Bertahan, Penyakit tak Dikenal!

4.6K 794 271
                                    

( Kusuo POV )

Hmm.. kenapa rasanya aneh sekali melihat [ N/M ]-san tersenyum? Saat ia tersenyum entah kenapa wajahku terasa panas.. memangnya aku terkena penyakit? Seorang cenayang ini terserang penyakit? Hum... Membingungkan.

Apa mungkin ini penyakit tak dikenal ya? Kalau demam aku sudah pasti bisa langsung sembuh dengan menggunakan pyrochinesis, tapi aku tidak bisa menyembuhkan penyakit ini.

( Author POV )

Saat kau bangun, pelajaran ke-5 telah usai. Karena merasa tubuhmu sudah tidak sakit lagi, kau minta izin pada guru UKS untuk mengikuti pelajaran lagi.

// [ Name ]-chan rajin banget ga kaya authornya (lol) :'v \\

Saat kau masuk kelas semua menatapmu, tentu saja karena kau termasuk dalam daftar korban 'penghukuman' kokomins. Semua menatapmu tak percaya, semua luka yang ada ditubuh mu hilang seketika. Padahal biasanya butuh waktu berhari-hari untuk sembuh.

Kau tak mempedulikan tatapan itu dan menghampiri bangku mu. Saat kau bertatap muka dengan Saiki, refleks kau memalingkan wajah karena malu.

' a.. aku lupa kalau duduk disebelah Saiki-kun! A..aku harus seperti apa setelah kejadian tadi?? ' batin mu gugup saat duduk disebelah Saiki.

Kau menundukkan kepala dalam-dalam untuk menghindari kontak mata dengan Saiki maupun dengan yang lainnya.

' ukh, apa ini? Saat [ N/M ]-san memalingkan wajahnya, dadaku rasanya sesak! Apa ini penyakit tak dikenal lagi?? '

Batin Saiki sambil 'sok' cool menatap keluar jendela.

Dan atmosfer tak mengenakkan di chapter satu terulang kembali. Ya! Suasana canggung diantara kau dan Saiki.

' canggung.. ' batin mu dengan keringat dingin bertetesan.

' apa yang harus kulakukan.. uhm... Bilang terimakasih? Minta maaf atau apa?? ' batin mu panik karena tidak menemukan jawaban yg cocok.

' oh iya! '

Teng Teng

Bel istirahat berbunyi, kau berdiri dari dudukmu dan menghampiri Saiki.

" Ne.. Saiki-kun, terimakasih untuk yang tadi ya! " Ucap mu sambil berusaha tersenyum.

Saat melihat Saiki menoleh dan mengangguk kecil, kau tersenyum senang.

" Terimakasih banyak ya! Bagaimana kalau nanti kau ku traktir? " Tawarmu.

' traktir? Kurasa aku harus menolak.. ' batin Saiki.

Saat akan memberitahu mu lewat telepati, kau menyela.

" Kalau kau suka manisan, aku bisa mentraktir mu di cafe Mami. Cafe itu tempatnya nyaman loh! "

" Aku ikut " ujar Saiki lewat telepati.

" Benarkah? Syukurlah.. nanti pulang sekolah ku tunggu di gerbang ya! " Kau mengembangkan senyum yang sangat manis,

Membuat wajah si cenayang ini terasa panas. Ia lagi-lagi hanya menganggukkan kepala dan mendinginkan wajahnya dengan kekuatannya.

You Are Mine! [Kusuo x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang