CHAPTER 5

463 48 4
                                    

Acara makan malam antara keluarga Hong dan Yoon sudah selesai. Keluarga Yoon sudah pulang dari kediaman Tuan Hong beberapa menit yang lalu. Sekarang meja makan sudah dirapikan oleh beberapa maid kediaman Tuan Hong.

Jisoo sudah berada dikamarnya, dia memikirkan apa yang tadi dibicarakan oleh papah dan ayah Yoon. Kenapa dia harus dijodohkan dengan Seokmin? Pikir Jisoo. Bukannya dia tidak mau, hanya saja Jisoo tahu kalau Seokmin sudah mempunyai kekasih pasti Seokmin tidak menginginkan perjodohan ini, tetapi kenapa tadi Seokmin hanya diam saja dan hanya menatap Jisoo dengan tajam? Saat itu Jisoo bagaikan melihat singa yang sebentar lagi akan mengamuk, Jisoo sangat takut. Bahkan selama acara makan berlangsung, Jisoo hanya bisa menatap makanannya saja, dia tidak sanggup untuk melihat Seokmin yang terlihat menakutkan. Seharusnya jika Seokmin tidak menginginkan perjodohan ini, dia langsung menolak saja kan bisa, kenapa dia hanya diam dan menatap Jisoo.

Tok tok tok

"Sayang, mamah masuk ya?" Mamah Jisoo masuk ke kamar Jisoo.

"Kamu kenapa sayang? Sejak tadi kamu murung terus. Mamah jadi tidak enak dengan keluarga Yoon karena muka kamu murung seperti itu." Mamah Yoon duduk dipinggir kasur sebelah Jisoo.

"Mah... Apa harus ya aku dijodohkan dengan Seokmin?" Jisoo memeluk mamahnya dari samping.

"Kenapa? Bukannya kamu menyukai Seokmin ya? Seharusnya kamu senang nak." Mamah Jisoo merenggangkan pelukan Jisoo dan menatap Jisoo.

"Apa kamu memikirkan laki-laki yang tadi siang menolongmu di mall?" Mamah Jisoo melanjutkan pertanyaannya.

"Hah~ lelaki itu Seokmin mah..." Jisoo menghela nafas.

"Nah kan itu, kebetulan sekali. Terus kenapa kamu murung nak?"

"Mamah ingat tidak kalau Jisoo saat itu bilang lelaki itu sudah punya kekasih? Nah Seokmin sudah mempunyai kekasih mah.." Terlihat muka Jisoo yang sangat sedit saat mengatakannya.

"Ya ampun... Tetapi kenapa tadi Seokmin tidak menolaknya saja?" Jisoo yang ditanya hanya menggelengkam kepalanya saja.

"Mah... Batalkan saja ya? Aku tidak mau memisahkan Seokmin dengan pacarnya mah, aku tidak tega."

"Mamah tidak bisa berbuat apa-apa nak, ini sudah kehendak papah dan ayah Yoon. Sudah lebih baik anak mamah tidur saja ya, istirahat. Besok kamu ada pemotretan lagi kan?" Mamah Jisoo mengelus kepala anaknya.

"Iya mah..." Jisoo membenarkan letak bantal dan selimutnya bersiap untuk tidur.

Mamah Jisoo mencium kening anak semata wayangnya dan keluar dari kamar itu.

Jisoo sudah memejamkan matanya. Dia langsung bisa tertidur karena dia sudah sangat lelah seharian ini, apalagi hati dan pikirannya sudah sangat lelah. Beberapa menit setelah Jisoo tertidur, Hanphone Jisoo menyala dan sedikit bergetar menandakan ada pesan masuk.

***

Di lain sisi, Seokmin memasuki kama apartemennya. Dia melepaskan jas dan dasi yang membelit tubuhnya. Dia membuka dua kancing kemeja putihnya dan menggulung lengan kemeja yang dia gunakan sampai siku. Dia merebahkan langsung badannya diatas kasur, memijat sedikit kepalanya yang sangat amat pusing, bahkan lebih pusing dari biasanya.

"Bagaimana bisa ayah menjodohkan ku dengan Jisoo?" Gumam Seokmin.

Sungguh Seokmin sangat pusing memikirkan tentang rencana ayah tirinya dan ayah Jisoo. Bisa saja tadi Seokmin langsung menolak tetapi dia masih memikirkan ibunya karena bagaimana pun pasti nanti ibunya yang akan malu dengan penolakannya secara langsung saat itu juga.

Would You Love Me ? (SEOKSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang