Chapter 3

467 50 12
                                    

SinB tampak sangat asyik memandangi bagaimana biji kopi tergiling sempurna di mesin pembuat kopi.

"Kau datang dari mana? Seoulkah?"
Yerin bertanya ringan disela - sela dia memperhatikan para pelanggan yang duduk tenang dimeja mereka masing - masing. Sedikit banyak Yerin harus mengakui bahwa dia cukup bingung melihat kepercayaan diri Eunha akan sosok didepannya ini adalah SinB BFRIEND.

Beberapa pelanggan remaja sekolahan saja dari pagi tadi selalu bertanya pria itu dengan pertanyaan, "Apakah kau SinB Oppa?"
Dan tiap kali pertanyaan itu datang, pria itu akan tersenyum seraya membenarkan letak kacamatanya dan menggeleng halus.

Pagi tadi saja sebelum membuka toko, Eunha sudah mengiriminya sebuah photo idolanya itu melalui pesan Line dan akhirnya lidah Yerin tidak tahan untuk tidak bertanya.

SinB menatap wajah cantik itu dalam waktu persekian detik. Dia mengerjapkan matanya dan menjawab pelan.
"Ah.. Ne.. Aku dari Seoul."
Karena kebiasaan, SinB menurunkan kecamatanya ke ujung hidungnya.

Yerin tersenyum tipis, "Keberatan jika aku bertanya mengapa datang ke Gimcheon."

SinB terdiam. Yerin melepas tawanya dan melipat tangannya didada.
"Aku hanya bercanda. Kau memiliki hak untuk tidak menjawab pertanyaan ku." Yerin mengedipkan matanya dan bergerak meraih sebuah cangkir.

SinB menatap punggung Yerin dan samar - samar suara alunan musik slow berkumandang di kafe tersebut.
"Aku memilih Gimcheon sebagai tempat aku untuk memulihkan lututku yang cedera."

Yerin menghentikan gerakan tangannya yang hendak meraih cangkir. Dia memutar tubuhnya dan bersandar pada tepian konter. Dia menunggu kalimat dari bibir SinB namun dia mengangkat alisnya saat pria itu hanya tersenyum sambil mengangkat bahu.

"Hanya itu alasanku." SinB memberikan senyum termanisnya yang membuat Yerin terpaku dengan wajah memerah.

Yerin menggembungkan pipinya dan mengerti bahwa SinB tidak ingin dia bertanya lebih dari itu. Pria itu tampak sangat menikmati waktunya melihat bagaimana secangkir espresso dibuat oleh salah satu pegawai part time.

Dia mendengar seruan SinB saat sebuah gambar daun tercipta diatas kopi tersebut. Diam - diam Yerin melirik layar ponselnya dan menatap photo seorang SinB BFRIEND yang terkenal.

Yerin mengangkat matanya dan memandang profil samping pria berambut hitam kecokelatan itu, pada sosoknya yang berkacamata dan sebuah cedera lutut yang dialaminya. Mungkinkah dugaan Eunha benar. Hwang Eunbi adalah SinB BFRIEND?? Darah Yerin berdesir saat SinB menoleh padanya.

"Bagaimana kau mempelajari membuat semua menu kopi ini."

Yerin segera berpikir cepat, selama pria itu hanyalah seorang penyewa rumah bertingkat dua diseberang kafenya, hal itu tidak mengganggunya. Justru dia merasa nyaman berteman dengan pria itu. Yerin mendekat dan menunjuk cangkir kopi yang akan siap diantar.

"Aku belajar dasarnya dari nenekku yang seorang pembuat kopi. Kemudian aku ikut kursus dari seorang pakar kopi di Busan."

"Busan? Seorang chef?" SinB tertarik, dalam otaknya tertuju pada Sowon yang mempunyai hasrat menjadi Barista.

Yerin mendapati ketertarikan SinB. "Tertarik mempelajarinya?"

SinB mengusap rambutnya.
"Salah satu temanku tergila gila dengan kopi dan berpikir bahwa impian terpedamnya adalah menjadi seorang barista."

Yerin mengangguk dan dia mendengar suara dering ponsel dari saku SinB. Dengan cepat pria itu menyambut ponselnya itu seraya membelakangi Yerin.
Dengan mengangkat bahu, Yerin berjalan keluar dari konter. Dia mendekati salah satu meja yang ditempati sepasang kakek nenek yang saling bercakap penuh kehangatan seraya menikmati secangkir kopi ditangan masing - masing. Yerin terlibat percakapan dengan sepasang manula yang menjadi pelanggan tetapnya.

Call Me Baby [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang