CHAPTER 4

458 51 13
                                    

Sepasang lelaki sedang berada didalam satu mobil, namun keadaan mobil tersebut sangat canggung. Diantara mereka tidak ada yang mau membuka suara sama sekali. Salah satu diantara mereka mencoba untuk menyalakan musik, agar suasana tidak canggung.

"Hei, apa kau tidak bisa menangani client itu sendirian? Kau ini sudah mengganggu acara pertemuanku dengan sahabatku. Menyebalkan!" Salah satu dari mereka akhirnya membuka obrolan walaupun itu bisa dikategorikan sebuah obrolan, namun sebuah keluhan.

"Anda pimpinannya, tidak mungkin aku yang menemui client disaat anda tidak melakukan sebuah aktivitas yang penting." Jawab lelaki yang sedang mengendarai mobil tersebut tanpa mengalihkan pandangan ke lawan bicaranya.

"Jadi maksudmu pertemuanku dengan sahabatku itu tidak penting? Kau tidak tau kalo sahabatku itu seorang model terkenal yang sulit untuk diajak pergi dengan santai karena jadwalnya yang padat."

"Aku tidak bilang seperti itu."

"Kau....sungguh sangat menyebalkan, Choi Seungcheol. Aku tidak habis pikir bagaimana ayah bisa betah dengan sifatmu ini..?" Jeonghan saat ini sangat jengkel dengan asisten pribadi ayahnya.

"Mungkin kami mempunyai sifat yang sama." Seunchoel menjawab seadanya.

"Dasar!!" Jeonghan akhirnya memfokuskan diri untuk melihat pemandangan dari kaca mobil. Jika dia menanggapi omongan Seungcheol itu sangat tidak baik untuk emosinya, bisa-bisa dia terkena darah tinggi di usia muda, Jeonghan tidak mau itu terjadi.

Setelag menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam, akhirnya mereka sampai di area parkir kantor. Seungcheol sudah bersiap akan membuka pintu mobil namun dia menyadari jika Jeonghan sedang kesusahan membula seatbeltnya. Seungcheol berinisiatif untuk membantu Jeonghan.

Jeonghan yang masih fokus dengan kesusahannya dikejutkan dengan terpaan nafas yang menimpa lehernya. Dia juga bisa merasakan wangi mint yang keluar bersamaan dengan nafas sang empunya. Seungcheol saat ini berada sangat dekat dengan tubuh Jeonghan, sehingga Jeonghan hanya bisa menahan nafasnya dan mematung.

'Klik' bunyi seatbelt yang terbuka terdengar.

Sekarang yang terjadi adalah muka Seuncheol yang kini menghadap muka Jeonghan bahkan muka mereka pun sangat dekat. Jeonghan tidak bisa mengalihkan tatapan matanya dengan tatapan milik Seungcheol. Dalam hati Jeonghan berkata 'sangat tampan'.

"Bernafaslah" Seungcheol manyuruh Jeonghan untuk bernafas disaat dirinya masih berada didekat bahkan sangat dekat dengan Jeonghan. Jeonghan yang mendengar suara itu langsung sadar akan keterpukauannya pada Seungcheol.

"Minggir!!" Jeonghan mendorong tubuh Seungcheol agar menjauh dari tubuhnya. Jeonghan langsung keluar dari mobil tanpa menolehkan wajahnya ke arah Seungcheol. Didalam mobil Seuncheol terkekeh dengan perilaku Jeonghan. Hanya Seungcheol yang melihat semburat merah yang muncul pada pipi Jeonghan disaat Jeonghan akan keluar dari mobil dan Seungcheol tau kalau sekarang Jeonghan pasti sedang sangat malu.

***

Jisoo sedang berada di area parkir salah satu pusat perbelanjaan. Sebelum dirinya pulang sang ibu menelfon menyuruh dirinya untuk membeli beberapa bahan makanan karena akan ada makan malam dirumahnya bersama dengan keluarga rekan kerja ayahnya. Jisoo sempat mengeluh karena disaat dia harus datang ke pusat perbelanjaan, disaat itu pula dia harus melakukan penyamaran. Untung saja Jisoo tidak pernah lupa untuk membawa perlengkapan penyamarannya. Dia sudah siap dengan topi dan masker yang digunakannya.

Jisoo berkeliling di area supermarker dan dia membaca segala bahan makanan yang sudah ibunya catat dan mengirimkan melalui chat. Setelah belanjaan Jisoo selesai, dia tertarik dengan stand yang menjual makanan, dia sangat ingin mencicipi makanan itu. Akhirnya Jisoo mendatangani stand tersebut. Disaat Jisoo sedang mencicipi salah satu makanan tersebut, masker yang digunakan oleh Jisoo terjatuh, padahal tadi maskernya sudah dia turunkan ke dagunya. Jisoo panik dan mengambil masker yang terjadi. Namun naas, ada salah satu orang yang melihatnya dan mengenali Jisoo. Disitul pula terjadinya aksi saling kejar mengejar.

Would You Love Me ? (SEOKSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang