadi di antarkan bi'tun dan bunda?beliau sedang sibuk bekerja sebagai pembuat kue karena hari ini banyak sekali pesanannya.
Saat aku mulai dalam perjalanan tiba2 motor yang ku kendarai mogok di tepi jalan,entah karena apa aku juga kurang tau yang pasti bannya kempes dan untungnya saat aku menuntun motor milik bundaku itu aku menemukan bengkel buka pagi,Alhamdulillah ya Allah akhirnya aku bisa menuju ke sekolah lagi.
"Maaf ya neng,ini kayaknya agak lama soalnya ban bagian bocornya luar-dalam"ucap Pak Bengkel.
"Iya pak ngga papa,tapi ini kan 5 menit lagi pasti bel sekolah mau masuk kira2 nyampai nggak ya pak?"ucapku sambil melihat pergelangan tanganku yang ku hiasi dengan jam tangan.
"Aduh neng,saya ngga bisa mastiin ini bakal cepat atau lama ,kalau sebaiknya neng berangkatnya pake angkutan umum aja nanti pas pulang bisa di ambil kok"ucap pak Bengkel.
"Yaudah deh pak,saya pamit berangkat dulu ya nanti saya pulangnya ke sini,assalamuallaikum"ucapku sambil pergi.
"Iya waalaikumsalam"ucap pak Bengkel.
****
Saat aku sampai pada gerbang sekolah ternyata gerbang sudah di tutup dan sebagian siswa juga ada yang menunggu di luar sampai jam pertama selesai baru gerbang di buka dan alhasil aku adalah sebagian dari mereka menunggu.
"Ehemm"deheman seseorang membuatku menoleh ke sumber suara,dan saat aku menoleh betapa terkejutnya aku.
"Ka-kamu?kamu bukannya yang kemarin?"tanyaku.
"Iya,kok telat?"balasnya sambil tanya balik.
"Hmmm,kamu juga telat"ucapku sambil melihatnya yang menatap kosong.
Dan satu jam pun berlalu kemudian gerbang sudah dibuka dan siswa yang menunggu langsung masuk ke dalam kelasnya masing2 begitupun aku.
Saat aku menuju ke koridor kelas aku baru ingat bahwa hari ini jam pertama adalah pelajaran fisika pasti siapapun itu semua murid dilarang masuk maupun keluar dan ketika ku melangkahkan sampai di depan pintu seseorang mnghentikan langkahku.
"Percuma lo mau masuk,yang ada malah di usir"ucap seseorang membuatku kaget karena dia tahu apa yang aku pikirkan.
Dan akupun menoleh ke arah sumber suara.
"Azka?kamu juga telat"ucapku.
Dan dia hanya mengangguk kepalanya.
"Ikut gue"ucap Azka.
Saat aku bertanya mau 'kemana' dia sudah berbelok koridor dan menaiki tangga ke atas dan aku hanya mengikutinya dari belakang dan sampailah aku maksudku 'kita' di ropftop gedung sekolah.
"Kenapa kesini?"ucapku.
"Biar ngga ada yang nyariin,nanti kalo lo nunggu di luar yang ada malah kena hukuman sama guru BP"ucap azka.
"Emangnya kenapa kalo kena?"tanyaku.
"Udah!nggausah banyak tanya"ucapnya sambil menatapku tajam.
Dan aku?hanya diam sambil menunggu jam pelajaran selanjutnya.
****
Dan bel pulangpun sudah berbunyi dan kini Maira sebelum pulang ia harus mampir ke tempat bengkel dan dalam perjalanan,Maira memilih berjalan walaupun agak jauh."Halo adek cantik,kok jalannya sendirian?"tanya seorang lelaki yang memiliki banyak tatto di tubuhnya,dan sedangkan aku mencoba untuk menghindarinya akan tetapi penghindaranku malah semakin di ganggu.
"Senyum dong adek cantik,cantik cantik kok cemberut sih?apa adek mau di antarin abang?"tanyanya lagi tetapi aku sama sekali tidak menggubrisnya dan tiba2 seseorang dari arah belakang menendang lelaki itu dan ia meminta tolong kepada masyarakat sekitar.
"Makasih"ucapku padanya dan ternyata dia adalah Firdaus,anak Umi Ira yang kemarin kita bertemu.
"Iya samasama"ucap Firdaus
"kenapa kamu ngga minta om buat jemput lo aja?"ucapnya lagi.
"Ayah lagi sibuk jadi ngga bisa"ucapku sambil meneruskan langkahku yang beberapa jarak rumah akan sampai di bengkel.
"Oh yaudah gimana kalo lo bareng aja sama gue lagian gue juga mau ke rumah Rumah tante Aini kok"tawarnya Firdaus.
"Ngga usah,sekali lagi makasih!"ucapku berlalu meninggalkan dengan langkah yang agak panjang.
Dan saat ku mengendarai motor,sebuah mobil merah mengikutiku dari belakang.
Dan ku lihat dari spion,sepertinya dia mengikutiku dan saat dia tau kalo dia mengikutiku dia menyejajarkan mobilnya dengan motorku pada per empatan jalan lampu merah.
"Lo ati-ati!gue duluan".ucapnya sambil berlalu meninggalkan maira.
"Raaa!tungguuu"ucap seseorang saat maira ingin berbelok arah,namun ia urungkan saat mengenali suaranya dan ia menoleh dan mendapati risa yang berlari mengarahnya.
"Kamu kenapa ris?".tanya maira pada risa yang napasnya ter engah-engah.
Dan risa yang samoai berada di dekat maira pun langsung mengatur napasnya dan berkata
"Aku nebeng dong!soalnya tadi di minimarket aku di tinggal sama azka".ucapnya memohon.
Dan maira pun menganggukkan kepalanya pertanda dia mau mengantarkan risa.
"Kamu kok bisa sih ditinggal sama azka di minimarket?".tanya maira di sela-sela perjalanan mereka yang mulai memasuki gang-gang sepi dan tentunya suara maira pun bisa terdengar jelas oleh risa.
"Tadi sebelum aku sama dia pulang,aku minta dia nurunin di minimarket terus aku masuk beli minum botol dua habis itu aku keluar,eh malah mobilnya ngga ada!aku telpon malah di reject terus...kan nyebelin banget tapi untungnya ada kamu lewat tadi coba kalo nggak uh,pasti sekarang nangis-nangis di pinggir jalan kek orang gila".balas risa panjang lebar membuat maira tertawa kecil.
"Bukannya emang udah gila?".canda maira yang membuat risa langsung cemberut.
"Ih,kok gitu sih ra!jahat banget kalian berdua".ucap risa kesal.
"Hehe...nggak-nggak ris,canda doang kok".ucap jujur maira.
"Iya!aku tau".
"Terus?".
"Terus?apanya?kok berenti sih?".
"Kamu mau aku turunin di jalan? ini udah sampe depan pagar rumah kamu!".
"Turun!".ucap maira lagi yang mulai kesal dengan sikap aneh risa.
"Eh iya!makasih ra,hehe".ucap risa turun dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Iya sama-sama aku duluan assalamuallaikum".ucap maira berlalu.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komennya yah!makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause All We Know
Novela Juvenil"Jodoh itu seperti alif lam nun".ucap firdaus sambil menatap danau yang ada di depannya. "Maknanya?"tanya Maira sambil mengerutkan keningnya dan menoleh ke firdaus yang menatap lurus ke depan. Dan firdaus pun menoleh dan menjawab. "Hanya allah yang...