****
Di pagi hari ini Maira pergi dengan keluarga besarnya ke gedung yang di mana tantenya akan menikah dengan kak Rizki,di sana Maira di jadikan sebagai penerima tamu dengan saudara sepupunya Ghea,mereka saling berpasang2an satu sama lain karena tema di hari pernikahan ini adalah bertema batik.
"Maira,kamu udah siap belum"ucap Ghea yang berada di balik pintu.
"Bentar Ghe,aku masih ganti baju dulu"ucapku.
"Yaudah cepetan ini udah mau di mulai loh"ucap ghea lagi.
"Iya ini aku udah selesai kok"ucapku sambil keluar dari ruang make up.
"Subhanallah Maira kamu cantik banget"ucap Ghea kaget.
"Biasa aja kali ghe,kaya nggak pernah liat cewe cantik aja"ucapku sambil tertawa kecil.
"Udah ah yuk!nanti kita keburu kelewat acaranya"ucapku lagi sambil menggandeng tangannya.
"Ehemm,tumben cantik"celetuk seseorang yang ada di belakangku dan seketika itu aku langsung mengarah ke sumber suaranya.
"Dari dulu aku emang udah cantik,wlehh"balasku sambil menjulurkan lidah.
"Idih,PD amat kamu!siapa juga yang mau muji kamu?"tanyanya.
"Kamu kan?"tanyaku balik.
"Mana ada!aku cuman muji sebelah kamu kok,wlehh"ucapnya sambil menjulurkan lidahnya sama seperti yang ku lakukan tadi dan seketika itu aku malu sendiri dan kesal.
"Makasih loh kak!"sahut ghea tiba tiba dan di balas senyumannya.
"Udah lah Fir! Lo ngga usah modus kek gitu,gue tau kok lo sebenernya pengen muji Maira"ucap seseorang di sebelah Firdaus dan dia adalah Gilang-kakak Ghea.
"Paan sih kak!Firdaus emang pengen muji aku kok"ucap ghea kesal.
"Tau tuh,kak Gilang ada ada aja!"ucap Firdaus juga.
"Udah udah!ini kita kapan ke acaranya kalau kayak gini"ucapku melerainya.
Dan selama acara berlangsung,acaranya berjalan dengan sangat baik dan kini sudah 2 jam berlalu acaranya dan kini aku,ghea dan yang lainnya berada di ruang dimana aku dll bisa istirahat sejenak.
"Ternyata walau kita berdiri sambil ngucap selamat datang dan terima kasih itu capek juga yah"ucap Ghea yang kini berada di sampingku.
"Iya,lumayan"ucapku sambil meluruskan kakiku di sofa agak panjang.
'Tok tok tok'
"Assalamuallaikum,boleh gabung nggak?"ucap seseorang yang ku kenal dan dia adalah Gilang kakak Ghea.
"Iya kak ngga papa kok masuk aja"ucap ghea dan aku hanya membalas dengan anggukan.
Saat kak gilang masuk ternyata dia tidak sendirian,dia bersama yang lain,tetapi hanya 1 orang yang mengalihkan pandanganku ke arahnya dan dia adalah FIRDAUS.
"Hmm kebiasaan deh kak,aku pikir sendiri eh,malah bawa orang sekampung masuk"ucap Ghea dan yang benar saja yang menjadi sebagai penerima tamu kan agak banyak sekitar 10 pasangan.
"Hehe yah masa iya aku kesini sendirian"ucap kak gilang sambil membaringkan tubuhnya di sofa dekat pintu.
"Kalian semua masuk aja,itu masih ada beberapa kursi kok"ucap kak Gilang dan semua teman2nya pun masuk dan duduk di kursi tsb.
"Assalamuallaikum"ucap seseorang di ambang pintu yang terbuka.
"Waalaikum salam"ucapku dan ghea.
"Eh Firdaus tau aja kalo aku lagi laper hehe"ucap kak gilang yang melihat Firdaus berjalan masuk sambil membawa sebuah piring yang berisi makanan ringan.
"Hehe iya kak ini aku bawain buat semuanya"ucap firdaus sambil tersenyum manis.
"Makasih"ucap Maira yang baru saja mengambil sebungkus makanan yang di sodorkan oleh Firdaus.
Dan setelah lamanya acara pun sudah berakhir dan kini hanya keluarga besar bundaku dan Umi Ira.
"Kami pulang dulu ya umi"ucapku sambil mencium punggung tangan umi ira.
"Iya,hati2 ya"ucap umi ira.
"Iya kami duluan assalamuallaikum"ucap bundaku lalu kami berlalu meninggalkan halaman rumah umi ira.
"Fir,tante duluan yah"ucap bundaku yang baru saja melewatinya saat dia membukakan gerbang untuk ayahku yang baru keluar dari halamannya.
****
"Bun!besok pagi maira mau bantu bunda boleh ya?"ucapku saat berada di dalam mobil yang di kemudi oleh ayahku.
"Iya ngga papa"ucap bundaku sambil menoleh ke arahku.
"Yaudah aku tidur dulu yah bun"ucapku lagi dan langsung menidurkan tubuhku di jok mobil bagian belakang.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komennya yah!makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause All We Know
Ficção Adolescente"Jodoh itu seperti alif lam nun".ucap firdaus sambil menatap danau yang ada di depannya. "Maknanya?"tanya Maira sambil mengerutkan keningnya dan menoleh ke firdaus yang menatap lurus ke depan. Dan firdaus pun menoleh dan menjawab. "Hanya allah yang...