SinB merasa gelisah dalam tidurnya. Rasa menusuk bagai jarum menyerang lututnya dan sepanjang betisnya. Dia membuka matanya dan mengerang seraya memegang lututnya.
Keringatnya bercucuran menahan sakit. Dia mencoba bangun dan menarik laci disamping ranjangnya. Dia mengeluarkan botol obat pengurang rasa sakit yang diberikan oleh Umji. Dengan cepat SinB menelan pil kecil itu tanpa air dan kembali membaringkan tubuhnya.
Masih dengan menatap langit-langit kamarnya SinB terus - terusan menahan rasa nyeri yang sama sekali tidak berkurang.SinB hampir tidak tahan lagi akan rasa sakit yang menyerangnya sehingga dia ingin meraih ponselnya.
Gerakannya berhenti saat menggapai bagian meja samping tempat tidurnya. Benda itu tidak ada disana dan SinB teringat bahwa ponselnya pasti tertinggal di bangku belakang mobil Yerin. Seraya memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya, dia berusaha bangkit dari ranjang dan mendekati meja telepon yang terdapat disamping jendela kamarnya. Rasa denyutan pada lututnya semakin kuat saat dia melangkah.SinB menggigit bibirnya dan meraih telepon tanpa kabel itu dan mulai berpikir keras untuk mengingat nomor telepon Umji. Wanita itu sudah berjanji akan siap 24 jam demi dirinya. Namun masalahnya SinB tidak ingat nomor Umji. Dia mendekati jendela dan menyibak gorden, kafe milik Yerin terlihat jelas dimatanya. Dibawah tulisan nama kafe tersebut tercetak nomor telepon kafe tersebut. Otak SinB berpikir keras untuk mengingat nomor Umji namun nalurinya justru membawa jari - jarinya menekan tombol telepon rumah tersebut pada angka yang tertera dibawah nama kafe tersebut.
Sementara itu Yerin sedang termenung dikonter kasir memandangi semua isi yang terdapat didalam ponsel SinB.
Dia berulang kali meminta maaf pada pemilik ponsel karena dengan sangat terpaksa menggeledah isi dari ponsel itu. Yerin membuka semua percakapan grup tersebut dan membaca tiap pesan yang masuk.Jantungnya tak berhenti berdetak kencang saat kebenaran siapa seorang Hwang Eunbi semakin terkuak. Semua percakapan grup itu menjelaskan semua member BFRIEND yang mengirimi pesan pada sang leader yang hilang. Yerin beralih pada geleri photo dan juga menemukan semua hasil jepretan SinB bersama membernya dan beberapa artis lainnya.
Yerin menemukan wajah pria berkacamata yang menyewa rumah bertingkat dua didepan kafenya. Sambil terus menggeser jemarinya, Yerin menuju folder kontak dan menemukan nama - nama artis yang sangat sering didengarnya bahkan mata Yerin terbelalak saat menemukan kontak Heechul Super Junior dan Jackson GOT7 disana berikut Moonbin, Cha Eunwoo dan lainnya.
Yerin menyandarkan punggungnya dikursi. Saat dia seperti itu sebuah dering telepon mengejutkan dirinya. Yerin terlonjak dari duduknya dan menatap telepon yang tepat didepan matanya. Yerin menatap jam didinding kafe dan melihat jarum jam menunjukkan angka 2.15 malam. Siapa yang menelpon kafe ditengah malam begini? Isengkah? Atau...
Sebuah pikiran terlintas dibenak Yerin saat dia menatap ponsel yang ada digenggamannya. Tanpa berpikir dua kali, dia menyambar gagang telepon. "Yeobseyo?"
"Yerin - ssi..."
Yerin segera duduk tegak saat mendengar suara itu. Dengan ragu dia mencoba menjawab, "Eunbi - ssi...???"
"Ne. Ini aku.. Eunbi.. Bisakah aku minta tolong...lututku..."
Yerin segera berdiri dan memotong kalimat SinB dengan cepat.
"Apa yang terjadi pada lututmu!"
Diam sejenak diseberang. Terdengar helaan napas berat.
"Lututku kram..."
"Aku akan kesana!" tanpa pikir panjang Yerin meletakkan gagang telepon dan menarik laci kasir dan mengeluarkan kunci kafenya. Dengan berlari dia membuka pintu kafenya dan menyebrangi jalanan sepi diluar menuju rumah diseberangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Baby [REMAKE]
FanfictionCerita ini berunsur Genderbender Main Cast: 1. Hwang SinB 2. Jung Yerin Other Cast : Jung Eunha Categories : Romance, Friendship Lenght : Chapter Rating : PG-17 Cover by @soshi_yeochin Story by KimSuyoon (not mine) Selamat membaca dan diharapkan re...