Chapter 7

355 47 4
                                    

HALO PARA READERS!!!!!!!!



APAKAH LAPAK CERITA INI MASIH ADA PENGHUNINYA?



AKU HARAP MASIH ADA YA ^^



MAAF KARENA AKU MENGHILANG TERLALU LAMA... KARENA SIBUK SAMA REAL LIFE.



OKE LANGSUNG AJA CUSS ..






Yerin berlari cepat menaiki anak tangganya tanpa memperdulikan berapa anak tangga yang dilompatinya. Suara langkah kakinya membuat Eunha duduk tegak dari tengkurapnya membaca novel.

"Apa lagi yang dilakukan Yerin Eonni", dengan menggelengkan kepalanya, Eunha kembali tengkurap melanjutkan membacanya namun belum sedetik dia kembali mendengar suara pintu ditutup dengan keras. Eunha membaringkan tubuhnya dan menggerutu.

"Sejak munculnya SinB Oppa sudah berapa kali aku melihat dia berlari menaiki tangga. Dan sekarang mulai dengan membanting pintu".




----------------------------------------




Yerin memang membanting pintunya dengan tanpa sengaja karena jantungnya yang seakan meledak keluar dari tempatnya. Dia berlari menuju cermin dan menatap wajahnya yang memerah seperti udang rebus. Dia menepuk kedua pipinya dan menekannya dengan keras.

"Yerin... Yerin... Apa yang sudah kau lakukan? Kau mencium seorang pria... Ya Tuhan!!" Yerin menutup wajahnya yang semakin terasa panas.

Dia terduduk di ujung tempat tidurnya dan menggigit bibirnya mengingat bagaimana reaksi yang diberikan oleh SinB. Setelah dia mengatakan apa yang terkandung di hatinya tentang sebuah harapannya terhadap pria itu, tanpa terduga SinB menarik tubuhnya kedalam pelukannya. Sekali lagi Yerin mendengar suara tongkat jatuh di tanah. Dia hanya bisa mendengar suara parau pria itu di cuping telinganya yang nyaris seperti bisikan.

"Aku jatuh cinta padamu, Yerin-ah... jadi.. jangan ucapkan kata "berharap"...aku cinta padamu".

Dengan perlahan SinB melepas pelukannya, dia menatap Yerin yang tercengang menatapnya dan bagaikan seringan bulu, SinB menunduk dan menyapukan bibirnya yang bergetar akibat dinginnya salju dan debaran jantungnya yang terus berdetak cepat menyentuh bibir Yerin yang dingin. Hanya sebuah kecupan ringan dan bahkan nyaris tak terasa namun sanggup membakar tubuh Yerin. Sepasang bibir itu bertemu dan menempel dalam hitungan detik. Hanya sebuah sapuan lembut diatas bibir Yerin dan setelah itu SinB menjauhkan dirinya. Dia meraih tongkatnya yang berada ditanah dan menepuk pipi Yerin. Dengan tersenyum dia berkata lembut.

"Sampai jumpa besok. Masuklah, salju semakin deras." Dengan sedikit dorongan, SinB membalikkan tubuh Yerin dan mendorong punggung mungil itu untuk melangkah menuju kafe.

"Besok aku akan menemuimu kembali, Jung Yerin."

Yerin bergulingan diranjangnya dan memeluk sebuah boneka beruang berbulu lembut didekapannya. Dia menyentuh bibirnya dan tersenyum. "aku jatuh cinta padamu, Yerin-ah.. aku cinta padamu" kalimat lembut yang tegas itu teriang terus di benak Yerin membuatnya tersenyum sendiri dan akhirnya jatuh tertidur. Sebelum terlelap Yerin mengatakan pada dirinya bahwa dia tidak ingin memikirkan apa yang terjadi nanti, dia hanya ingin menikmati saat ini.

Call Me Baby [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang