01

60 8 3
                                    

Suasana baru membuatmu mudah berubah?

Bangun sepagi ini adalah salah satu fenomena langka bagi gadis cantik bernama  Gladisa Arabella ini.
Adis adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Di pikiran orang lain, karena dia anak perempuan satu-satunya mungkin dia dinilai manja, namun malah sebaliknya, dia adalah gadis yang mandiri.

Ini adalah hari pertamanya masuk di SMA Satu Bangsa. Masuk ke sekolah dengan keadaan sangat culun, akibat ulah dari kakak senior yang mengharuskan setiap siswa baru untuk berpenampilan layaknya orang gila. Yah, MOS atau Masa Orientasi Siswa. Kegiatan OSIS yang sangat membosankan menurut gadis ini.

Setelah tiga hari melaksanakan MOS, akhirnya para siswa dibagi pada kelas masing-masing sesuai dengan jurusan yang mereka pilih. Adis memilih jurusan IPS karena dia tidak ingin bertemu dengan Fisika, Kimia, dan Biologi.

Berteman selama 3 tahun dengan Jessie bukanlah waktu yang sebentar bagi Adis. Dan saat ini juga mereka disatukan kembali dalam sekolah dan kelas yang sama.
"What? Lu lagi Jes?" teriak Adis.
"Terus, lo bosen liat gue?"
"Nggak lah, masa gue bosen sama Jejes yang baik ini, hihi." Lalu mereka masuk ke dalam kelas. Disana hanya terlihat beberapa siswa.

Mereka berdua hanya sibuk dengan handphone dan sesekali saling menyahut. Tak beberapa lama kemudian, seorang guru pun masuk.
"Selamat pagi anak-anak semua, perkenalkan saya Irmasandra, biasa dipanggil Mam San, disini saya sebagai wali kelas kalian sekaligus mengajar Bahasa Inggris." Setelah itu para siswa di persilahkan untuk memperkenalkan diri.

Satu persatu Adis memperhatikan teman barunya. Ada yang bertingkah konyol, terlalu percaya diri, dan lain-lain.

Ya, hari-hari berlalu dan terasa sangat cepat. Dikelas ini Adis sudah bisa beradaptasi walau sebenarnya dia adalah gadis yang calm, dan cuek. Tapi mau bagaimanapun dia harus memperbanyak teman.

Dia sudah mengenal Rabeca Roseta, biasa dipanggil Eca. Gadis yang penuh percaya diri serta ramah.
Kendzee Naura, biasa dipanggil Keken. Perempuan yang bisa dibilang asik dan mudah bergaul.
Alleya Nadine, biasa dipanggil Ale. Gadis yang baik, mudah senyum, dan gokil.
Megie Renata, biasa dipanggil Megie. Gadis yang ramah, dan mudah senyum.
Steffany Zaelora, biasa dipanggil Stef. Gadis yang bertampang datar, serta sedikit sensitif, namun aslinya sangat friendly dan kocak.

Dia juga mengenal teman-teman lelakinya, seperti Alfa, Rian, Jimi, Aldi, dan lain-lain.
Dan diantara teman-teman sekelas itu Adis sangat dekat dengan Kendzee, Jessie, Steffany, Alfa, Rian, Jimi, dan Aldi.
Mereka bisa dibilang terkenal kompak dan sangat perasa satu sama lain.

'Mungkin dengan begini hidup gue bisa lebih berwarna, walau hanya hitam putih.'

                              🐻🐻🐻

Setiap hari Senin adalah hari dimana seluruh siswa harus mengikuti upacara bendera. Adis memang harus cepat datang ke sekolah sebelum upacara dimulai.
"Bang ayo lah, ntar gue telat." dia mendesak abang nya itu.

"Sabar bentar napa dek, baru jam 06.15 wib lo udah panik aja." tampang santai abangnya Andra itu membuatnya semakin kesal.

"Kalau bukan karna upacara ga bakal gue sepanik ini abang!"
"Gue yang sekolahnya lebih jauh dari lo santai aja tuh."

"Itu kan lo bukan gue, udah ah cepetan bang ntar gue telat."

Tak beberapa lama kemudian datang seorang wanita cantik dari balik pintu kamar Andra.
"Ini bekal buat kalian ya, nanti aja makannya."

"Makasih ya ma." Mereka segera menyalami wanita itu dan segera berangkat menuju sekolah.

Setibanya di sekolah, dan sekaligus bel upacara berbunyi. Adis segera meletakkan tasnya di kelas dan menuju lapangan upacara. "Duh, hampir aja telat." Lalu gadis itu langsung nyelonong seenaknya masuk ke dalam barisan.
"Eh lo Dis, lo itu hampir telat tau ga sih!" kata Alfa.
"Iya maaf."
"Hei kamu!" suara yang terdengar dingin dan tegas salah seorang kakak OSIS itu sontak membuat seluruh siswa IPS 1 melirik ke asal suara tersebut.
Tak terkecuali Adis, jantungnya yang serasa mau copot akibat kaget.
"Iya kamu, yang nyelonong masuk barisan. Sini!" dia menunjuk ke arah Adis.
Adis spontan melihat arah kanan dan kiri.
"Iya kamu! Sini!"

TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang