EPILOG

3.7K 568 24
                                    

5 Tahun kemudian, Tokyo

Pria bersurai merah muda itu menyeduh kopi kalengan yang baru saja ia beli. Ia duduk disalah satu bangku di alun-alun kota. Hari ini bertepatan dengan peringatan kematian orang yang disukainya. Ia berniat pulang untuk mengunjungi makam gadis itu.

Pulang bukanlah perkara yang sulit. mudah baginya untuk teleport pulang karena dia adalah seorang cenayang. Ia berniat menghabiskan kopi itu sambil sedikit merenung dan mengingat sosok gadis yang mampu melelehkan hatinya yang dingin itu.

[Fullname] gadis pindahan yang hanya bersamanya selama beberapa bulan namun mampu membuat seorang Saiki Kusuo jatuh hati padanya. Sampai sekarang Saiki masih menyesal karena tak sempat mengungkapkan perasaannya sebelum gadis itu pergi.

Suara yang ia dengar terakhir kali itu masih membebani pikirannya dan membuatnya bingung

"Suatu saat nanti entah dimana... Kita pasti bertemu lagi..."

Tepat ketika ia memikirkan soal suara itu ia melihat seorang gadis dengan surai [h/c], warna yang sama persis dengan milik gadis yang ia cintai.

Ia segera meninggalkan bangku yang ia duduki, meninggalkan kopi yang masih belum terminum hingga separuh. Ia mengejar gadis yang memiliki surai yang sama, entah apa yang membuatnya yakin bahwa gadis itu mirip dengan [Name].

Saat ia berhasil mengejarnya, ia segera menarik lengan gadis itu yang membuat si gadis itu kaget. Gadis itu memandang Saiki dengan tatapan aneh dan bingung.

"Maaf, tapi anda siapa? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya gadis itu.

Saiki segera tersadar dan yakin gadis itu terlalu mirip dengan [Name]

"Ma..Maaf kukira kau teman lamaku, kau begitu mirip dengannya"

Gadis itu diam sesaat lalu tertawa.

"hahah.. tidak masalah, hal itu sering terjadi. Kalau boleh tau siapa nama teman mu itu?"

"[Fullname]"

"Hei kebetulan sekali, namaku juga sama dengannya hanya saja marga ku berbeda, sungguh kebetulan yang aneh" ujar gadis itu.

Saiki termenung sejenak mendengar jawaban gadis itu, namanya sama hanya berbeda marga, auranya sama, dan ia merasa gadis itu seperti duplikat [Name]

"Aku jadi penasaran dengan temanmu, jika tidak keberatan maukah kau menceritakannya padaku?" tanya gadis itu.

Saiki tersenyum tipis kemudian mengangguk.

"Kita bisa duduk dibangku itu, oh iya namaku Saiki Kusuo"

"Hum... Salam kenal  ya Saiki-kun!"

Untuk sesaat Saiki berpikir gadis ini adalah [Name], dari caranya berbicara, juga senyu mannya yang mirip dengan [Name] senyuman yang tidak akan dilupakan Saiki selamanya.

END

You Are Mine! [Kusuo x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang