Sebulan berlalu dengan cepat. Tetapi luka hati tak sembuh jua seiring waktu berjalan. Hal tersebut seakan makin menyiksa diri sejadi jadinya. Merelakan itu perkara yang sulit setelah melalui banyak kenangan manis. Itulah hal yang dirasakan Davi setelah kepergian Mina. Dia menjadi sosok yang tertutup dan tidak banyak bicara. Bisa dibilang "dingin" layaknya es. Dia tak lagi menghabiskan waktu bersama teman temannya. Yang dia lakukan adalah membaca buku baik itu saat berada di fakultas maupun dirumah. Kepedihan hatinya di obati dengan membaca buku. Entah apa yang membuatnya memilih membaca buku dibanding yang lain. Yang pasti ada hal lain yang tidak diketahui orang lain yang bisa dia temui dengan membaca buku.
-----------------
Dia berjalan menyusuri rak rak buku yang ada di perpustakaan fakultasnya. Dia senang membaca semua buku, terlebih lagi buku bergenre romance. Dirak Novel romance dia berhenti dan meraih buku yang ingin dibacanya. Saat ingin berjalan menuju meja baca, seseorang gadis jatuh tepat didepannya. Dia tak menolong gadis itu dan hanya melanjutkan berjalan ke meja baca. Ya dia menjadi sangat dingin dengan keadaan. Tak terlalu suka bersosialisasi dengan semua orang.
Gadis itu duduk disebelahnya. Davi merasa tidak ingin diganggu dan merasa risih dengan kedatangan gadis itu. Akhirnya Davi memilih meninggalkan perpustakaan.---------------
Hujan turun lagi. Kini Davi sangat membenci turunnya hujan. Dia tak ingin kenangan itu terus menghantuinya. Dia takut tak bisa merelakan Mina. Tak seperti sebelumnya, saat hujan Davi menerobos hujan untuk menikmatinya. Sekarang dia hanya duduk didepan fakultasnya sambil mendengarkan lagu kangen dewa 19. Matanya tertuju pada gadis yang menerobos hujan disaat hujan sedang deras derasnya. Tetapi Davi tak memperdulikan hal itu. Dia menutup matanya sambil menikmati lagu dan menunggu hujan reda.
--------------
Hujan telah berhenti saat Davi berada dirumah. Diletakkan sepatunya di rak sepatu. Dia melihat 2 payung yang tak lain adalah pemberian gadis asing itu. Dia bertanya tanya siapa kah gadis yang memberikannya payung itu dan rela menerobos hujan. Ia tak terlalu memperdulikan hal itu, tetapi ia harus segera menemukan gadis itu untuk memberikan payungnya kembali. Jam menunjukkan pukul 22:17 mata Davi belum juga mau terlelap. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di beranda rumahnya hingga kantuk datang. Saat ia sendiri ia selalu teringat akan Mina, kekasihnya. Ia mulai rapuh ketika mengingat Mina. Ia menutup mata hingga terlelap didepan beranda. "Kembali Mina" ucap Davi lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payungku
Teen FictionDisaat yang bersamaan kau datang menggantikan dirinya membuatkan "payung" baru untukku berteduh. Berteduh padamu.