Sudah dua Minggu Davi tak masuk kuliah. Minalah yang menyebabkan hal itu. Davi memilih pergi meninggalkan kota kenangannya bersama Mina untuk menghilangkan rasa pedih dihatinya. Ia sekarang berada di Bandung kota kelahiran bundanya. Dia sangat jarang ke Bandung hanya sesekali ketika lebaran saja, itupun tidak setiap tahun. Karena kesibukan orang tuanya lah yang membuat dia jarang pulang ke kampung halaman ibunya.
Bandung damai. Itulah yang dirasakan Davi saat berada di Bandung. Dia memilih Bandung sebagai tempat penghapusan luka. Bukan karena apa apa, dia hanya ingin kesana. Selama 2 Minggu dia habiskan dengan mendaki gunung dan bukit yang ada dibandung. Mendaki gunung adalah hobi nya sejak SMA, telah banyak gunung yang berhasil ditaklukkannya. Sejak bersama Mina lah membuat nya jarang mendaki kembali. Dan sekarang saat yang tepat untuk kembali ke hobi lamanya sambil menghilangkan luka di dadanya.
Dia sekarang berada dipuncak sambil menikmati sejuknya hawa puncak dan menginginkan hatinya sejuk kembali seperti puncak. Dia duduk dibawah pohon Pinus. Melihat beberapa insan saling bergandeng tangan berjalan menyusuri hutan Pinus. Hal tersebut membuat nya bernostalgia tentang Mina. Dia pernah merasakan hal itu. Dan hanya dengan Mina. Bisa dibilang Mina adalah cinta pertama nya dan pacar pertamanya. Dan itu memang kenyataan. Karena itulah Davi merasakan kehilangan sejadi jadinya karena Mina. Diantara begitu banyak perempuan, hanya Mina lah yang mampu menaklukkan hatinya.
Tring tring tring. Suara dering pertanda pesan masuk dari hp Davi.Mina: "Davi maaf aku tak sempat menjelaskan apapun waktu itu. Aku tak tau harus mengatakan apa karena aku merasa aku memang salah jadi tak bisa membela diri lagi. Aku ingin mengatakan bahwa aku sayang kamu. Sebenarnya aku ingin mengatakan hal ini langsung kepadamu, tapi aku tak berani. Sedikitpun tak punya keberanian. Aku tak dengan sengaja mengabaikanmu, aku rindu kamu seperti hal nya dirimu. Aku perlahan melupakan rasa ini tetapi tak bisa. Bukannya tak cinta hanya saja tak ingin terlalu menyakitkan jika harus berpisah denganmu dengan keadaan terlalu cinta. Tetapi mau bagaimana pun caranya aku tetap bisa melupakanmu. Maaf tak bisa menepati janji untuk bertemu denganmu ditaman waktu itu. Sebenarnya aku tak ingin engkau tau bahwa aku kembali lagi kesini, aku tau kamu pasti diberitahu Riko akan hal ini. Karena jika kamu tahu aku pulang, mungkin ini adalah pulang ku untuk selamanya. Biarlah engkau tak tahu dan melupakan ku seiring berjalannya waktu. Dan akhirnya aku bertemu kamu kembali. Dan kau harus ikhlas kehilanganku untuk ini. Jika pesan ini telah sampai kepadamu berarti waktuku sudah habis."
"Apa maksudnya semua ini? Aku tak mengerti satu katapun itu. Apa yang telah terjadi selama ini?" Batin Davi. Segera dia langsung menghubungi nomor Mina. Tak kunjung diangkat. Davi yang mulai panik langsung bergegas untuk kembali ke Yogyakarta. Berkali kali dia menelepon Mina tapi tak kunjung dijawab.
---------------
Bendera kuning terpampang didepan rumah Mina. Apa yang terjadi didalam rumah Mina??. Pikiran bodoh menghantui Davi. Dia menolak mentah mentah pikiran itu. Akhirnya Davi masuk kedalam rumah Mina. Dia menemukan Mina. Tetapi telah tak berdaya. Air mata Davi mendadak jatuh dan tak menyangka dengan apa yang terjadi kepada Mina. Davi begitu histeris sambil memeluk Mina. "Bangun minaa!!! Kamu jangan tidur!!! Aku cinta kamuu!!!". Sontak membuat seluruh orang menangis melihat Davi.
---------------
Hujan turun setelah pemakaman Mina. Ia tetap tak menyangka dengan apa yang terjadi. Semua begitu cepat berlalu. Hingga ia kehilangan cinta dalam hidupnya. "Dia mengidap kanker hati stadium akhir". Kata perempuan paruh baya yang sebenarnya adalah ibu Mina. Hujan membasahi tubuh Davi dan seluruh orang yang berada disana. " Kenapa Mina tidak pernah cerita kepadaku Bu!" Tanya Davi haru. "Dia tak ingin kamu khawatir, cukup dirinya yang merasakannya. Kamu tak perlu menanggung rasa sakitnya. Dia cinta kamu." Hal itu membuat nya menangis ditengah hujan ditemani ibu Mina. Ia tak menyangka alasan Mina tak mengabarinya adalah karena hal ini. Davi merasa bersalah dengan semua yang terjadi. Dipeluknya batu nisan bertuliskan Mina larasati binti Mahmud itu dengan sekuat kuatnya. Ditengah hujan deras ia tak berteduh. Payungnya sekarang sudah hilang, hingga tak ada lagi tempat untuk berteduh baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payungku
Teen FictionDisaat yang bersamaan kau datang menggantikan dirinya membuatkan "payung" baru untukku berteduh. Berteduh padamu.