15. Gugup

40 3 0
                                    

"Kimia om," Pinta Dikka dan Ivan bersamaan.

"Belum" Balas Ezra yang masih menyibukkan ponselnya.

Ivan memutar bola matanya lalu mulai mendeteksi dalam tas Ezra, Ivan dan Dikka tau kalau Ezra ini selalu saja pelit jika dalam hal pekerjaan rumah. Kalau tidak dengan cara penggeledahan, Ezra mana mau memberi PR itu padanya. Ya jelas tidak mau, definisi orang pinter itu pasti ada sifat pelitnya.

Dikka mulai mengajak bicara Ezra hingga larut dalam topik, dan Ivan mulai mengambil tas Ezra secara diam diam di belakang tubuh Ezra, sedangkan Fakri? Entahlah mungkin sedang Apel pagi dengan Rennaya di luar sana.

"Eh Zra lo tau gak, kalo kucing tuh suaranya Meong?" Tanya Dikka.

Ezra mulai berpikir, sampai kapan sahabatnya itu punya otak yang waras sedikit saja? Ezra melototkan matanya kearah Dikka "Ngomong apa sih lo,"

"Gue ngasih tau lo kalo kucing tuh suaranya Meong"

"Dari gue orok juga gue tau kali!" Geram Ezra, emosi Ezra mulai memuncak.

Ya gini ini nasib Ezra setiap hari, ada saja yang bikin Ezra kesal, tidak bisakah dibikin tenang sedikit? Rasanya Ezra ingin melampiaskan dengan mengambil pentung baseball dan segera memukul kepala Dikka agar cepat waras.

Ezra melirik sekilas kearah pintu kelasnya dan tidak sengaja Ia melihat Tissa melewati kelas nya, berhubung Ezra melihat, Entah mengapa Ezra jadi sedikit... Kangen? Taktahu, ini kenapa perasaan jadi aneh begini?

Ezra berlari menuju kearah Tissa berada, "Tissa!"

Seorang yang tadi Ezra panggil pun yang belum begitu jauh segera menemukan arah sumber suara itu, Ezra melihat Tissa tak sendirian, disampingnya ada seorang perempuan begitu Familiar sekali jika dari arah belakang. "Gue.."

Taklama kemudian yang ada di sebelah Tissa itupun menengok juga kearah Tissa dan Ezra. Mereka sama sama terkejut,

"Eh ternyata lo kenal sama Tissa Ren?" Tanya Ezra

"Iya ini Aqilla yang dulu gue ceritain ke Abang" Jelas Rennaya namun Ia masih terkejut

Bibir Ezra membentuk huruf 'O' dan mengangguk nganggukan kepalanya. "Yaudah gue mau ajak kalian ke kantin aja,"

'Padahal gue.. ahh masa gue kangen?'

Ezra, Rennaya dan Tissa pun berjalan bersejajar, Ezra terdiam selama di perjalanan kelas lantai 3 sampai lantai dasar. Ia tidak pernah sebelumnya jalan sama perempuan, 2 perempuan lebih tepatnya. seperti PLAYBOY.

"Ezra guee..."

"Tissa sama Rennaya kan sahabatan, masa pacarnya sama an?"

"Yeh Ezra udah ngga jombi."

"Jombi apaan nyet?"

"Jomblo hepi o'on"

Itulah komentar komentar para netizen yang Ezra, Rennaya, Tissa dengar. Tapi mereka tetap kalut dalam diamnya. sampai sampai Rennaya memecah keheningan "Eh gue ke toilet dulu ya? Tadi kayaknya jam tangan gue ketinggalan Tis" Pamit Rennaya kepada Tissa dan juga Ezra.

Lalu Tissa dan Ezra menganggukan kepalanya, Tak terasa mereka sudah sampai di kantin sekolah, lebih banyak komentar para netizen yang ada di kantin daripada yang tadi. Tissa merasa tak nyaman lalu Ia lebih baik pindah tempat duduk di depan Ezra. Tetapi Ezra mencegahnya.

"Mau kemana?" Tanya Ezra

"Situ, Mau gue kesitu" Balas Tissa menunjuk tempat duduk depan Ezra, nada bicara Tissa lumayan tidak nyambung dan gugup, sudah Ezra ketahui itu tetapi Ezra tetap menganggukan kepalanya sekali.

PRINCE ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang